Senin, 22 Juni 2020.
•FIRASAT RANITA.
Seorang gadis remaja berjalan menuju kelas 11 Ipa 3 yang berada di lantai dua. Saat ia telah tiba di depan kelas 11 Ipa 3, ia menarik nafas nya terlebih dahulu sebelum mengetuk pintu kelas.
Tok ... tok ... tok ....
Ceklek ....
"Siapa ya?" tanya seorang wanita paruh baya berumur 39 tahun saat ia telah membuka pintu kelas 11 Ipa 3 dan melihat seorang gadis remaja yang memakai seragam sekolah yang persis dengan seragam sekolah SMA HARAPAN.
"Mmm ... saya murid baru bu," balas gadis tersebut.
"Owh ... yang pindahan dari bandung ya?" tanya wanita paruh baya itu yang di yakini adalah guru yang mengajar di kelas 11 Ipa 3.
"Iya, Bu."
"Yasudah, silahkan masuk ke dalam dan perkenalkan diri kamu." Guru tersebut memberikan jalan masuk ke dalam kelas dan menyuruh nya memperkenalkan diri nya.
"AGE!" teriak salah satu siswa perempuan di meja belajar nya saat ia melihat seorang gadis remaja masuk ke dalam kelas 11 Ipa 3.
"INDRI! Kenapa kamu teriak-teriak begitu hah?!" Guru itu memarahi siswa perempuan yang tiba-tiba saja berteriak.
"Eh, hehehe ... maaf bu. Kelepasan," ucap Indri sambil membekap mulut nya sendiri.
"Silahkan perkenalkan diri kamu nak," ucap guru itu menyuruh gadis remaja memperkenalkan dirinya.
"Assalamualikum, perkenalkan nama aku RANITA AGSESYA pindahan dari bandung." Gadis remaja tersebut adalah Ranita Agsesya sepupu nya Indri.
"Baiklah, sekarang kamu boleh duduk di samping cewek gila yang berteriak tadi."
"Hey, aku punya nama loh Bu! Aku juga bukan cewek gila," ucap Indri yang tak terima dirinya di katain cewek gila.
Guru tersebut tidak menjawab ucapan murid nya, melainkan jika diri nya menjawab ucapan murid nya bisa jadi panjang urusan nya dan tidak akan selesai.
"Baik bu, makasih." Ranita pun berjalan menuju ke arah meja belajar Indri sepupu nya.
Saat Ranita telah duduk di kursi belajar nya, ia langsung di buat pusing oleh sepupu nya yang selalu bertanya-tanya.
"Rani, lo sama siapa kesini?"
"Naik angkot."
"Ihh ... kok naik angkot sih! Kan lo punya mobil, kenapa gak naik mobil aja?!"
"Hemat Rir."
"Hemat apaan sih Ran, kalau lo naik mobil sendiri kan lebih hemat. Gak perlu ngeluarin uang untuk ke sekolah!"
"Hemat bensin Ri, kalau naik angkot kan cuman bayar tiga ribu atau lima ribu."
"Tapi kan panas banget, pengap gitu. Terus pasti lo dempet-dempetan dengan penumpang lain nya," ucap Indri yang begitu kesal dengan sepupu yang menurut nya terlalu mandiri.
"Belajar mandiri Rir, gak selama nya kita akan selalu bergantung pada orang tua kita. Ada saat nya nanti kita akan mencari nafkah untuk kebutuhan kita sendiri tanpa bantuan orang tua kita," ucap Ranita menasehati sepupu nya yang terlalu manja.
"Gue tau Ran, gue juga pengen seperti lo yang mandiri. Gue pernah mencoba untuk mandiri tanpa meminta sesuatu sama Mama dan Papa gue, tapi lo tau sendiri kan kalau orang tua gue bakal marah kalau gue tolak barang apapun yang mereka kasih." Indri terlihat murung di depan mata Ranita, Ranita tau kalau sepupu nya itu selalu di kekang dan di paksa untuk menerima pemberian orang tua nya.
Ranita pernah melihat sepupu nya hampir di pukul oleh Papa nya kalau saja ia tidak datang tepat waktu. Waktu itu sepupu nya menolak tas branded pemberian mama nya di saat ia berulang tahun, sebenar nya sepupu nya itu tidak butuh barang apapun pemberian orang tua nya. Yang diinginkan sepupu nya adalah kasih sayang kedua orang tua nya bukan barang atau pun harta.
"Lo mau belajar mandiri kan?" tanya Ranita sambil menatap sepupu nya yang paling ia sayang dari pada sepupu nya yang lain.
"Gue mau Ran, tapi nanti gue bakal di marahi dan di pukul sama orang tua gue."
"Gue bakal ajarin lo mandiri, tapi lo gak menolak pemberian orang tua lo."
"Lah ... gimana cara nya gue bisa mandiri, kalau gue selalu menerima pemberian orang tua gue Ran?
"Lo kan bisa simpan barang-barang pemberian orang tua lo. Suatu saat juga lo bakal gunain barang-barang itu untuk di jual," ucap Ranita. Mereka berdua lupa jika mereka sekarang ada di dalam kelas, dan untung saja guru yang mengajari mereka tidak mengetahui jika dua orang murid nya tidak memperhatikan pelajaran nya.
"Kok di jual Ran?" tanya Indri menatap bingung sepupu nya yang duduk di samping nya.
"Kita kan gak tau apa yang akan terjadi ke depan nya, jadi barang-barang nya bisa kita jual untuk keperluan kita suatu hari nanti ketika kita mempunyai masalah yang sangat besar."
"Emang nya, masalah besar apa yang akan terjadi ke depan nya?" tanya Indri yang tak paham dengan ucapan sepupu nya.
"Gue gak tau. Tapi gue ngerasa bakalan ada suatu kejadian yang akan menimpan diri ku, diri lo, ataupun kita berdua."
Entah kenapa saat Ranita telah sekolah disini, Ranita merasakan firasat yang sangat buruk atau tak enak yang akan menimpa diri nya ataupun sepupu nya suatu hari nanti.
Firasat apa ini? Apa yang bakal terjadi kedepan nya di diri gue ataupun sepupu gue? -Batin Ranita.
Apasih sebenarnya yang di maksud oleh Rania? Kok gue jadi khawatir gini yah. -Pikir Indri.
"Indri," panggil Ranita menatap sepupu nya.
"Kenap Ran?" tanya Indri.
"Lo bakal selalu percaya sama gue kan?"
"Kok lo nanya kek gitu?" tanya Indri menatap heran sepupu yang sudah ia anggap adik nya.
Ranita dan Indri memang sama berumur 17 tahun, tapi yang membedakan nya adalah bulan kelahiran nya. Ranita yang lahir di bulan Agustus dan Indri yang lahir di bulan Juli.
"Gue cuman ngerasa bakalan ada sesuatu buruk yang akan menimpa gue," balas Ranita menatap kosong ke arah papan tulis yang tertulis materi pelajaran kelas mereka hari ini.
"Apasih Ran? Sesuatu buruk apa? Kok gue jadi khawatir gini sama lo apalagi sama diri gue, gue kek ngerasa bakal ada sesuatu buruk yang akan menimpa diri gue juga." Indri juga merasakan firasat buruk seperti sepupu nya, dan semoga saja firasat buruk nya dan juga sepupu nya tidak akan pernah terjadi.
"Sudahlah Rir, kita fokus sama materi pelajaran sekarang."
"Pulang sekolah gue balik dengan lo ya," pinta Indri menatap sepupu nya.
"Ngapain?" tanya Ranita.
"Bermalam, soal nya Mama dan Papa gue keluar negri selama satu minggu."
"Owh, oke."
¤¤¤¤¤¤
Tbc!!
Jangan lupa Vote and Komen cerita ini yah guys🤗🌹
Cerita ini diikut sertakan dalam event menulis cerita 7 days 7K word;)
Di selenggarakan oleh lingkarliterasi_
Siang, 13:00 Wit.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERLAMBAT (TIDAK LANJUT!)
عشوائيRANITA AGSESYA(17 tahun) siswi pindahan dari bandung yang melanjutkan sekolah nya di SMA HARAPAN. Kisah nya di mulai saat diri nya kembali lagi ke jakarta dan bertemu dengan teman SMP nya yang pernah menyatakan cinta nya dulu kepada diri nya. Berjan...