I just can't love no-one, as hard, as strong, as true
Cos all the world have nothing on youSong by Josh Daniel - Nothing On You
(Ost. The World Of The Married)Enjoy and Happy Reading
Malam mulai larut, ketika terdengar deringan sesaat. Ziana melirik ke meja kecil di samping tempat tidurnya, mengambil ponselnya. Ada pesan singkat dari Lara sahabatnya dari semasa kuliah. Seperti biasa, lontaran sejuta keluh kesah.
Dihelanya nafas panjang. Di kepalanya sendiri masalah pun rasanya sudah segudang. Namun tetap ditanggapinya, walaupun sekedar basa-basi saja.
"Perkawinanku sudah di ambang batas. Aku tahu aku salah, aku menyesal. Aku ingin mencoba memperbaikinya, tapi Adrian tak pernah mau memberi aku kesempatan," begitu bunyi pesannya.
"Kau telpon aku saja lah.., aku malas ngetik," singkat, Ziana menjawab. Ia sendiri sedang sibuk mempersiapkan draft replik perceraiannya dengan Erlan. Ya, ia memang tidak memakai pengacara untuk mengurus masalahnya ini. Percuma membuang-buang uang untuk sesuatu yang telah telanjur menjadi ampas dan sama sekali tak ada gunanya. Segala rasa berkecamuk dalam dirinya, namun deraan banyak hal sepertinya tak henti-hentinya berdatangan, menambah sesak dada.
Termasuk urusan sahabatnya ini, yang sepertinya hidupnya hanya diisi dengan mengeluh saja, dan ia yang selalu menjadi penampungan. Seakan-akan tidak ada satu kesenanganpun yang pernah diberikan Tuhan untuknya dan dunia ini hanya penuh dengan problemanya saja.
Tak lama kemudian, meluncurlah kata-kata panjang tanpa titik koma dari suara di seberang. Suara Lara. Ziana hanya bisa menyimak sepintas, mengambil intinya. Kepalanya sudah terlalu penuh untuk menyimpan berbagai masalah. Jangankan untuk orang lain, untuk dirinya sendiri saja sebagian keluh kesah kepahitan hidupnya sudah dibuangnya ke tong sampah. Tak ingin diingat lagi atau diucap.
Diiringi isak tangis, Lara mengutarakan apa yang diinginkan darinya. "Kau tolonglah aku. Coba bicara dengan Adrian, agar dia bisa menerima aku kembali. Posisimu kan sama dengannya, teraniaya. Mungkin dia bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi denganmu, sehingga dia mau kembali padaku demi anak," pinta Lara memelas pada Ziana.
Ziana menghela nafas panjang. Disingkirkannya sejenak batu besar yang serasa menindih benaknya, berusaha berempati. "Ok, kapan aku harus menemuinya..?" tanyanya.
"Besok malam. Aku beri kau nomor ponselnya. Tolong hubungi dia secepatnya. Aku percayakan urusan ini padamu," pasrah suara Lara terdengar.
***
Sore itu, di sudut sebuah restoran bernuansa Jepang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romance Of Love
Short StorySebuah Antologi Cerpen Dewasa Hanya untuk 21+ Wanita.... Sekemelut pertarungan batin dan kenyataan. "Stop, Fi... Jangan nangis lagi," Dia mengusap air mata yang mengalir deras di pipi. Namun air mata ini seakan tidak ingin berhenti, tetes demi tete...