||•PART 1

34 5 13
                                    

Sabtu, 20 Juni 2020.

||•JAKARTA

Siapa sih yang pengen kehidupan nya selalu bahagia tanpa ada lika-liku yang menjadi penghalang kebahagiaan kehidupan? Pasti kalian juga pengen hidup tanpa ada masalah sedikit pun dan selalu bahagia. Tapi apa hak kita? Kita hanya hidup di dunia sementara dan akan kembali ke tempat asal kita yang seharus nya.

Hidup di dunia sama aja kita mengikuti ujian kelulusan sekolah, tapi ujian nya berbeda. Ujian hidup yang berlika-liku dalam kehidupan yang di berikan oleh tuhan, kehidupan yang di bumbui dengan datang nya masalah awal seperti masalah nya ekonomi dan hati. Masalah ekonomi yang tentu saja membuat siapa pun pusing memikirkan gimana cara nya mendapatkan uang untuk di gunakan sehari-hari, dan masalah hati yang akan selalu mendapatkan hinaan, cacian, sekaligus patah hati karna sesuatu.

Dan mungkin saja kisah nya akan terjadi kepada seorang gadis remaja berumur 17 tahun yang sedang duduk di kursi mobil depan.

"Ma, kita akan tinggal dimana di jakarta?" tanya seorang gadis berambut panjang hitam yang sedang duduk di samping kursi pengemudi mobil.

"Kita akan tinggal satu komplek dengan adik ayah kamu," balas mama nya yang terlihat sangat fokus mengendarai mobil nya.

"Maksud mama, rumah kita akan berdekatan dengan rumah nya Indri sepupu aku?" tanya gadis remaja itu lagi yang terlihat begitu senang.

"Iya sayang, kenapa? Kamu gak suka kalau rumah kita berdekatan dengan rumah sepupu kamu?"

"Tidak mah! Aku malah suka kalau rumah baru kita nanti berdekatan dengan rumah nya Indri. Kan lumayan Rani punya teman main di rumah," ucap cepat seorang gadis remaja yang bernama Raniati Agsesya.

"Hmm ... mama kira kamu gak suka jika rumah baru kita berdekatan dengan rumah sepupu kamu."

"Gak kok mah, aku malah suka loh."

"Mungkin saat kita telah sampai di rumah baru kita di jakarta, untuk hari ini kamu gak bakalan ketemu dengan Indri nak."

"Lah? Kenapa mah? Mama gak suka yah kalau aku dekat dengan Indri sepupu aku?" tanya Rani menatap mama nya bingung yang sedang mengemudikan mobil.

"Gak kok nak, mama suka kalau kamu dan sepupu kamu akrab. Maksud mama, kamu gak bakal ketemu dengan sepupu kamu hari ini karna ia sedang bersekolah dan pulang nya akan larut malam karna sepupu kamu itu mengikuti les tarian di sekolah nya."

"Oh gitu yah mah, yaudah deh gakpapa. Yang penting besok aku bisa ketemu dengan nya," balas Rani sambil menatap ke arah luar jendela mobil nya.

¤¤¤¤¤

Bught ... bught ... bught ....

"Bangsat! Mau nyari mati lo datang kesini heh! Punya nyawa berapa lo sampai berani datang ke sekolah gue?!" teriak seorang cowok berbadan tinggi yang sedang mencengkram kerah baju lawan nya.

"Gue datang kesini karna mau nyari Lisya, bukan mau nyari lu!" balas cowok yang di cengkram erat kerah baju seragam sekolah nya.

"Bajingan! Gue gak bakalan kasih tau dimana Lisya berada dan ini peringatan yang ke empat kali nya lagi gue kasih ke lo, dan gue harap lo gak bakalan datang ke sekolah gue lagi!"

TERLAMBAT (TIDAK LANJUT!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang