Bab 7 - Kemajuan

32 18 17
                                    


HAI HAI HAII JUMPA LAGI DENGAN SAGARA

JANGAN LUPA VOTE, KOMENT DAN SHARE YAA

SIMPAN CERITA INI KE PERPUSTAKAAN KALIAN SUPAYA GAK KETINGGALAN NOTIF TERBARU

UHUYYYYY🥰

HAPPY READING GAESS!!

"Hari ini gue ajakin makan, besok gue ajakin jadian - Sagara"

"Assalamualaikum, Putri main yukkk" suara gedoran keras dan teriakan membuat Putri mengernyit heran. Itu orang berasa lagi dihutan ya.

Abangnya memang belum pulang. Dan Putri sudah biasa sendiri dirumah. Putri mengintip dari balik jendela. Dan melihat seorang cowok dengan kemeja hitam sedang berdiri membelakangi pintu. Putri tak tau itu siapa.

Cewek itu membuka pintu dan terkejut ketika melihat wajah tengil Sagara, "Astagfirullah"

"Saga mau ngapel nih" ucap Saga santai dan berniat nyelonong masuk ke dalam rumah.

"Eh eh diluar aja" Sentak Putri dan mendorong Saga yang sudah hampir masuk,

Cowok itu mengangkat bahu tak peduli, "Yaudah deh"

Keduanya duduk diteras rumah. Cewek itu memandang kesal cowok disebelahnya. Rasanya ingin dicekik saja cowok yang sekarang sedang tersenyum menatapnya.

"Mau ngapain kemari?" Ucap Putri ketus

"Gue mau ngajakin makan malam diluar. Pasti loe belum makan kan?" jawab Saga tengil

Putri mengerutkan kening, darimana cowok ini tau dia belum makan. Ni cowok cenayang, "Sok tau banget lo"

Sagara malah menyeringai. Cowok itu malah menatap intens Putri, "Gue tau semua tentang loe sayang"

Putri berlagak seperti ingin muntah mendengar panggilan Saga. Lelaki satu ini semakin dibiarkan semakin ngelunjak. "Tau apa loe tentang gue hah?"

"Putri itu suka males makan. Selalu tidur dikelas makanya dijulukin Putri Tidur sama anak-anak. Tapi walaupun suka tidur, otaknya encer. Pernah menang juara Olimpiade tingkat Nasional. Makanan kesukaannya nasi goreng. Suka minum susu Strawberry. Dan yang paling penting, Putri gak suka dikepoin. Dan sekarang punya pacar Namanya Saga. Benerkan?" Jelas Saga Pede.

"Gue bukan pacar loe"

Sagara mengangguk paham, "Iya, masih calon"

Putri mendelik kesal. Cewek itu heran. Darimana ia tau semua hal yang disukai dan tidak disukai Putri. Sebenarnya sikap asli Saga itu bagaimana. Putri benar-benar tidak tahu. Hidupnya berubah seketika setelah kejadian di Ruang Uks waktu itu. Lelaki disebelahnya ini selalu gencar mendekatinya.

"Siap-siap gih sana," Ucap Saga tiba-tiba

Putri menggelengkan kepalanya, "Gue gak laper" jawabnya singkat

"Tapi gue laper. Loe gak kasian sama gue udah jauh-jauh datang kemari malah di cuekin"

Putri diam berpikir. Ia memang tidak suka cowok ini. Tapi mengusir nya pulang disaat sudah jauh-jauh datang rasanya sangat tidak sopan.

Putri berdecak, "Tunggu sini, gue ambil sweater dulu"

Sagara mengangguk paham dan membiarkan Putri masuk kedalam rumah. Ia kembali mengingat pertemuan awal mereka dimana Putri meninggalkannya tanpa merespon sapaan perkenalannya. Seminggu yang lalu tepatnya. Dan sekarang cewek itu mulai mau berbaik hati menerima ajakannya tanpa harus ada adegan adu bacot seperti hari-hari sebelumnya.

"Ayo buruan" ucap Putri sekembalinya dari mengambil Sweater.

Sagara beranjak menaiki motor diikuti Putri dibelakangnya. Cowok itu sengaja berjalan dengan pelan sengaja memancing kekeselan Putri yang sejak tadi memilih untuk diam.

"Kalau loe bawa motor lambat kayak gini. Kapan nyampek nya Saga" Ucap Putri kesal

Saga cukup terkejut mendengar cewek dibelakang nya ini menyebut Namanya. Dia kira Putri gak tau Namanya karena keseringan di panggil Kampret. "Gue lebih milih bawa motor lama deh asalkan bisa dengar loe nyebut nama gue"

**

Putri hanya diam di boncengan Sagara. Sampai mereka tiba di sebuah tempat makan. Cewek itu lalu turun dan menunggu Saga selesai memarkirkan motornya.

"Disini semua makanan ada. Bukan cuman Nasi Goreng doang"

Putri mengangguk paham. Kedua nya kemudian masuk ke dalam tempat makan tersebut. Setelah mendapatkan tempat, tidak lama seorang lelaki datang menanyakan pesanan mereka.

"Mau makan menu yang paling enak disini?" Tanya Saga

"Boleh deh" sahut Putri

"Mas, Nasi Rawon nya 2. Minumnya Es jeruk, Loe?"

"Samain aja"

"Es jeruknya dua ya" ucap Saga setelahnya,

Lelaki itu beranjak pergi, meninggalkan Putri dan Sagara berdua. Putri mengalihkan pandangan dengan memperhatikan suasana tempat makan tersebut. Tempatnya sungguh nyaman. Mereka memang memilih duduk lesehan di sebuah pondok kecil layaknya pedesaan. Di depan setiap pondok terdapat Hiasan batu yang mengeluarkan air yang mengalir.

"Nyaman kan tempatnya?"

Putri menoleh sepenuhnya kearah Saga dan mendapati cowok ini sedang menatapnya.

"Loe sering kemari?"

Saga mengangguk, "Ini dulu tempat bersejarah bokap nyokap, dari yang awalnya kecil sampai sebesar ini. Tempat ini gak pernah absen kami datengin setiap weekend, Kalau loe? Tempat yang loe suka dimana? " Tanya Saga setelahnya

"Dulu gue suka pantai, sama seperti loe. Gue sama keluarga selalu ke pantai setiap Weekend"

"Sekarang udah enggak?" Sagara mengernyitkan dahi ketika melihat Putri mengangguk untuk merespon pertanyaannya, "Kenapa?"

"Karena keluarga gue udah punya keluarga baru"

GIMANA NIH KELANJUTAN CERITANYA?

MENURUT KALIAN SAGARA DAN PUTRI BISA BERSAMA GAK YA??

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENT YAA

JUGA SHARE CERITA INI KETEMAN-TEMAN KALIAN❤

Si Putri TidurTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang