3. Misi Dimulai

62 13 2
                                    

"Karna hanya orang cerdas kayak gue yang bisa berpikiran seperti itu, orang gak ada otak kayak Lo gabakal bisa mikir sejauh itu"
-Zev-

•••GEN Z•••


Andra dan Vian turun dari mobil setelah memarkirkannya, lantas mereka jadi sorotan mata para murid yang berlalu lalang, karena mereka terlihat asing di sekolah ini, apalagi mereka baru saja turun dari sebuah mobil yang lumayan mewah.

"Cogan mah beda Ndra," bisik Vian sambil menepuk bahu Andra, setelahnya ia tersenyum pada beberapa siswi yang sempat menoleh padanya yang membuat para gadis yang melihatnya itu jadi salah tingkah.

"Jiwa-jiwa playboy Lo mulai keluar ya disini," sindir Andra.

Tidak mau lebih lama meladeni Vian ia memutuskan untuk berjalan lebih dulu, lalu Vian menyusulnya dan mencoba mensejajarkan langkahnya dengan Andra.

"Oh tentu, kapan lagi gue liat bidadari-bidadari cantik. Soalnya di BW jarang ada cecan, kalau pun ada mereka pada nutupin wajahnya, gaseru!" lanjut Vian mulai membalas perkataan Andra tadi.

BW adalah singkatan dari Black Word, Andra dan Vian adalah salah satu anggota BW yang tak lain Andra adalah Zev, dan Vian sudah pasti adalah Zav. Mereka disini bermaksud ingin mencoba menyelesaikan Misi A yang sempat gagal. Misi A Gen Z yaitu menghabisi anggota Blood Angel dari organisasi Dark Danger, Musuh terbesar Black Word.

Blood Angel terdiri dari 4 orang perempuan, walaupun mereka semua perempuan tapi kemampuan mereka jauh diluar perkiraan, makanya Gen Z gagal untuk membunuh mereka.

Lalu kenapa Andra dan Vian atau yang dikenal Zev dan Zav berada disini, di sebuah sekolah. Alasannya karena Tuan Han membantu Gen Z melacak keberadaan Blood Angel, yang ternyata dua orang anggotanya ada disekolah ini, entah apa tujuan mereka disini, yang pasti bukan untuk bersekolah, tapi ada hal yang mengharuskan mereka berada disini.

"Oh ya Ndra, tapi katanya Tuan Han punya anak cewek," Vian masih belum berhenti membicarakan perempuan, dari tadi pikirannya adalah ingin dapat mengenal setidaknya satu perempuan di sekolah ini, supaya dirinya dapat merasakan jadi remaja yang dilanda asmara seperti anak pada umumnya.

"Terus?"

"Cantik"

Tin tinn..

Andra dan Vian terlonjak kaget dengan suara klakson mobil dibelakang mereka,  baru saja mereka masuk kesini tapi sudah ada yang mengusiknya. Mobil itu hampir saja menabrak mereka yang tidak fokus pada langkahnya.

Mobil itu berhenti, lalu pemilik mobil tersebut keluar, seorang perempuan rupanya. Perempuan itu berjalan dengan langkah angkuh menuju Andra dan Vian, hampir semua murid yang baru memasuki area sekolah menghentikan langkahnya untuk menyaksikan apa yang akan terjadi.

"Kalian gapunya mata ya! Atau buta!?" Bentak perempuan itu setelah tepat berada dihadapan Andra dan Vian.

"Lo tuh yang buta!" balas Vian tak mau kalah, "jelas-jelas mata kita masih nempel eh dibilang gapunya," lanjut Vian sambil menunjuk matanya. Andra yang menyaksikan perdebatan itu hanya menghembuskan nafasnya, membosankan, Vian benar-benar membuat jengkel, apalagi berdebat dengan seorang perempuan.

Tak mau debat berkepanjangan, perempuan itu mulai bicara pada intinya, "Kalian kenapa jalan dijalan khusus kendaraan? Mau bunuh diri!?" ujar perempuan itu kesal.

Bagaimana tidak kesal, pasalnya ia yang ingin cepat-cepat sampai dikelas untuk mengerjakan PR yang belum sempat ia kerjakan tapi harus terhambat karena hampir menabrak dua orang yang berjalan dijalan yang tidak semestinya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gen ZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang