Kamis, 25 Juni 2020
•CANGGUNG
"Lah? Seharus nya gue yang nanya kek gitu! Kalian siapa datang kesini langsung main peluk adek gue?!" marah Indri menatap Andrea, Ramayana, dan juga Raga.
"Mereka teman Smp gue dulu Rir," ucap Ranita yang berada di samping Indri.
"Nita adek lo?" tanya Ramayana dengan tampang dingin nya menatap Indri yang berada di samping Ranita.
"Nita? Maksud lo ... Ranita?" tanya Indri sambil menunjuk Ranita yang berada di samping nya. "Kalau iya, emang nya kenapa? Ada masalah gitu?" lanjut Indri menatap Ramayana.
"Oh, kirain pembantu nya."
"Heh! Maksud lo apa hah?! Gue ini kakak nya Ranita ya! Cewek cantik plus montok melebihi cimoy lo bilang gue pembantu?! Ngajak gelut lo yah!" marah nya lagi menatap Ramayana dengan lengan baju nya di gulung naik ke atas.
"Rir, kok lengan baju nya lu gulung-gulung gitu?" tanya Ranita menatap lengang baju Indri yang sudah tergulung layak nya anak badgirls.
"Mau perang gue!"
"Oh iya, Rir. Pesanan kita mana?" tanya Ranita lagi, pasal nya pesanan mereka belum ada. Padahal kan Indri sudah memesan pesanan mereka berdua, tapi pesanan mereka belum sampai ke meja makan mereka.
"Astaga!" Indri memukul pelan kening nya. "gue lupa," ucap Indri dan langsung pergi menuju sih penjual mie ayam.
Ramayana hanya melihat kelakuan Indri yang begitu oon atau goblok. Cewek aneh! -Batin Ramayana.
"Kalian udah dapat tempat duduk?" tanya Ranita.
"Belum," balas Ramayana.
"Yaudah, kalian duduk disini aja."
"Gakpapa?" tanya Ramayana.
"Lah? Kok nanya gitu sih?" Ranita menatap heran Ramayana.
"Nanti tuh cewek aneh malah marah-marah lagi," sahut Andrea yang masih berdiri di samping Ramayana. Sedangkan Raga? Dia sedari tadi hanya diam menatap penuh arti Ranita.
"Hahaha ... kalian takut sama sepupu gue?" tanya Ranita menatap Ramayana dan Andrea yang ada di hadapan nya, dan menatap lama Raga yang berdiri tak jauh dari belakang Ramayana.
Raga memutus kontak mata antara diri nya dan juga Ranita, ia tak mau berlama-lama menatap mata Ranita. Gadis remaja yang pernah ia ungkapkan cinta nya sewaktu mereka kelas 3 Smp, tapi apa yang di dapatkan nya? Ranita menghilang setelah pengambilan raport nya dan pembantu yang bekerja di rumah nya datang ke sekolah nya hanya untuk mengambil ijazah SMP nya.
Satu tahun lebih Raga mencari Ranita pada saat itu, mencari di semua tempat yang pernah mereka berdua datangi dan juga tempat ngumpul nya kelas dua Smp. Tapi sekarang, Ranita kembali lagi setelah Raga mulai melupakan nya dan siap membuka pintu hati nya kepada cewek lain.
"Gara," lirih Ranita. Ranita sedih ketika Raga memutuskan kontak mata mereka berdua, ia tau diri nya salah pergi meninggalkan Raga dan juga teman-teman Smp nya dulu. Tapi ia punya alasan mengapa diri nya pergi begitu saja tanpa pamitan dengan teman-teman Smp nya.
Ramayana yang ada di hadapan Ranita mendengar dengan jelas ucapan Ranita yang begitu sedih. Rama tau kisah cinta mereka saat masih Smp, tapi tidak bisa membantu menyelesaikan kisah cinta mereka.
"Jadi indri itu sepupu lo? Tapi kenapa dia bilang kalau lo adek nya?" tanya Andrea. Dalam hati Ramayan mengucapkan terima kasih kepada Andrea sebanyak 100 kali karna sudah mencairkan susana hati yang begitu tegang antara Raga dan Ranita.
"Hah? Eh ... iya, Indri itu sepupu gue. Tapi dia lebih tua dari gue," ucap Ranita terbata-bata.
"Berdiri terus?" tanya Ramayana dengan nada dingin nya. Posisi mereka masih sama seperti tadi, yaitu berdiri.
"Eh, iya ya."
Mereka pun mulai duduk di kursi kantin yang di tempati Ranita dan juga Indri. "Siapa yang pesan makanan?" tanya Andrea menatap satu-persatu kedua sahabat nya.
"Kalian belum pesanan makanan?" tanya Ranita.
"Lo aja." Pertanyaan Ranita bersamaan dengan ucapan Raga yang membuat keadaan di tempat meja makan mereka menjadi canggung.
Ramayana yang tak ingin melihat kondisi canggung terus-terusan berinisiatif mencairkan suasana nya dengan cara menyuruh Andrea pergi memesankan makanan mereka.
"Pesan mie ayam aja Ndre, samain. Minuman nya juga," suruh Ramayana yang langsung di angguki oleh Andrea.
Setelah kepergian Andrea, Indri kembali ke tempat meja makan mereka dengan membawa nampan yang berisi mangkok mie ayam dua dan juga dua gelas es teh.
"Nih pesanan nya tuan Puteri," ucap Indri layak nya seorang pembantu di kerajaan bangsawan yang menghormati anak dari ratu kerajaan.
"Apaan sih Rir, tuan Puteri apaan. Tuan sekolah Sma Harapan baru iya, hahaha ...." ucap Ranita yang di akhiri cengiran garing nya.
Krik ... krik ... krik ....
"Garing ya?" tanya Ranita di saat ketiga teman-teman nya hanya diam saja.
"Tau aja garing. Masih aja nanya kek gitu," celetuk Raga yang sedari tadi hanya diam saja.
"Mmm ..."
Tak lama, Andrea datang bersama salah satu pelayan kantin sekolah dengan membawa satu nampan berisi tiga mangkok mie ayam dan Andrea yang membawa nampan berisi gelas meniuman es teh mereka.
"Nih guyss ... makanan nya," ucap Andrea dengan semangat 45 nya dan meletakkan kedua nampan pesanan mereka di atas meja kantin.
"Semangat amat lu! Kek belum pernah makan mie ayam aja," sinis Indri.
"Hilih ... bacot lo! Yang penting gue bisa makan dan perut ku yang gak menari-nari lagi," ketus Andrea.
"Lo kenapa liatin teman gue?!" seru Ramayana yang tak sengaja melihat pelayan kantin di sekolah nya menatap Ranita dengan tatapan yang sulit di arti kan.
"Hah? Eh, umm ... maaf. Saya permisi dulu," ucap pelayan kantin dengan terbata-bata dan langsung pergi dari meja makan mereka dengan membawa kedua nampan yang di pake membawa pesanan mereka.
Setelah kepergian pelayan kantin tersebut, Ranita menatap bingung Ramayana dengan tatapan tak mengerti nya. "Kenapa Ray? Kok kamu malah nanya kek gitu di pelayan kantin tadi?" tanya Ranita.
"Gakpapa, kamu makan aja. Habisin tuh makanan!" ucap dingin Ramayana tampa melihat Ranita yang duduk di hadapan nya. Ia lebih memilih fokus dengan makanan nya sambil memperhatikan pelayan kantin tadi.
"Rani," panggil Indri menatap Ranita yang duduk di samping nya.
Ranita menengok ke arah kiri dimana sepupu nya duduk di samping nya. "Kenapa Rir?" tanya Ranita.
"Tadi malam lu nonton film di indosiar gak?" tanya Indri.
"Iya, yang film nya ada corona nya kan?" tanya Ranita.
"Ho'oh."
"Bagus gak film nya?" tanya Indri.
"Bagus sih. Karna akhir nya di film indosiar covid nya juga ikut gabung," balas Ranita.
¤¤¤¤¤¤
TBC!!
Jangan lupa Vote and Komen cerita ini yah guys🤗🌹
7 Day 7k Word
Malam, 21:52 Wita.

KAMU SEDANG MEMBACA
TERLAMBAT (TIDAK LANJUT!)
RandomRANITA AGSESYA(17 tahun) siswi pindahan dari bandung yang melanjutkan sekolah nya di SMA HARAPAN. Kisah nya di mulai saat diri nya kembali lagi ke jakarta dan bertemu dengan teman SMP nya yang pernah menyatakan cinta nya dulu kepada diri nya. Berjan...