pria itu tengah duduk ditengah tengah pemakaman, memandangi batu nisan gadis kecil yang begitu ia cintai.
"hai, bulan ini aku biru"-ucap biru pada batu nisan bulan.
"aku tau aku telat menyadarinya, tapi kamu akan tetap jadi bulan yang paling terang diatas samudra biru"-
"jika kamu redup mungkin karena kamu sedang marah pada samudra biru"-
"bulan, kenapa waktu itu kamu begitu bodoh? bahkan aku menganggap kamu orang yang paling bodoh didunia"-
"orang yang rela mengorbankan hatimu hanya untuk orang yang selama ini cuma bersikap dingin dan kasar padamu"-ucap biru tak sadar ada satu air yang turun dari matanya.
"nak?"-sapa bapak penjaga makam.
"iya pak?"-jawab biru sembari mengusap air matanya kasar.
"apa namamu biru?"-ucap bapak itu.
"benar, ada apa ya pak?"-jawab biru.
"ini ada titipan dari keluarga nak bulan, katanya jika ada laki laki datang ke makam nak bulan dan ia bernama biru saya disuruh memberi amplop ini"-ucap bapak itu.
bapak itu menyodorkan amplop itu lalu pergi meninggalkan biru.
biru pun membuka amplop coklat yang sudah usang itu dan secarik kertas berwarna putih yang lusuh.
untuk samudra biru,
biru, siapa dirimu? mengapa kau begitu acuh padaku? mengapa kau selalu dingin padaku?
kau tak perlu menjawabnya biru aku sudah tau, apakah mungkin karena kamu menderita penyakit itu?
penyakit yang semakin lama semakin menggerogoti hatimu, biru apa kamu tahu aku bulan yang entah sejak kapan sudah mencintamu mungkin dari kemarin , kemarin ,kemarin dan kemarin
aku tau waktuku hampir habis biru aku ingin sekali saja kau memelukku seperti waktu dihalte itu, dan aku tahu hatiku kini mungkin tak akan bertahan lama
aku akan mati bukan? dan jika kamu tahu satu hal apa aku boleh minta hatiku kembali? ya, hati yang ada ditubuhmu biru.
itu milikku, selain jatuh cinta hatiku juga ada dalam tubuhmu mungkin akan ada untuk selamanya.
mungkin ku kira dengan aku memberikan hatiku padamu aku tidak akan menyesal dan mungkin akan membuatmu jatuh cinta kepadaku biru namun sepertinya tidak.
tenang biru, rasanya tidak sakit
tapi saat penyakitmu menginvansi tubuhku itu sangat menyakitkan biru , dan yang aku butuhkan hanyalah kau bilang padaku kalo hanya aku satu satunya bulan yang akan menerangi samudra birusatu lagi biru, aku harap kamu jangan kecewa padaku jangan pernah membenciku dan ingat aku sudah menyatu ditubuhmu ya, aku berada didalam hatimu.
aku mencintaimu biru!
aku harap kau juga:)dari bulanmu.
pria itu membacanya dan tak henti hentinya meneteskan airmatanya dan disana langit sudah mulai gelap seakan tau perasaan biru.
"tuhan, bolehkah kuminta bulan kembali aku mohon"-seru biru.
"bulan, kamu hanya bulanku dan tak ada yang akan menggantikan posisimu"-janji biru pada dirinya.
akhir yang begitu tragis untuk awal yang manis.
mungkin itu sudah takdir semesta memisahkan mereka dan mencatat sejarah mereka dalam buku ini.
baca terus buku HAI, SAMUDRA BIRU!
setiap hari sabtu akan selalu up!terimakasih dan jangan lupa tinggalkan jejak kalian di sini 🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI SAMUDRA BIRU
Teen Fiction"seperti samudra biru, aku hanyut dalam pusaranmu aku mencintai tanpa harus kamu tau"-bulan. "aku mencintaimu, tapi maaf tidak sekarang"-biru ----------------------------------------------------------------- mungkin cinta bisa timbul lewat sebuah ta...