Tiga삼

19 5 0
                                    

Mirae mencarinya disekitar rumah, ditaman tempat terkahir dia duduk sebelum masuk kerumah juga tidak ada.

Mirae berkali-kali mengutuk dirinya sendiri karena bertindak ceroboh hingga dia bisa menghilangkan benda berharganya itu.

"Ya Tuhan tolong ini sudah larut, tapi aku belum menemukannya, bagaimana aku bisa sebodoh ini" ucap Mirae frustasi.

Mirae terus mencari, disekitar area rumahnya, tapi tetap saja benda itu tidak ditemukan, sementara hari kian larut, menunjukan pukul 9 malam.

Mirae menyerah untuk mencarinya, karena dia sudah menghabiskan tenaganya yang tersisa setelah beres-beres rumah, dia memutuskan untuk kembali.

Selama ini Mirae jarang kehilangan barangnya, itu karena dia menjaganya dengan benar, tetapi sesuatu seperti ini tidak selalu dapat dihindari bukan?

Tiba dikamar, Mirae menghempaskan kasar badannya, dia amat takut kehilangan benda itu.

"Aku pasti akan menemukannya, maafkan aku tidak menjaga barang kita dengan baik" Ucap Mirae sambil mengusap kasar wajahnya.

*****

Sore ini, Taehyun kembali ke cafe yang kemarin dia kunjungi, ya selain ingin mengambalikan barang yang dia temukan, Hueningkai akhirnya teracuni strawberry ade milik Beomgyu kemarin.

Baguslah, itu membuat alasan ke cafe ini semakin jelas, setidaknya dia tidak terlalu buang-buang waktu hanya untuk mengembalikan barang itu.

"Selamat datang" sambut salah satu pelayan cafe tersebut,

"Silahkan, mau pesan apa?"

"Strawberry adenya 2 dan caramel macchiatonya pakai soya milk satu, di bawa pulang"

Setelah membayar, Taehyun duduk di tempat yang sama sambil menunggu namanya dipanggil.

Dia berharap pemilik gantungan ini segera menyadari bahwa dia kehilangan benda ini, sehingga Taehyun bisa segera melanjutkan jadwal work outnya.

Pesanannya sudah ada dihadapannya, tetapi pemilik gantungan ini belum, membuat Taehyun gelisah, karena sudah hampir satu jam dia menunggu.

"Apa aku titipkan saja ke kasir ya? Aku harus segera kembali" gumam Taehyun.

Akhirnya Taehyun mengemasi barang2nya, dan bersiap menuju kasir untuk memberikan gantungan ini.

Dia pergi setelah meninggalkan gantungan itu pada kasir.

Diujung pintu, Taehyun berpapasan dengan seorang gadis menggunakan masker, yang terlihat cemas masuk kedalam cafe.

"Mungkin dia pemiliknya" batin Taehyun.

Tapi sorot mata itu, terasa tidak asing baginya, seperti dia mengenal gadis itu, tetapi karena dia menggunakan masker Taehyun tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Kakinya sangat berat meninggalkan cafe itu, tetapi dia sudah terlalu lama diluar, Hueningkai pasti sudah menunggu.

Lagi, bau parfum itu tercium, Taehyun memastikan bahwa gadis itu adalah gadis yg kemarin meninggalkan gantungan itu.

Sungguh sebuah kebetulan, parfum dengan aroma yang sama dengan parfumnya, dan gantungan kunci yang mirip dengan punyanya.

Tiba-tiba Taehyun terhenti, memproses semua yang sudah dia pikirkan sembari jalan.

"Tidak mungkin ... dia" Taehyun segera kembali ke cafe yang tadi.

Perasaannya mengatakan bahwa dia adalah gadis yang 5 tahun lalu pergi meninggalkannya, pergi dan terpisah ratusan km darinya, yang pada saat itu dia merasa kehilangan sesuatu yang berharga dalam hidupnya.

Sampai didepan cafe, kedua manik Taehyun tercekat, karena dugaanya benar, dia adalah gadis itu.

Gadis itu keluar dari cafe sambil menggenggam gantungan itu didepan dadanya.

Awalnya gadis itu tidak menotis kehadiran Taehyun, sampai ..

"Ahn Mirae" ucap Taehyun gugup.

Gadis yang merasa namanya disebut akhirnya menengok kearah tempat Taehyun berdiri.

Gadis itu pun tidak kalah terkejut saat melihat siapa yg ada di hadapannya sekarang.

"Tae .. Taehyun" ucapnya terbata bata.

Keduanya terpaku cukup lama, tenggelam dalam pikiran masing-masing, dan berusaha memproses apa yang sedang terjadi.

"Apakah kau yang menemukan ini?" Tanya Mirae sambil menunjukan gantungan itu.

Taehyun mengangguk, "bagaimana kau bisa seceroboh itu kehilangan gantungan persahabatan kita?"

Mirae terkejut dengan perkataan Taehyun, "Maaf, tapi ini pertama kalinya aku seceroboh itu",

"Ba.. bagaimana kabarmu?" Lanjutnya.

"Bagaimana kabarku katamu?, 5 tahun menghilang tanpa kabar, meninggalkan ku parfum yang membuatku terbayang bayang sosokmu terus, sekarang kau tanya bagaimana kabarku?" Ucap Taehyun tajam.

"Taehyun, aku bisa jelaskan semua jika kau mau, ayo masuk ke cafe, aku akan mentraktirmu" ucap Mirae.

"Aku sibuk, aku harus pergi" ucap Taehyun yang langsung membalikan badanya untuk pergi.

"Taehyun! Nomormu masih sama kan?"

"Kenapa kau peduli? Kau kan yang mengacuhkanku selama 5 tahun?" Ucap Taehyun tanpa membalikan badanya, dan melanjutkan langkahnya.

Mirae terpatung ditempatnya, tidak percaya apa yang sahabat masa kecilnya katakan.

Air mata membasahi pipi Mirae, baginya, waktu seperti tadi bisa dia sebut sebagai takdir yang bahagia, tetapi ternyata tidak.

Taehyun kecewa dengan perilaku Mirae selama 5 tahun terakhir, dia tidak pernah mengangkat telfonnya, mengingkari janjinya.

Membuat Taehyun berpikir bahwa Mirae sudah melupakannya dan menemukan sahabat baru.

Mirae kembali kerumah dengan langkah yang berat, masih berusaha mencerna apa yang sudah terjadi.

Dia terduduk dikamar, tangannya mengambil foto yang terpajang di mejanya, foto itu diambil 8 tahun yang lalu, saat mereka masih belum beranjak remaja, masih terlihat polos, terlihat dari sorot kedua matanya.

"Maaf, aku tidak tahu bahwa sikapku menyakitimu sedalam ini Taehyun" ucap Mirae membungkam mulutnya karena dia tidak ingin terisak lagi.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Sumpah walau part ini agak gak jelas but yeaah jangan lupa like+comment 💙

My citrus boy. | Kang TaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang