"kamu ngapain disini?"-ucap abel.
"sekarang posisinya lo pingsan gamungkin lo jalan sendiri ke uks"-ucap gavin.
"oh"-ucap abel dingin.
"kamu balik sana, dicariin bu tutik"-imbuh abel.
"oke"-jawab gavin singkat lalu saat akan beranjak gavin tertegun dengan perkataan abel.
"makasih"-kata abel singkat.
sekali lagi sudut bibir gavin mau tak mau terangkat namun saat ini posisi gavin sudah membelakangi abel dan jelas abel tak melihat gavin tersenyum.
🦄
setelah hari yang panjang akhirnya abel pun pulang dan seperti biasa axel sudah menunggu di depan halte.
"xel, kamu mau punya adik ngga?"-ucap abel.
"maksut kakak?"-ucap axel bingung.
"ntar kamu juga tahu"-ucap abel.
akhirnya abel dan axel pun sampai dirumahnya, rumah sederhana berlantai dua itu.
disana abel sudah melihat gadis kecil yang menanti kehadiran abel dan membuat lekungan cantik dibibirnya, namu pakaiannya lusuh.
"hei gadis kecil, ayo masuk"-ucap axel mengerti situasi ini.
"wah, rumah kakak cantik sekali sama seperti orangnya"-ucap gadis kecil polos itu.
seketika abel pun langsung menyuruhnya duduk dan makan sambil perlahan mananyainya.
"nama adek siapa?"-tanya abel perlahan.
"aku ga punya nama kak"-ucap anak itu melahap makanannya.
"kalo papa mama adek?"-ucap axel pelan pelan.
"gatau, aku lupa yang aku inget aku ada di depan ruko kecil lalu ada om yang bawa aku katanya mau diajak makan, tapi ternyata dia nyuruh aku kerja ngamen dan cuma ngasi makanan bungkus yang udah basi"-ucap gadis kecil itu polos.
"adek mau ngga tinggal sama kakak?"-lanjut abel.
"tapi nanti om marah sama aku terus aku dipukul"-jawab gadis itu lagi.
"emang disana ada berapa orang yang kaya adek?"-lanjut axel mengintrogasi.
"gak banyak hanya ada dua aja aku dan dia"-jawab gadis polos itu lagi.
"nanti kalo kita ketemu om adek boleh ngga?"-tanya abel pelan.
"boleh"-ucap gadis itu lagi
akhirnya mereka pun memutuskan bertemu orang itu dan saat ini axel dan abel dituntun oleh gadis itu kesebuah jalanan gang kecil yang kumuh.
disana mereka menemui orang yang dikatakan om oleh gadis kecil ini, dan abel mencoba bernegoisasi dengan orang ini namun sangat sulit.
"apa bapak mau saya laporkan polisi atas penyiksaan anak dibawah umur?"-tegas abel.
"berani lo sama gue hah! gue penguasa disini"-jawab bapak itu namun abel tak juga gentar.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRAIN TO IDOL
Teen Fictionseorang gadis hangat yang berubah menjadi dingin karena kehilangan sosok papa yang disayangi perjalanannya menjadi idol seakan semesta menolak permintaan gadis kecil pemaksa takdir itu namun pada akhirnya semesta menerima karena hadirnya sosok malai...