Bab 12

41 4 25
                                    


Yonghee POV

Apa aku sungguh mengakuinya manis? Cantik.. ? Hmm.. Iya memang.. meski kadang , bukan kadang lagi, tapi memang sering kelakuannya itu sangat galak dan bar-bar padaku.

Tapi kenapa sekarang aku sering memikirkannya..? Entah mengapa aku merasa,, jika bersama dengannya membuatku jadi diriku sendiri apa adanya.. tanpa adanya senyuman palsu ataupun sifat manis yang hanya kulakukan untuk menutupi rasa lelah dan frustasiku di depan para penggemar.

Sejak hari itu.. hari dimana aku mengambil first kiss nya.. sejak saat itu, aku baru menyadari kalau selama ini sikapku yang apa adanya seperti ini hanya kutunjukan jika sedang bersama dengannya saja dan anak-anak CIX yang lainnya.

Apa aku mulai menyukainya..? Tapi.. keliatannya dia menyukai Seunghun hyung..

Aahh sudahlah.. untuk apa juga aku terlalu memikirkannya.. sebaiknya aku tidak usah terlibat dengan suatu hal yang berkaitan dengan cinta atau suka.. hanya buang-buang waktu saja..

Selain itu ....

.

.

Author POV

Seunghun tiba di rumah Hyunra tepat pukul 19.00 untuk menjemputnya. Mereka sudah janjian untuk keluar bersama malam ini, jika dikatakan kencan, bisa di bilang kencan, tapi mereka belum jadi sepasang kekasih bukan? Yah intinya Seunghun sekarang sedang melakukan pendekatan yang lebih dalam lagi, sesuai dengan yang disarankan oleh Jina.
Tapi ia masih suka merasa gundah, ia takut kalau Yonghee juga menyukai Hyunra..

'Apa boleh kali ini aku egois?' racau Seunghun dalam hatinya.
Ia kemudian turun dari mobilnya dan memasuki pagar rumah Hyunra dan mengetuk pintu rumahnya.
Tak lama pintu itu terbuka dan Hyunsuk terlihat menyembulkan pelan kepalanya di balik pintu rumahnya itu.

Seunghun yang melihat tingkah adik grupnya itu terkekeh pelan dan menatapnya.

"Sedang apa kau? Malah sembunyi seperti itu?"

"Ah,, ternyata kau Seunghun hyung.. kukira siapa, ada apa kau kemari?" Hyunsuk mendekati Seunghun.

"Gaya bicaramu ini ya, seolah-olah aku tidak boleh kemari saja.." sinis Seunghun kepadanya.

Hyunsuk tergelak dan tertawa keras.

"Hahahahaa.. Tidak.. bukan begitu maksudku hyung.. haha, hanya saja kau terlihat rapi, wangi dann.. seperti ingin berkencan.. kau tidak mungkin mengajakku berkencan bukan?"

"Apa? Wangi? Jadi kau pikir selama ini aku bau hah? Siapa juga yang mau berkencan denganmu, aku kesini karena ada janji dengan Hyunra.. noonamu.."

"Waahhh....? Serius kau hyung? Akhirnya ya kalian ada waktu jalan berdua juga.. kudoakan semoga lancar ya hyung hehehe..." Ucap Hyunsuk dengan polosnya.

Tak lama Hyunra turun dari kamarnya dan melihat Hyunsuk dan Seunghun yang sedang berbincang-bincang di ambang pintu rumah mereka.

"Astaga.. kau sudah datang dari tadi? Yak! Hyunsuk! Kalau ada tamu harusnya kau persilahkan masuk, bukannya kau tahan di pintu! Meski dia temanmu tapi itu tidak sopan tau!" Ceramah Hyunra pada adik bongsornya itu dengan gemas.

"Maaf noona.. aku keasyikan ngobrol dengannya.. jadi lupa menyuruhnya masuk.." Hyunsuk menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

"Tidak apa-apa kok noona.. kita kan akan pergi juga sebentar lagi, hehe.. lagipula aku sudah banyak duduk di mobil tadi saat berkendara kesini.. kau sudah siap noona?" Seunghun menyunggingkan senyum manisnya.

"Heum.. i.. iyaa aku sudah siap.." jawab Hyunra sedikit tersipu.

Hyunsuk yang menyadari ekspresi noonanya itu hanya terkekeh pelan dan berdehem.

Our Life, Our Story, and Our DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang