Permohonan

11 5 0
                                    

Arkan berlari Keluar Kantin dengan sangat tergesa gesa dengan padangan nya bolak balik melihat kearah kanan dan kiri mencari sosok yang sedang dicarinya sekarang.

Hingga pandangannya menangkap sosok yang ia cari daritadi dengan cepat Arkan berlari kesosok itu.

Siapa lagi kalau bukan Zhafira. Gadis yang sudah dilukai hatinya oleh perkataan Arkan.

" Ra. " Panggil Arkan tergesa gesa.

Zhafira yang tadinya hanya menatap kearah lantai sembari menghapus air matanya itupun segera melihat ke asal suara.

" Arkan.. " Ucap Zhafira dengan suara yang sangat kecil bahkan hampir tak terdengar sedikitpun.

" Mau ngapain lo disini?! GAK CUKUP LO NYAKITIN HATI NYA FIRA HAH?! " Bentak Senja.

" Ja... Gu.. Gue.. Disini mau minta maaf sama Zhafira.." Balas Arkan terbata bata.

" GAK! Pergi lo dari sini! Apa perlu lo gue usir HAH?! " Bentak Senja.

Zhafira yang menyadari kalau keadaan mungkin akan lebih kacau kalau ia tidak segera menghentikan nya sekarang. Ia pun menarik lengan baju yang membuat si pemilik baju mengalihkan pandangannya kearahnya.

" Biarin Arkan bicara ya Senja... Fira mau bicara berdua dulu sama Arkan.. " Ucap Zhafira pelan.

Senja yang mengerti apa maksud dari kata kata sahabatnya itupun hanya bisa menatap sinis kearah Arkan lalu pergi menjauh meninggalkan dua insan manusia yang masih tak saling bicara tersebut.

" Nama lo Fira kan? Gue mau minta maaf karena tadi gue ngebentak lo. Lo mau kan maafin gue? " Mohon Arkan.
Zhafira hanya mengangguk lemas.

" G...Gini gue gak enak karena gak nurutin permintaan lo tadi...karena itu lo boleh minta apa aja sama gue.. " Ucap Arkan sembari menggaruk tenkuk nya tidak gatal.

Zhafira yang mendengar itupun segera menatap Arkan dengan mata berbinar-binar. " Beneran Arkan? "

Arkan menganggukan kepalanya tapi tanpa ia sadari ada sebuah lengukan diwajah nya yang membuat wajahnya yang tadi nya tampan sekarang lebih tampan.

" Jadi apa permintaan lo? " Tanya Arkan sembari mengeluarkan senyum termanis yang ia punya.

" Hmm... Arkan boleh gak Fira ngasih tau permintaannya nanti saja? " Tanya Fira.

" Emang kenapa?" Tanya Arkan bingung.

" Soalnya kan ini kali pertama nya Arkan mau nurutin permintaannya Fira. Jadi, Fira harus pikirin mateng mateng nih mau minta apa" Balas Fira polos sembari menggesek gesek kan kakinya kelantai seakan sedang melukis.

" Yaudah terserah Lo" Balas Arakn singkat.
.
.
.
.
.

" Eh kira kira gimana ya pembicaraan Arkan sama Fira? " Tanya Rian Kepo.

" Ehh.. Kek emak emak lo! Pengen tau segalanya! " Ejek Senja.

" Awoakwoako... Bener bener kek mamak mamak kau ku tengok awoakwook...." Sambung Rian.

Rian yang jengkel pun melemparkan pulpen yang tak jauh dari jangkuan nya kearah Jhonny.

" Eh your mouth jangan judge kalau masih juga kepo! Lagi pula asal lo lo tau pada nih ya emak emak itu adalah eksklopedia informasi terlengkap yang pernah ada!" Ujar Rian Bangga.

" Lengkap darimananya njir? Ngadi-ngadi lo!" Sewot Senja.

" Iyalah, coba lo-lo tanya sama emak emak lo pas pulang nanti gosib terhangat terhot hot tentang tetangga, pasti emak emak lo pada pada tau!" Balas Rian mau kalah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZhafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang