4.{GAGAL}

15 3 0
                                    

Caramel mempersiapkan rencananya untuk si cowok resek, siapa lagi kalau bukan Erlangga. Dia sangat bersemangat sekali entah kenapa, dia juga tidak tahu. Dia ingin sekali si Erlangga itu dapat pelajaran, karena ya.. gitu. Siapa suruh nabrak.

"Caramel lo, mau lancarin aksinya gimana?" ujar Thalia.

"Tenang aja, gue udah punya rencana biar cowok itu kapok!" Ujar caramel sambil menaik turunkan alisnya.

Devi menggelengkan kepala "Jangan yang aneh-aneh ya, kasihan tahu si Erlangganya, kan dia cogan."

"Ngapain juga dikasihani! Tenang aja gue nggak ngapai-ngapain dia kok. Pokoknya lo berdua besok harus bantu gue buat lancarin rencana gue!!"

"Oke siyap! Tapi harus ada fulusnya nih.!" Ujar thalia

"Itu masalah gampang, kalau perlu besok lo berdua gue traktir beli baju di mall sepuasnya."

"Oke siyap bos" ujar Devi dan Thalia bersamaan dengan hormat.

******

Keesokan harinya, Caramel sangat bersemangat bangun pagi. Nggak tahu kenapa, mungkin ada hubungan sama rencananya. Pokoknya dia nggak sabar untuk cepet-cepet ke sekolah.

"Tumben anak mama udah bangun?" ujar sang mama heran

Caramel tersenyum "Nggak apa kok ma, Cuma pengen berangkat pagi aja. Caramel bosen dihukum mulu.?

"Yaudah bagus, sebelum berangkat sarapan dulu dong biar nggak sakit."

"Iya mamaku sayang." Ujar Caramel sambil memeluk leher sang mama

Sampai di sekolah Caramel terus tersenyum, sampai semua siswa memandang Caramel penuh heran, karena tidak biasanya seorang Caramel tersenyum.

"Woy!!" ujar Thalia sambil merangkul pundak Caramel "ngapain loh senyam-senyum mulu, kesambet ya? Serem amat."

"Nggak tahu juga, hari ini gue seneng banget! Mungkin karena gue mau ngerjain tuh cowok resek kali yah?" ujar Caramel

Devi yang dari belakang ikut nimbrung "Ngomongin apaan sih? Kok kayaknya seru banget?"

"Ini nih, ada yang lagi seneng banget! Gue doain gagal aja deh rencana lo." Ujar Thalia menggoda

Caramel berdecak "enak aja, nggak mungkin gagal!"

"Hmm awas aja ya Caramel, nanti lo suka gimana?" ujar devi sambil mencolek pipi Caramel

"Nggak mungkin. Gue nggak mungkin suka sama tuh cowok!" ujar caramel

Thalia menghela nafas "Suka-suka lo aja, nanti kalau beneran lo suka gue bakalan jadi orang pertama yang bakalan ngetawain lo!"

Caramel menghempaskan rambutnya "Hmm iya deh"

Mereka bertiga pun melanjutkan jalan ke kelas, sesekali tertawa dan juga membahas topik yang konyol. Jangan tanyakan pelajaran ya, mereka aja kalau ada PR minta kerjain siswi lain, dasar siswi yang tidak patut dicontoh.

Bel sudah berbunyi dan sebentar lagi pelajaran di mulai. Di dalam kelas Caramel tidak sabar untuk istirahat karena, itu yang dia tunggu-tunggu sejak kemarin. Di kelas juga Caramel sudah membayangkan gimana reaksi si cowok itu, yang pasti ya konyol.

"CARAMEL! Kenapa kamu dari tadi ibu lihat kok senyam- senyum ada yang lucu?" ujar bu Septi

Caramel langsung gelagapan "ng.. nggak kok bu, ini saya lagi mikirin jawabannya bu. Suer bu" sambil membentuk huruf V

"Kalau begitu kamu sekarang maju!"

"Kok maju sih bu, kan saya lagi mikir."

"Maju kedepan ngerjain soal, atau kamu mau saya hukum lari keliling lapangan sepuluh kali? Gimana?"

CaramelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang