waktu

14 0 0
                                    

Seandainya  langit  nampak  berpuan,  dia   akan  berjalan menaiki  tangga  ke  angkasa. Tidak  peduli  berapa  lama bathin   menghitung  langkah  keputusasaan, netra tanpa temu kian deras  menjadi  derai  sayup  linangan. Ada dia dan tanya, memutar senandika  yang  lindap  tanpa nada.

Seandainya  gurun  nampak  megah  beserta arunika, dia
tegap bersiap menyisir humus. Tidak peduli berapa berat
nafas  seiring  litani,  memaksa   dada  membusung  kian
kokoh  demi  seutas pengharapan. Ada dia dan perasaan
jumawa,  menghantam  logika  yang  kini  tengah  binasa.

Hanya  terucap  "Setidaknya"  tatkala  raga  tidak mampu
sementara pelik  kian mendominasi karsa yang lengkara.

Hanya  tersirat  "Setidaknya"   tatkala  jiwa  kian  nestapa
sementara  ironi   kian  ranum  berbuah  rasa  putus  asa.

Waktu

Terlindas sia-sia demi seonggok kata "Ah! Tidak mungkin"

Waktu

Terlewat sekonyong-konyong demi sebait "Ah! Nanti saja"

Waktu

Terbuang percuma demi akhir  dari frasa  kidung  gulana.

#AkuDanBagiankuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang