CHAPTER SIX

1.2K 259 22
                                    

HAPPY READING

-JUNIOR DRAMA TEAM'S PROUDLY PRESENT-

Mata besar dan bulat itu sedikit membola melihat sesuatu yang berada di sekitarnya. Mata itu tidak berhenti mengamati orang-orang yang berlalu-lalang dengan canda tawa menghiasi wajah mereka. Meskipun malam ini sangat terasa dingin menusuk tulang tapi entah mengapa relung hatinya terasa begitu hangat, sehangat genggaman di tangannya yang tak lepas beranjak dari jemari lentik milik seorang Byun Baekhyun.

"Bukankah ini sangat menyenangkan?"

Mendengar suara lembut itu mengalun membuat Chanyeol terkesiap dari lamunannya. Meski raganya sedang bersama sang kekasih tapi pikirannya menerawang jauh ke masa lalu. Dimana ia pernah merasakan kebahagiaan yang sama seperti anak-anak yang sedang kesana-kemari dengan riang seolah sangat menikmati momen indah bersama teman dan juga orangtua mereka.

"Hm, ini menakjubkan" Chanyeol menganggukan kepalanya tanda setuju dengan yang dikatakan oleh kekasih cantiknya.

"Apa kau pernah ke pasar malam seperti ini?" tanya Baekhyun

"Pernah sekali, saat aku kecil dulu." Jawab Chanyeol.

Chanyeol dan Baekhyun sedang berjalan beriringan dengan tangan yang saling bertahutan. Lampu-lampu berwarna-warni menghiasi sepanjang jalan yang mereka lewati. Teriakan-teriakan para pedagang yang sedang menjajakan dagangannya terdengar jelas di telinga mereka, sesekali Baekhyun akan tertarik dan melihat-lihat apa saja yang dijual oleh para pedagang di pasar malam itu. Iya, keduanya sedang berkencan dengan datang ke pasar malam yang diadakan sebulan sekali, sebagai perayaan dan juga rasa syukur akan melimpahnya hasil bumi yang mereka dapatkan.

Hal ini membuat Chanyeol sedikit banyak mengenang masa lalunya dulu saat ia masih berumur 6 tahun. Disaat semuanya masih baik-baik saja. Saat kedua orang tuanya masih utuh dan hidup bahagia bersama. Chanyeol sungguh tidak pernah berpikir akan menjadi seperti sekarang. Menjadi seorang pembelot di negaranya sendiri tempat ia dilahirkan tanah airnya tercinta, tapi sayang itu dulu sebelum semuanya hancur berkeping-keping sehingga menimbulkan luka dalam yang tidak pernah sembuh bahkan bertahun-tahun telah ia lewati.

"Ayah, boleh kah aku membeli itu?"

"Oh, kau ingin kembang gula?"

"Heum, sepertinya enak, pasti rasanya manis."

"Baiklah, ayo kita pergi membelinya."

"Ayo, ayah, ibu, kita kesana!"

"Ayooo!!!"

Mengingat itu membuat Chanyeol tersenyum kecut, mau bagaimana pun semua sudah berlalu, kebahagiaan yang pernah ia rasakan tidak mungkin ia dapat lagi dan kedua orang tuanya pun tidak akan pernah hidup kembali sebagaimana Chanyeol berusaha yang ada hanya akan memupuk dendamnya dalam hati semakin besar dan mendarah daging, meskipun akhir-akhir ini sedikit terlupakan karena adanya kehadiran Baekhyun dalam hidupnya.

"Chan, ayo kita kesana!"

Belum sempat Chanyeol bertanya Baekhyun sudah menarik lengannya untuk mendekati salah satu pedang yang sedang dikerumuni oleh anak-anak yang sedang mengantri.

"Ayo, belikan aku itu." Baekhyun menunjuk kembang gula yang sedang di makan oleh salah satu anak yang baru keluar dari kerumunan karena sudah berhasil mendapatkan apa yang ia mau.

"Kau mau kembang gula itu." Chanyeol mengernyit dan ikut menunjuk.

Baekhyun hanya mengangguk lucu malu-malu. Lelaki mungil itu memang sedikit ragu meminta makanan manis itu pada Chanyeol karena pasti Chanyeol akan memertawakannya karena lelaki dewasa mana yang akan memakan makanan anak-anak seperti itu. Tapi di sisi hati lainnya memang kenapa jika seorang lelaki dewasa memakan kembang gula, memang apa salahnya? Tidak ada larangannya kan? Pikir Baekhyun.

[13] REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang