" aku panggil kamu nio aja ya biar ga ribet , Lala kan ga bisa baca elll [R] , makanya Lala panggil kamu nio aja " , ucap anak tersebut dengan perasaan senang.
" Iya terserah kamu aja " , jawab anak yang usianya tak jauh berbeda dengan anak perempuan tadi .
Dia berdua adalah anak kecil yang baru memasuki usia TK ( taman kanak-kanak). Anak tersebut bisa saling bertemu karena kedua ibu mereka yang sedang mengadakan reuni SMA yang berada di rumah ibu dari anak laki laki kecil tersebut.
" Ya udah, Lala mau main boneka kamu mau ngak ?" , Tanya anak perempuan tadi
Pertanyaan tersebut tidak di tanggapi , anak laki laki tersebut bingung ingin menjawab apa .
" Kalo main boneka , Lala yang jadi princes , ntar nio yang jadi pangerannya " , anak itu tersenyum bahagia
" Emang bisa ya , Nio jadi pangerannya princes ?" , Nia bertanya lagi pada Lala
" Bisa ko , kalo Lala di jahatin , kami nolong Lala , biar jadi pangerannya Lala" , Lala berusaha menjelaskan walau dengan kebingungan menjawabnya.
" Ya udah nio mau jadi pangerannya Lala " , ucap nio sambil tersenyum manis kepada Lala .
Flashback off....
Kini Arsen terbangun dari tidurnya karena memimpikan masa kecilnya dulu yang sedang bermain dengan gadis kecil .
Arsen ingat gadis kecil itu adalah anak dari teman mamah nya , sekaligus teman saat ibu mereka kumpul-kumpul di rumahnya .
Tok..tok..tokk..
Suara ketukan pintu membuyarkan lamunannya sedari tadi yang tidak bermanfaat.
" Arsen.. kamu sudah bangun sayang ..." , Tanya ibu Arsen di depan pintu kamarnya.
" Udah , mamah masuk aja pintunya ga di kunci udah aku buka " , jawab Arsen dan segera duduk di atas tempat tidurnya.
Pintu kamarnya pun terbuka menampakkan sosok yang Arsen sangat sayangi , ibu Arsen , Yunita Kristanti .
" kamu ngak berangkat sekolah , sayang ? " , Tanya ibu Arsen kepada Arsen yang masih duduk di atas kasur king size-nya .
" Engak mah.. Arsen tadi udah ijin ga masuk ke wali kelas Arsen . Arsen ntar pagi jam setengah delapan ada meeting sama klien penting " jawab nya dengan penjelasan
" Ya sudah , sana kamu mandi dulu , ntar turun ke bawah , mamah udah masakin tadi "
" Iya mah ntar Arsen susul ke bawah " , jawab Arsen.
Sebelum keluar dari kamar Arsen Yunita mengusap kepala anak nya , lalu baru turun ke bawah .
Setelah sekitar 20 menit , kini Arsen sudah rapih dengan pakaian kantornya. Arsen turun ke bawah untuk sarapan walau hanya berdua dengan ibunya .
Ayah Arsen sudah meninggal dunia sejak Arsen kelas 11 SMA , sehingga perusahaan nya kini di kelola dan di serahkan ke Arsen .
Arsen yang tadinya tidak mau , kini pasrah karena jika bukan dirinya siapa lagi , dia hanya anak satu-satunya.
Dia mengelola perusahaan besar yang mempunyai cabang di berbagai kota besar , dan ada yang di wilayah Asia .
Namun , Arsen memilih mengurus pusat perusahaan yang berada di Jakarta , yang kini sedang mereka tempati .
Setelah selesai makan Arsen pamit kepada ibunya untuk berangkat ke kantor menemui klien penting .
**
Sedangkan di lain tempat , kini mereka berada di perpustakaan sekolah karena di suruh pak Budi mencari buku referensi untuk tugas kelompok.
" Ay.. yang ini kali bukunya ? , Bagus ngak menurut Lo ??" , Tanya Dewi sambil menunjuk buku yang dimaksud.
" Ini udah bagus , tapi kurang lengkap aja isinya , kita cari lagi , siapa tau Lo Nemu yang lebih bagus , yang ini simpen aja dulu . " , Ayla mengembalikan buku yang diserahkan Dewi kepadanya.
" Ya udah deh , gue coba cari lagi ", ucap Dewi pasrah . " Eh.. ngomong-ngomong itu samping kiri Lo ga berangkat apa??"
" Emang siapa? Maksut Lo Arsen wi.?" , Tanya ulang Ayla takut dia akan salah . Yang hanya di balas anggukan kepala oleh Ayla .
" Kayanya iya deh.. asalnya ga ada tasnya di bangkunya ". Jawabnya apa adanya .
" Kira kira kenapa ya ay.. , dia sakit apa ya ? "
" Hust..! , Ngantuk Lo kalo lagi ngomong , jangan ngomong gitu , sapa tau ada acara mungkin " , bela Ayla untuk Arsen .
"Ciee belain mamaz Arsen " , goda Dewi kepada Ayla , Ayla pun yang di goda langsung merasakan panas pipinya dan membuat berwarna merah muda .
" Lo suka kan sama dia , tuh nyatanya Lo langsung blussing" , Dewi berusaha menggodanya lagi
" Au..ahhh gelap , serah Lo aja " , Ayla pura pura marah .
" Gitu aja marah , cemberut , ntar tambah jelek tau rasa Lo " , ucap Dewi seperti membujuk namun lebih ke arah mengatainya.
15 menit kemudian..
" Anak anak , kalian sudah menemukan buku yang tadi sudah saya suruh ? " , Tanya pak Budi , guru bahasa Indonesia.
" Sudah pakk..." , Kompak jawab sekelas
" Berhubungan dengan waktu yang tidak cukup untuk mengerjakan tugas ini .
Tugas ini diselesaikan di rumah . Pertemuan yang akan dayang akan saya cek " , kata pak Budi panjang lebar.Kini semua murid keluar dari gerbang menuju ke rumah masing masing . Ayla di jemput oleh pacarnya . Dan Ayla menggunakan angkutan umum.
Sebelum jemputan Dewi datang , mereka sempat mengobrol sebentar .
" Oi ya , wi.. besok kalo mau kerjain tugasnya di rumah gue aja " , tawar Ayla
" Ok sipp👍dah..." , Dewi melenggang pergi menuju jemputan .
Ayla kini sudah berada di dalam rumahnya sedang tiduran , melepaskan beban selama tadi pagi yang ia tahan .
TBC.....
__________________
17 Juni 20$ampe sini yaa ?‽ , Author udah ngantuk pake banget , udah ga bisa di tahan 😉 ini tuh dah jam 11.25 pm ,
Selamat bobo aja ya 🍃🍃
Jangan lupa vote ⭐⭐
Sekalian follow akun aku juga boleh ² banget 💚Tetep semangat bacanya yaa☺️☺️
Dadahh...
See U Next part 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSENIO
Teen Fictionseorang pria tampan yang hampir di bilang sempurna karena dia seorang pengusaha yang terlanjur sukses di berbagai negara namun masih berstatus pelajar , Arsenio Albar yang di jodohkan dengan anak SMA , Ayla Anandhita yang berparas cantik namun bisa...