O17

35 8 1
                                    

"Ya lo yang jelas kenapa sih Kate?"

Kate mengangguk dia duduk dan memegang pipinya yang sekarang terasa panas. "Gw cuma dikasih waktu seminggu,"

"Apa? Seminggu apa?" Vina mengerutkan dahi sekaligus menajamkan lagi telinganya.

"Pa.."

"Pa?"

"Ca.."

"Cantik? makasih," Celutuk Renaya.

"Ran.."

"APASIH LO GA JELAS KATE!" Emosi Ody sambil mencoba menggapai kuncir Kate namun ditepis Clarice, sabarrrr....

"Sabar kata lo?"

Ody menunjuk Kate. "Ini anak dateng dateng kesurupan pa...ca...ran... SABAR LO BILANG?!"

"APA? PACARAN?!" Aya langsung berdiri dari tempat duduknya dan mengguncang pundak Kate menunggu penjelasan.

"Akhirnya Kate nggak sejomblo Clarice,"

Clarice memutar kedua bola matanya. "HAHA bangsat lo ya," Dengusnya.

Kate mengangguk, dia memejamkan mata mengingat kembali Bryan dengan mudahnya meminta jawaban dalam satu minggu.

"Trus? Lo minta waktu satu minggu?" Tanya Vina.

"Iya, gw juga gak tau kenapa bisa nembak,"

"Wah mati dong!" Celutuk Melody.

Vina menepukkan karton kekepala Melody. "Nggak gitu konsepnya,"

"Ya trus trus!" Pinta Clarice dengan segalah kekepoan yang mendarah daging.

Kate menggeser posisinya. "Ya dia terima gw kasih waktu segitu, lagian nggak salah kan? semua itu butuh waktu."

Vina mengangguk. "Tapi jangan kelamaan sih Kate, lo gak tau Bryan bisa sanggup digantung apa nggak kan?"

"Heem, apalagi Kak Bryan kan banyak jadi idola, apalagi Kak Nindy. Yang rambutnya cem dora itu," Tambah Melody.

Clarice mendengus. "Gw jadi inget adek yang mirip dora itu deh,"

 "Gw jadi inget adek yang mirip dora itu deh,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

btw yg kenal adeknya titip salam ya

si ody ngefans parah sama dia

"Nggak usah ngelawak dulu ya lu," Sinis Aya.

Vina mengode Kate untuk melanjutkan. "Ya sebenernya, gw juga ada rasa nyaman sih sama Kak Bryan."

PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang