Dua

149 23 0
                                    

Jatah libur Seulgi adalah tiga hari dalam dua minggu dan tentu saja itu tidak dia biarkan untuk berleha-leha meluruskan tulangnya yang terus berkerja, dia memilih untuk mendapat pekerjaan tambahan menjadi pegawai tidak tetap di toko elektronik. Tidak setiap waktu kosong dia akan bekerja namun sesuai dengan jadwal dan hari yang sekiranya ramai, seperti weekend atau hari libur. Pekerjaanya tidak terlalu sulit namun tidak juga dikatakan gampang, menjadi penyebar selebaran toko, tidak sulit namun berat ketika harus berdiri berjam-jam.

Hari sabtu ini jalanan Myeongdong sangat ramai. Selain karena weekend, hari libur musim panas juga sudah dimulai mengakibatkan jalanan yang biasanya memang ramai tersebut bertambah sesak oleh manusia.

Seulgi telah menegak air minum keenam kalinya dalam kurun tiga jam terkahir. Suhu udara yang meningkat dan padatnya pengunjung membuatnya mandi keringat. Untung saja dia sesekali masih bisa ke kamar mandi untuk sekedar menghindar dari desakan pengunjung. Makan siang yang digabungnya dengan makan malam juga sudah amblas entah sejak kapan.

"Kang Seulgi?"

Sapa seseorang di belakang Seulgi dan membuatnya menoleh terkejut, memang siapa yang mengenalnya?

"Kau lupa denganku?" Tanya perempuan itu dengan wajah yang masam.

Perlu beberapa detik Seulgi mengingat siapa wanita di depannya sebelum dia tersenyum karena berhasil mengingat salah satu teman semasa sekolahnya.

"Yooa, apa kabar?"

Yooa tersenyum lebar menyambut pelukan Seulgi padanya. Mereka berteman, tidak dekat, tapi cukup akrab selama tiga tahun masa sekolah menengah atas.

"Dengan siapa kau kemari? sendirian?" Tanya Seulgi basa-basi.

Sebenarnya tidak basa-basi juga, meski tidak banyak memiliki teman, setidaknya dia ingat teman satu kelasnya ini merupakan wanita penakut dan sedikit manja, jadi mustahil untuknya berjalan-jalan sendirian di tengah keramaian.

"Aku tau kau bicara seperti itu hanya untuk meyakinkan dirimu sendiri, kan?"

Seulgi tertawa. Nampaknya mulut pedasnya masih diingat oleh Yooa.

"Setelah kelulusan kau benar-benar hilang, sampai ketua angkatan kebingungan mengundangmu ke reuni tahun kemarin" Keluh Yooa pada Seulgi.

Seulgi hanya tersenyum mendengar keluhan tersebut. Bagaimana dia berani menampakan diri jika keadaannya saja tidak layak? bagaimana bisa dia berani datang ke reuni? yaa.. walaupun andaikata keadaanya lebih baik, Seulgi tetap tidak akan datang. Memang apa yang diharapkan dari murid yang seringnya hanya membaca buku di kelas dan tak berteman.

"Tidak, tidak mau mendengar kau merendah!" Potong Yooa ketika Seulgi telah menunjukan raut yang sukit diartikan.

Meski tidak dekat, setidaknya Yooa sang social butterfly mampu membuat Seulgi berinteraksi padanya.

"Lalu kau sendiri sudah berhasil masuk agensi?"

Ya, nampaknya seluruh murid di kelasnya tahu bahwa cita-cita murid yang bernama lengkap Yoo Yeonjoo adalah ingin menjadi aktris, penyanyi, idol atau apapun itu yang pasti dia bisa masuk saluran tv nasional dan terkenal.

Seulgi menggiring Yooa untuk menepi di samping toko tempat dia bekerja. Beristirahat lima belas menit setelah hampir empat jam berdiri tidak ada salahnya kan?

"Ah, itu. Aku tidak berminat lagi memasuki agensi, aku akan memilih jalan ninjaku sendiri"

Seulgi menaikan satu alisnya, bingung.

"Aku mulai merintis menjadi selebrgam, influencer atau youtuber saja!"

Lagi-lagi Seulgi mengernyit heran, perkejaan macam apa itu?

LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang