Taehyun hanya terkekeh melihat kelakuan sahabat kecilnya itu, senyumnya terlihat sama tapi tidak pernah bosan dilihat, senyum seperti buah citrus.
Taehyun membalik halaman buku itu, tertulis,
"10 Agustus 2007.
Catatan Mirae! Hari ini aku masuk sekolah, bertemu dengan teman-teman, mereka semua menyenangkan, ah tidak, ada satu, aku tidak yakin siapa nama lengkapnya, Taehyun? Ah dia sangat menyebalkan. "
"27 September 2008.
Catatan Mirae! Ingat Taehyun? Ternyata dia tidak semenyebalkan itu! Dia membelikanku permen kesukaanku!"
"01 Januari 2009.
Catatan Mirae! Hari ini kita menjadi teman! Kang Taehyun dan Ahn Mirae sekarang adalah teman!".
"5 Februari 2010.
Catatan Mirae! Selamat ulang tahun Kang Taehyun! Semoga kau suka dengan kadonya! Aku susah sekali meminta itu pada ayah, katanya untuk apa aku membeli mainan mobil balap!, padahal itu kan untukmu"
Taehyun kembali terkekeh, "oh jadi alasan kau menangis saat memberikan hadiah itu karena ini? Haha"
"Diam kau! Butuh perjuangan tau" jawab Mirae.
"Hanya dengan buku ini kau ingat aku?? Bukankah aku spesial sekali, hm?" Goda Taehyun lagi.
"Ck dasar, ternyata 5 tahun tidak bertemu rasa percaya dirimu itu masih sama saja" Mirae membuang muka,
"Sebenarnya tidak itu saja, ada beberapa foto kita yg masih tersimpan dengan baik, lalu ada buku diaryku saat aku mulai memasuki pubertas" ucap Mirae.
"Dimana buku itu?? Kenapa kau memberikanku buku anak SD seperti ini? Tulisanmu jelek sekali" Ucap Taehyun sambil melempar buku itu ke Mirae dengan bercanda.
"Cih kau ini! Tidak akan kuberikanlah, aku yang membacanya saja geli" ucap Mirae.
"OH JADI ISINYA CURHATANMU SUKA PADAKU YA?!" Teriak Taehyun yang membuat Mirae berdiri dari duduknya.
"Kau ini bisa diam tidak sih! Aku baru saja pindah, jangan membuatku diusir!" ucap Mirae sambil melempar bantal ke arah Taehyun.
"Akui saja kau takut, hm?" Ucap Taehyun yang tidak habis2nya menggoda Mirae.
"Kau boleh membacanya" ucap Mirae terputus.
"Benarkah? Mana kalau begitu?" Tanya Taehyun.
"Nanti saat aku mati"
Sontak jawaban ini membuat suasana menjadi canggung.
"Kalau begitu aku tidak akan pernah membacanya" ucap Taehyun sedikit tersenyum.
Jujur, berpisah dengannya saja membuat Taehyun tersiksa, apalagi kehilangannya, Taehyun bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana dia akan tersiksa.
Baginya, Mirae bukan hanya sahabat atau cinta pertamanya, dia lebih dari itu, Mirae jauh lebih berharga daripada itu semua.
Itu yang membuatnya ingin selalu ada disisinya, membuatnya selalu melindunginya, seperti menjaga berlian yang berharga.
"Btw, aku lihat kau sekarang menjadi idol group yg sukses, kau hebat sekali, apa kau tidak mau menceritakannya padaku?" Kini giliran Mirae yang bertanya, berusaha menghilangkan rasa canggung yg aneh ini.
"Tidak lama setelah kau pergi, aku bergabung dengan agensiku yg sekarang, selama 3 tahun masa trainingku, selalu ada rasa ingin menyerah saja, menjadi anak remaja normal seusiaku, yang bebas bermain kapan saja .." Taehyun menoleh sedikit, menatap Mirae penuh arti, sementara yang ditatap menunjukan sorot mata bertanya.
"Tapi, aku selalu terpikir oleh janjimu, bahwa aku harus terkenal, agar kau bisa menepati janjimu juga, ah tidak, aku dulu berpikir bahwa saat aku sudah terkenal, kau akan mudah melihatku dan secara otomatis kau mengingat janjimu", Taehyun menghela nafas.
"Tapi selama 5 tahun, aku tidak pernah mendapat kabar darimu, membuatku berpikir bahwa kau benar2 melupakanku, tapi setelah mendengar ceritamu, aku merasa bersalah, karena aku terlalu mengandalkan janjimu",
Mirae menggenggam kedua tangan Taehyun, sementara Taehyun membalasnya dengan senyuman tulus.
"Aku bodoh, karena aku tidak berusaha untuk mencarimu, aku terlalu cepat menyerah, aku terlalu egois saat itu, maafkan aku" Taehyun menatap kedua manik Mirae.
Entah apa yang dirasakan Taehyun saat itu, tapi dia berjanji pada dirinya sendiri bahwa dia tidak akan kehilangan Mirae untuk kedua kalinya.
Bisa kembali bertemu dengan Mirae lagi, menurutnya adalah hadiah dari Tuhan atas penantiannya selama 5 tahun.
Bayangkan, jika dalam kecelakaan itu Mirae tidak selamat? Apa yang akan dirasakan Taehyun saat itu? Hancur.
"Hei .. tidak apa, sekarang semua sudah kembali seperti dulu kan?" Tanya Mirae.
Taehyun tersenyum, "janji padaku untuk tidak meninggalkan aku lagi?" Taehyun mengangkat jari kelingkingnya.
"Ck apa ini? Pinky promise? Kau seperti bocah saja" ledek Mirae.
"Cepat! Aku tidak suka menunggu" ucap Taehyun.
"Hh baik baik" ucap Mirae yang membalas pinky promise Taehyun.
"Nah gitu dong, oh ya, dimana ibumu? Aku juga ingin bertemu denganya" tanya Taehyun yang mendapatkan respon muram dari Mirae.
"Ada apa?" Tanya Taehyun.
"Dua setengah tahun yang lalu dia menikah lagi, 8 bulan yang lalu aku mempunyai adik tiri, aku tidak ingin merepotkan mereka, makanya aku pindah kesini" ucap Mirae.
Ucapan Mirae itu dibalas dengan usapan lembut dikepalanya, benar-benar Kang Taehyun suka memporak porandakan hati orang.
"Hey tenang, kau kan masih ada aku" ucap Taehyun sambil tersenyum tipis.
"Aku sudah dewasa ya Taehyun, aku bisa sendiri tau, lagian kan kau sibuk dg jadwalmu"
"Apa aku bilang aku akan membantu pekerjaanmu??" Ucap Taehyun sambil berpose seperti berpikir.
"Cih menyebalkan" Mirae membuang muka.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai hai maaf baru bisa update skrg hehe, hope you like it♡