Bab I - Siapa Dia?

143 35 36
                                    

"Keseringan tidur sampai gak sadar kalau ternyata ada cogan disekolah gue – Putriana"

**

Sejuknya suasana pagi menjelang siang yang baru saja turun hujan memang tidak bisa diragukan lagi nikmatnya. Membuat orang-orang malah memilih untuk tidur dibandingkan melakukan aktivitas. Bahkan tidak heran membuat hampir dari setengah rakyat kelas IPS-1 menguap tiada henti ditengah pelajaran Bu Togar si guru Killer. Namun, berbeda dengan seorang gadis dipojok kelas yang bukan lagi menguap tapi sudah tertidur dengan memasukkan kepalanya kedalam ransel kesayangannya.

Bel pertanda istirahat telah dibunyikan. Membuat seluruh siswa kini tersenyum lebar. Setelah para guru keluar dari kelas. Mereka bergegas berlari menuju kantin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan.

"Bangun iss tidur mulu loe" ucap gadis dengan name tag Dira Andriana sambil menggoyangkan tubuh gadis disebelahnya yang sedang tertidur pulas.

Si gadis terbangun sambil merengganggkan otot tubuh yang terasa kaku tak lupa menguap dengan lebar.

"Udah istirahat ya?"sahut gadis si tukang tidur. Matanya melirik jam yang melekat di pergelangan tangan, kemudian menarik seulas senyum, bener udah jam istirahat ternyata.

"Makanya jangan tidur aja kerja lo, mau nitip apaan?kita mau kekantin nih,"kesal gadis satunya lagi, Anggiya Leandrina

"Ikut deh gue" celetuk Putriana Larasati, si tukang tidur

"Tumbenan mau ikut?" Tanya Dira sambil melangkah keluar kelas diikuti oleh putri dan anggiya

"Bosen gue dikelas mulu" jawab putri sekenanya.

Ketiga gadis itu kini berjalan beriringan menuju kantin utama sekolah, tak jarang banyak cowok yang menyapa dan menggoda mereka. Tak heran memang, ketiga nya memang terkenal disekolah sebab beberapa kali memenangkan olimpiade dan mengharumkan nama sekolah.

"Mau mesen apa? Biar gue aja yang mesenin," tanya anggiya setibanya dikantin

"gue soto deh" celetuk dira. Gadis itu beralih menatap gadis yang sejak tadi tidak banyak berbicara disampingnya.

"Putri!"tegur dira, lengkap dengan menoyor kepala putri agar gadis itu tersadar dari lamunannya.

"Apaan sih kampret!"putri menoleh, gadis itu memasang raut wajah terkejut

"Lo mau mesen apaan?bengong aja kesambet baru tau rasa lu" ujar anggiya kesal.

"Mereka siapa sih?"kedua gadis itu mengikuti arah telunjuk putri. Sontak dira dan anggiya pun saling memandang.

"Lu kagak kenal tu cowok siapa hah?"tembak anggiya langsung

Saat ini ada banyak perempuang yang sedang mengelilingi segerombolan lelaki di pojok kantin. Tidak ada yang heran memang tapi nama yang sedang diagung-agungkan oleh para perempuan itu membuat putri mengernyit bingung. Sagara! Dia siapa emangnya .

"Emang mereka siapa sih? Gue kok gak pernal liat ya" sahut putri jujur. Entah deh ini apa karena faktor dia tidur mulu ya jadi gak tau mereka siapa.

"Wah parah loe gak kenal mereka, udah ntaran aja dijelasin. Gue udah laper, lu mau mesen apaan?" Anggiya menggeleng

"Nasi goreng deh gue" jawab putri sekenanya

Putri kembali memperhatikan segerombolan laki-laki tersebut tanpa memperdulikan dira yang sedang sibuk bertukar pesan dengan pacar kesayangannya. Sebenarnya mereka siapa sih.

**

Sagara tertawa kencang melihat teman-temannya yang sibuk dangdutan dengan speaker full volume. Jika saja bukan karena sedang malas, sudah pasti saga menjadi si raja dangdut diantara teman-temannya yang lain.

"Ga, Joget sini woy!" ajak angga. Kali ini, lagu goyang mama muda sedang terputar di speaker dengan sangat kencang. Membuat anak-anak dikelas sebelah pun pasti akan ikutan geleng-geleng sangking kencang nya.

Sagara menatap Angga dan membalas dengan lambaian untuk menolak ajakan tersebut. Angga tertawa sebentar, dan melanjutkan hal gila yang sempat tertunda.

"Tumben lo gak ngikut", mata Saga mengarah kepada lelaki berparas tak kalah tampan darinya yang kini duduk di sebelahnya.

"Lagi males gue" jawab Saga sekenanya sambil menerima sebatang rokok yang disodorkan oleh Damar.

Damar mengangguk sejenak sambil menyesap rokok dan menghembuskannya secara perlahan,

"Cewek gue tadi cerita, dia punya temen yang kagak kenal kita. Kocak gak tuh", lanjut Damar

"Kok bisa?"Sagara menghentikan aksi menatap teman-temannya, memilih untuk menanggapi ucapan Damar secara penuh.

"Bisalah, loe kira dunia berpusat sama kita aja apa!" Koreksi Damar seraya menyenggol bahu Saga.

"Hikss.. sedih gue ternyata ketenaran gue belum bisa ngalahin Atta Halilintar" ujar Saga belagak sedih menghapus air mata.

"Bego siah" Damar menoleh kearah Saga seraya menoyor kepala Saga.

"Kalau gitu ntar gue ikut loe ya" Ucap Saga, menyesap rokok ditanganya.

"Ngapain?"Tanya damar heran,

"Jemput cewek loe lah, sekalian kenalan sama mainan baru hehe" kekeh Saga sambil berjalan menuju teman-temannya untuk bergabung. Dan meninggalkan Damar yang terpaku.

"Mampus dah gue,nawarin mangsa ke singa namanya ini" lirih Damar.

**

Si Putri TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang