pria itu keluar dari ruang ugd menghampiri axel dan abel.
"halo, gadis cantik"-ucap pria itu.
namun abel dan axel hanya diam dan tidak ada yang membuka suara.
"kenalin nama gue angga"-ucap pria itu lagi.
namun abel dan axel masih tak mau buka suara.
"kalian bisu ya? kasian banget cantik cantik bisu"-ucap angga.
"kalian udah gapapa kan? yaudah kita mau pulang, tenang aja masalah biaya pengobatan kita udah bayar jadi kalian bisa langsung pulang"-ucap abel dingin dan jelas.
"arogan banget ni cewe, tapi gapapa gue suka tipe kek gini"-gumam angga.
"apa yang kamu omongin barusan?"-sambung axel mengerti apa yang digumamkan angga.
"eh, engga ko ga ada"-ucap angga gugup.
"yaudah kita pulang"-ucap abel membawa axel pergi dan meninggalkan angga.
🦄
"oiya, gue lupa nanya siapa nama mereka"-kesal angga dengan sendirinya.
namun tak butuh waktu lama angga untuk tau siapa mereka, hanya dalam sekejap saja angga juga bisa tau bagaimana latar belakang mereka.
(horang kaya mah bebas njir -authorr)
keesokan paginya angga dan gavin pulang ke apartemen mereka dan menemui bawahannya yang sudah mengetahui informasi dari mereka berdua.
"jadi ini yang buat kalian dingin"-
"ternyata kalian cukup tangguh ya ngelawan takdir semesta yang sulit ini"- imbuh angga.
"lo lagi ngapain sih"-ucap gavin mengambil sekumpulan kertas dokumen yang ada pada tangan angga.
"arabelle chalondra dan axelina vandartika"-ucap gavin membaca dokumen itu.
"tumben lo cari tau latar belakang cewe? lo suka sama dua orang ini?"-ucap gavin lagi menebak.
"coba deh lo baca diriwayat hidupnya, dua gadis kecil mampu bertahan disituasi ini men?"-tukas angga.
gavin pun tertarik dengan dua mangsa ini, mereka cukup unik, dan cukup cantik yang pastinya.
"eh, coba lo liat deh ini bukannya sekolah dibawah naungan kekuasaan bokap lo?"-imbuh angga lagi.
"dan mereka satu sekolah lagi, jadi kita bisa nangkep dua burung pake satu panah"-sambung angga.
"males"-ucap gavin dingin dan datar.
"yaelah kita udah lama ga kesini men sekalian kita cari mangsa lain"-tukas angga semangat.
"serah kata lo aja"-jawab gavin singkat.
🦄
di suatu sisi abel sedang menyiapkan sarapan untuk dirinya dan adiknya.
"xel, ayo makan kakak mau berangkat dulu kesekolah awal tadi kakak udah bungkus makan di tempat nanti jangan lupa dicuci piringnya"-cerewet abel.
"iya iya kakak cerewet"-ucap axel turun.
mungkin kalian menganggap abel dingin namun tidak pada adik perempuannya, ia selalu bersikap hangat dan perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAIN TO IDOL
Teen Fictionseorang gadis hangat yang berubah menjadi dingin karena kehilangan sosok papa yang disayangi perjalanannya menjadi idol seakan semesta menolak permintaan gadis kecil pemaksa takdir itu namun pada akhirnya semesta menerima karena hadirnya sosok malai...