Blurb

632 15 2
                                    


••|||•••


Pernikahan? Emas? Permata? Berlian? Kekuasaan? Nama besar calon suamiku? Atau hal paling monohok seperti cinta misalnya? 

H

hhhh!

Persetan dengan semua itu! Aku tidak membutuhkannya meski aku tidak memilikinya. 

Samuel Fisher, pria gila yang datang ke rumahku dan memintaku untuk menikah dengannya. Teman semasa kuliah yang menjengkelkan, seorang pemilik firma hukum yang mulai diperbincangkan di negera bagian Amerika, Texas. Tetapi permasalahannya bukan hal itu. 

Aku tidak keberatan dengan kesuksesannya sebagai lawyer, pemilik firma atau lulusan universitas ternama ... Harvard. Ayolah, law school of Harvard terlalu terkenal untuk tidak dikagumi semua orang dan lulusan mereka menghiasi semua posisi strategis yang ada di Amerika.

Sebelum aku menyanjungnya sampai dia terbang ke langit tinggi—yang perlu diketahui adalah dia salah satu manusia busuk yang berasal dari Las Vegas. Aku tidak ada masalah dengan kota sialan itu. Tetapi pandanganku berubah setalah si Samuel brengsek secara sengaja memasukkan sesuatu ke dalam minuman seorang gadis—menjebaknya dan membawanya ke kamar hotel di malam pesta ulang tahun teman seangkatan kami. 

Sialan! 

Dia benar-benar gila.

Lalu sekarang dia memintaku untuk menikah dengannya? Aku mungkin sudah kehilangan akal sehat jika menerimanya. Menerima pria yang hampir membunuhku karena aku berencana melaporkannya ke polisi atas tindakan pemerkosaan.

Sayang sekali, dia punya catatan kriminal yang bersih, dia benar-benar masyarakat yang taat karena tahu celahnya hukum. 

Dia tidak memakai narkoba, tidak mengemudi saat mabuk, mengasihi anak-anak, menghargai perempuan dan menyantuni orang tua. Sungguh itu kalimat bohong. Cukup catat di kepalamu kalau dia seorang pria bajingan terkutuk.

Sekarang, pria tidak waras itu sedang duduk di hadapanku sambil menghirup kembali asap rokoknya sendiri.

"Kau sungguh menolakku, Freya?" tanyanya memastikan penolakanku atas tawaran pernikahan konyolnya.

Tidak. Aku memang tidak bersungguh-sungguh. Sebab kalau aku serius menolaknya, mungkin saat ini dia berada dalam ambulance menuju rumah sakit terdekat dalam kondisi yang mengenaskan karena telah berani melamarku.

"Jaman sekarang sulit sekali mencari pasangan yang taat pada Tuhan. Kau? Pria brengsek yang tidak akan pernah kupilih sekalipun hanya tersisa kau saja di planet ini, Sam."

Aku menghela napas kesal. Terlalu kesal karena pria seperti Sam duduk di hadapanku dan sekarang dia menyunggingkan senyum nakal yang membuatku ingin rasanya mencongkel kedua matanya yang mesum itu.

"Wow, Freya! Kau menolakku dan menghinaku. Sayang, dengarkan aku, kau bisa di penjara karena pencemaran nama baik," kilahnya masih dengan nada khas menyebalkannya.

Kalau sudah begitu, aku lebih bersedia seumur hidup di penjara dari pada harus menikah dengannya.

"Kau hampir membunuhku. Membusuk di penjara mungkin jauh lebih baik daripada memilih hidup bersama pria bajingan sepertimu!" Aku melototinya, tidak tahan dengan wajahnya yang menyebalkan.

"Freya, aku tidak percaya kau mengatakan hal itu." Pria itu mencibir hingga memalingkan wajah.

Seharusnya dia tidak perlu heran, tapi sudahlah. Dia memang tidak pernah tahu diri, selalu beranggapan bahwa dia manusia paling suci dan paling terhormat di dunia ini. 

"Sam, kau harus tahu kalau aku punya prinsip. Aku tidak berhubungan dengan seorang pria seperti anjing yang tidak tahu malu di luar sana. Aku punya martabat dan kau! Kau bukan tipeku." Aku memalingkan wajah jengah. Ingin sekali menggaruk wajahnya saat itu juga dengan garpu di meja.

"Kenapa?"

Aku tercengang dengan pertanyaan bodohnya. Makhluk yang satu ini memang benar-benar tidak akan pernah menyadari setiap inci kekurangannya.

"Kau mesum! Sombong! Superior! Gladiator yang sudah pasti; sok pemberani! Sok keren! Sok buas dan pria tidak waras yang ingin menghancurkan semua penghalang di depannya! Selain itu kau juga egois! Punya selera mahal yang tidak masuk akal! Senang menggurui! Tidak peka! Suka memangsa seperti hiu! Narsisis! Bergerak selicin belut! Licik seperti ular! Perampok uang! Peretas privasi dan sudah pasti TIDAK JUJUR!!!" Aku menarik napas. "Terakhir, ambulance chaser!" 

"Sekarang aku yakin kau sudah menamatkan belasan buku tentang kiat-kiat untuk membenci para pengacara."

"Tapi kebanyakan pengacara yang bekerja demi uang memang begitu! Dan aku mengenalmu dengan baik, Sam! Kau hidup sekenanya seperti pria bajingan kebanyakan. Akui saja kau sungguh tidak akan dilirik jika kau bukan seorang pengacara kondang ataupun pemilik firma yang mulai di perbincangkan di Texas sialan ini!"

"Ayolah Freya, kau tidak berpijak di dunia ideal ketika berbuat baik kau akan langsung menjadi orang penting! Lagi pula pengacara yang sok idealis sepertimu sudah pasti dalam waktu dekat ditemukan meninggal dengan luka sayatan di lehernya; kau akan dibunuh!" Pria itu serius menakut-nakutiku. "Makanya aku datang ke sini untuk memberikan solusi dari permasalahanmu. Menikahlah denganku, Frey. Maka aku akan melindungimu."

"Demi Tuhan aku lebih baik mati mengenaskan."

"Biar aku dengarkan penjelasanmu lebih dulu. Kau ingin dilamar dengan cara romantis seperti apa? Lamaran dengan ribuan drone di langit? Mengelilingi New York dengan helikopter? Di atas kapal pesiar mewah? Mengosongkan Burj Khalifa untuk kita berdua? Atau di kamar hotel—"

"Tutup mulut busukmu!"

"Ahh, kau tidak suka opsi terakhir rupanya. Baiklah Frey, akan kupikirkan sendiri bagaimana cara melamarmu dengan benar. Tentu saja tidak dengan opsi terakhir kan?"

"BRENGSEK!!!"

Aku ingin sekali mengebirinya detik itu juga! Membuatnya menjadi seorang impoten.


•••

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One Day Before The Wedding || Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang