Merendamkan tubuhnya pada air hangat tidak membantu mengurangi pertanyaan yang menumpuk di kepalanya.
Sudah sekitar 2 jam Eunha berendam tapi ia enggan untuk beranjak sebelum pertanyaan di kepalanya itu hilang.
"Arrrghhh" kesal nya sembari menjangan rambutnya serta memukul mukul air.
"Aishh aku bisa gila jika terus memikirkan hal ini" Eunha beranjak dari kamar mandi. Ia harus ke sebuah tempat.
—˙●.●˙—
Akhir akhir ini sepertinya Jungkook selalu berjalan tertunduk, helaan nafas kasar selalu terdengar darinya.
"Noona tidak menyukaiku" monolognya.
"Lalu aku harus apa? Aku sudah terjebak rasa nyaman jika bersamanya"
"Ak- AAAAAA TIKUS!!!!" Gerutuannya berhenti ketika ada sesuatu yang berbulu menyenggol kakinya.
Bukannya seharusnya anjing tidak takut tikus? Sekarang sudah modern, mungkin saja berubah.
"Apa itu tadi? Tapi jika tikus terlalu besar, tapi ia warna putih, berbulu. Apakah... itu tikus besar?" Terka Jungkook karena sesuatu yang menyenggol kakinya itu lewat dengan cepat hingga ia tak bisa melihatnya dengan jelas.
Membayangkan seekor tikus besar membuat Jungkook bergidik ngeri. Ia mengubah tubuhnya menjadi anjing- setidaknya tikus besar itu akan takut dengan wujudnya sekarang.
Kemudian ia berlari menuju suatu tempat. Arena perang.
"Maaf aku tak membawakan kalian bunga hari ini" ucap Jungkook pada bunga bunga kering yang berserakan di tanah bekas pertempuran itu.
"Teha bilang tempat ini akan semakin kotor jika aku terus membawa bunga, lalu aku harus bawa apa?"
Jungkook menoleh ke arah kiri seketika ia terkejut melihat ekor putih dari balik pohon seperti sedang melintas sebelum menghilang dari pandangannya.
"Kalian lihat itu Jim, Mira? Tadi ketika di kota aku juga menemukan yang seperti itu, ia menyenggol kaki ku!" Jungkook menunjuk kakinya pada tanah, persis seperti orang gila dengan nada bicara yang semakin meninggi.
"Apa tikus besar itu mengikuti ku kemari?"
"Sudah 2 tahun berlalu sejak kau pergi, kenapa aku selalu sedih jika mengingatnya"
"Ia tidak mati Lisa, Jungkook masih hidup, lalu kenapa kau memilih pergi? Orang yang kau gilai itu masih bernafas, ia tak mati ketika perang" air mata Eunha mengalir deras. Sesak, sungguh dadanya terasa sangat sesak.
"Eunhaaa aku tadi bertemu Jungkook!!" Heboh Lisa yang sudah beranjak remaja. Nada bicara manjanya telah berkurang setidaknya tidak seperti ia umur 4 tahun, itu yang Eunha lihat.
"Lalu?"
"Ia menyapaku dengan senyumannya itu" Lisa senyum senyum sendiri mengingat hal itu
"Ia sedang dalam wujud manusia?"
Lisa menggeleng, "Tidak, dia dalam wujud anjingnya dan aku juga, paman tadi mengatakan jika kita cocok" girang Lisa sembari mengibaskan ekornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Querencia 【JJK】
FanficSequel This cat is my Boyfriend Setelah Jungkook merelakan hatinya, karena ia sadar bahwa kebahagiaan Nara bukanlah dirinya. Jungkook berusaha melupakan kenangan manis dan menghapus Nara dari hatinya, hingga ia dihantui perasaan membingungkan dengan...