2.Alina Dewi Azzahra

23 3 0
                                    

Seorang gadis muda berjilbab pashmina berwarna pink muda dengan fashion sederhana berjalan menuju ke arah taman kampus yang tidak jauh dari fakultasnya.

Ia terlihat menikmati pemandangannya yang sangat indah sambil memandangi langit-langit biru diatas awan. Burung-burung berkicau yang sangat merdu dan anginnya yang sangat sejuk serta dikelilingi pohon-pohon hijau yang sangat lebat.

Ia pun segera duduk di atas rumput yang hijau nan lebat itu dan mengambil sebuah buku dan pulpen yang ada di dalam tas. Gadis itu menuliskan sesuatu di atas kertas dari rangkaian kalimat demi kalimat menjadi sebuah cerita yang ada di benak pikirannya.

Tiba-tiba ada seorang perempuan yang sedang berlari dan berteriak memanggil namanya.

"Hoyyy....Alina!!!!"

Ia pun menoleh ke belakang dengan memasang wajah datarnya.

"Ya ampun,ni anak udah dibilang jangan teriak tetap aja dia teriak,heran." batinnya.

"Cepat banget, Lin. Mana si Raisa?" Tanya Damara setibanya sampai dan duduk disamping Alina.

"Dia ada urusan sebentar, ntar lagi dia kesini" Jawab Alina

"Oouuhhh."

Damara melepaskan tasnya dari genggaman punggungnya dan mengambil sebuah buku catatan pelajaran Bahasa Jepang.

"Nih...tadi ada catatan materi baru sedikit dari dosen aku." Ia menyerahkan buku itu pada Alina.

"Ngak papa nih?" Tanya Alina agak ragu karena ia sungkan kalau Damara selalu memberikan materi baru kepada Alina berkaitan dengan Bahasa Jepang.

"Ngak kok, ambil aja. Kan kita besflen (best friend)." Jawab Alina agak manja

Duarrr!!!!

Ternyata ada segerombolan gadis di belakang mereka yang berniat untuk mengejutin Alina dan Damara.

"Memang kurang kerjaan ni anak!" Bentak Damara sambil mengeluskan dadanya karena dikagetin olehnya.

Lidya yang melihat Alina kaget dengan memasang muka dingin dan matanya setajam silet. "Sorry Lin, canda kok hehe..." Ucap Lidya agak manja sambil menyatukan kedua tangannya untuk meminta maaf.

"Kamu sih, Lidya....ngagetin mereka aja." Ucap Naira sambil memukul lengan tangan Lidya dan Lidya meringis kesakitan.

"Ooya...dimana Raisa? Kan tadi dia manggil kita semua untuk datang kesini." Tanya Naira terheran-heran melihat di sekelilingnya itu.

"Ntar lagi dia kesini, Raisa ada urusan sebentar." Ucap Alina yang sedang asyik menulis karangan cerita di bukunya.

Sambil menunggu Raisa, mereka sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Sampai akhirnya Raisa pun datang dengan sekotak wadah makanan yang ada digenggamannya.

"Sorry guys. Aku agak lambat tadi soalnya kating aku itu manggil aku terus," Ucap Raisa sambil mendegus kesalnya itu.

"Iya iya..ngak papa. Itu apa yang ada ditanganmu?" Tanya Damara.

"oouuhhh ini.... Aku bawa kue brownies sama potato panggang. Cobalah..." Raisa menawarkan makanannya kepada mereka untuk dicicipi.

Mata Lidya berbinar-binar sambil berkata "wooww...uenak toh. Kamu buat sendiri, Sa?" Tanya Lidya dengan logat bahasa Jawa.

"Iya. Aku coba belajar dari youtube," Jawab Raisa.

"Mau mau..."

"Ihhh..jangan dihabisin wee!"

"tenang guysss...semuanya kebagian kok"

Mereka terlihat merebutkan makanan itu sampai bertengkar karena tidak kebagian rata. Alina hanya tersenyum kecil melihat keributan mereka seperti anak kecil. Dalam batinnya Alina merasa bersyukur karena memiliki sahabat yang selalu kocak dan kompak.

Semoga mereka selalu begini...dan tetap menjadi sahabatku.

***

Hai...
Namaku Alina Dewi Azzahra. Bisa dipanggil Alina, Lin, atau Alin. Umurku sekarang 20 tahun sebagai mahasiswi tahun kedua dan mengambil jurusan Pendidikan Kimia di Universitas Negeri Akbar atau bisa disebut UNA yang terletak di Kota Pekanbaru.

Awalnya saat aku lulus SMA, aku mau mengambil jurusan Sastra Bahasa Jepang, tapi takdir tidak memihak kepadaku. Orang tuaku menyuruhku memilih jurusan Sains; antara Fisika, Biologi, atau Kimia. Jadi dengan terpaksa dengan hati yang berat aku lebih memilih jurusan Kimia.

Aku memilih jurusan Kimia karena waktu SMA aku sempat menyukai pelajaran Kimia, tapi hanya bersifat sementara saja. Karena aku menyukai Bahasa Jepang yang kebetulan di sekolahku ada pelajaran Bahasa Jepang disana. Jadi aku berpikir  bakal bisa masuk kuliah nanti jika aku mengambil jurusan itu dan bercita-cita menjadi Guru.

Dari kelas 5 SD aku selalu suka yang berkaitan dengan Jepang, mau itu lagu, bahasa, anime, atau semacamnya. Bahkan aku sampai bermimpi ingin pergi tour ke Jepang suatu hari nanti kalau ada rezeki.

Tapi, sepertinya aku tidak bisa meraih cita-citaku yang sejak aku impikan masih kecil. Karena aku sudah berada di jurusan Pendidikan Kimia tepat dihadapanku, maka aku akan selesaikan ini sampai tuntas dan masa depanku akan cerah jika orang tuaku akan mendukungku.
Ya berdo'a saja semoga berhasil....

unmei? tidak ada yang TauTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang