1

6.1K 423 11
                                    

Aku berjalan beriringan dengan Seulgi, menggunakan gaun senada dengan miliknya. Memasuki aula itu dengan anggun dan bisa terlihat bahwa semua orang disana terhipnotis karena melihat kehadiran kami berdua. Aku dan Seulgi menghadiri salah satu pernikahan sahabatku dan juga sahabat Seulgi. 

Solar dan Moonbyul.

Aku mengaitkan lenganku dengan lengan Seulgi sembari berjalan menuju tempat yang sudah disediakan disana, menyapa beberapa tamu yang kami kenal. Aku melihat ke sekelilingku sudah banyak tempat yang sudah terpenuhi, acara akan segera dimulai. Khusus sahabat-sahabat dekat kedua mempelai diberikan kursi khusus yang paling depan bersama kedua keluarga sang pengantin. Mereka hanya mengundang kerabat dekatnya saja karena hubungan ini masih tabu.

Di sebelah kanan Seulgi terlihat Seungwan, Sungjae, dan Sooyoung. Di sebelahku ada Yerim dan Saeron. Aku menunggu sahabatku keluar dari balik pintu itu, yang menunggu pasangannya diatas sana. Entah perasaanku menjadi tak karuan, jantungku berdetak dengan sangat kencang. 

Aku merasa gugup padahal bukan aku yang menikah.

Satu temanku lagi sudah sold out.

Semua hadirin diminta untuk tenang dan segera duduk pada tempat yang sudah disediakan karena acara akan segera dimulai. Setelah semua sudah kondusif, suasana hening itu begitu mencekam bagiku. Aku benar-benar gugup hingga tak sadar meremas tangan Seulgi.

Terdengar pintu terbuka dari belakang, sontak semua orang yang hadir menoleh ke belakang. Moonbyul menggunakan kemeja putih dibaluti dengan jas hitam dengan bunga mawar ada di saku atasnya. Ia tersenyum tanpa henti saat melihat pasangannya di atas sana, menunggunya untuk mengucapkan janji dan sumpah.

Aku bisa melihat dengan jelas bahwa mata Solar sudah mulai berkaca-kaca, belum juga pengucapan sumpahnya dilakukan. Mungkin ia akan menangis terlebih dahulu.

Mata Solar mengerling saat melihat calonnya berdiri di depan matanya, sang pastor memberikan aba-aba untuk mereka. Tak lama mereka mengucapkan janji dan sumpah mereka di depan orang-orang dan atas ijin kuasa-Nya. Tepuk riuh terdengar saat keduanya mulai berciuman mesra, menempelkan dahi mereka dan tersenyum satu sama lain.

Membuatku meneteskan air mataku, aku benar-benar merasa emosional dan terharu.

Atau... iri? Aku berpikir kira-kira kapan aku bisa seperti sahabatku?

Para hadirin diminta untuk berdiri dan berkumpul di tengah karena sesi pelemparan bunga akan dilakukan. Aku dengan semangat langsung menarik Seulgi ke tengah. Bersiap-siap, siapa tahu aku akan menjadi calon pengantin selanjutnya.

Seakan Tuhan mendengar permintaanku, aku mendapatkan bunga itu. Aku tak bisa merasa terharu, senang, sedih, semua perasaan itu diaduk menjadi satu. Mendapatkan bunga itu berarti juga aku akan menjadi calon pengantin selanjutnya.

Aku benar-benar menanti momen itu.

"Seulgi, aku dapet bunganya!" pekikku dengan senang.

Kulihat Seulgi hanya tersenyum dan membuatku menghela napas sedikit berat. Tak ingin memikirkan hal itu, aku langsung menghampiri pengantin baru itu untuk mengucapkan selamat.

"Cie, keknya temen kita bakal ada yang nyusul nih." kata Sooyoung, melirikku.

Aku terkekeh, "Amin, semoga. Doain aja." kataku, melirik ke arah Seulgi.

"Cepet halalin deh, Seul. Sayang nih anak orang masa lo gantungin mulu. Buruan nyusul gue," kata Moonbyul.

Seulgi tertawa. "Iya tenang aja kali, pasti gue halalin kok." jawab Seulgi, memeluk pinggangku.

Ending Scene - SeulReneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang