CHAPTER NINE [END]

2K 292 78
                                    

HAPPY READING

JUNIOR DRAMA TEAM'S PRESENT


Beberapa bulan sudah terlewati semenjak pasukan yang dipimpin oleh Kapten Kenzan itu berhasil menaklukkan Desa Hahoe, semua orang yang terlibat misi itu kembali lagi—termasuk Chanyeol dan ketiga temannya yang lain—ke markas besar mereka di Jepang.

Siang itu saat mereka mengambil makan siang dengan penuh canda tawa, termasuk Chanyeol yang tawanya tergelak hingga semua pasukan yang sedang makan siang di ruang makan raksasa itu dapat mendengar tawanya hanya karena lelucon yang dibuat oleh Kai.

"Bagaimana bisa dia mengompol saat dimarahi?" tanya Chanyeol yang belum berhenti tertawa.

"Akhir-akhir ini banyak anak baru yang memang manja," kata Diyo menganggapi cerita Kai.

"Astaga, jika begini mana bisa aku makan? Hahahaha!" Chanyeol kembali tergelak dan membuat sahabat-sahabatnya itu menatap dia kebingungan.

"Kenapa? Ada apa sampai menatapku seperti itu?" tanya Chanyeol menatap wajah sang sahabat satu per satu dengan tatapan herannya.

"Hm, ngomong-ngomong apa kau sudah mendengar berita itu?" tanya Sehun tiba-tiba dan membuat tawa Chanyeol terhenti, sementara itu kedua temannya yang lain seolah mengatainya lewat tatapan.

"Kirei!" peringat Diyo yang tak ingin Sehun membahas hal itu lagi.

"Mayat Baekhyun menghilang ketika pasukan kita akan membakarnya di satu lubang yang sama dengan ayahnya dan penduduk lainnya." Sehun melanjutkan ceritanya yang tertunda.

Chanyeol yang awalnya terdiam sembari menatap piringnya pun kembali mendongak dan memandang Sehun dengan senyuman di wajah tampannya.

"Benarkah?" Chanyeol melepaskan pegangannya pada sendok, dan fokus menatap Sehun.

"Menurutmu siapa yang mengambil mayat itu?"

Sehun mendecih sinis, "Bukannya itu dirimu?"

Rahang Chanyeol mengeras saat mendengar pertanyaan itu terlontar dari mulut Sehun.

Sehun memajukan wajahnya ke arah Chanyeol yang duduk di hadapannya.

"Kau tidak malu pada Baekhyun, Kapten? Kau menembak dia dan ayahnya , tetapi kau mencuri mayatnya, bukankah itu sedikit berlebihan?" tanya Sehun sembari memelankan suaranya.

Chanyeol yang tidak tahan mendengarnya pun bangkit dan menarik kerah kaos yang dikenakan Sehun.

"Apa kau melihatnya sendiri, hah?" tanya Chanyeol menggeram di akhir kalimat. Semua suasana tenang di ruang makan itu mendadak riuh ketika melihat dua teman mereka hampir berkelahi.

"Kenzan, Kirei, hentikan!" ujar Diyo lantang, kemudian dengan bantuan Kai, dia memisahkan Chanyeol dan Sehun.

"Hahaha." Sehun tertawa melihat kemarahan Chanyeol itu.

"Apa kau pernah melihat secara langsung bahwa aku yang mengambil mayat bocah itu?" Setelah melontarkan pertanyaan retoris itu, Chanyeol langsung meninggalkan ruang makan itu.

"Kirei, mengapa kau menuduhnya?" tanya Diyo berseru pada Sehun.

"Bukankah itu juga aneh bagimu, Diyo? Mayat yang tidak memiliki siapapun lagi di dunia ini tiba-tiba menghilang tanpa jejak. Aku tahu, pasti kau juga penasaran dengan orang yang mencuri mayat Baekhyun."

Diyo tidak bisa membantah karena apa yang dikatakan Sehun memang benar adanya.

-o0o-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[13] REMEMBERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang