PART 9

12 3 0
                                    


JULIAN POV.

Asik, liburan. Ya, walaupun di bilangnya kuliah, liburan tetep number one.

Aku Julian. Sepupu Oris dan juga Erika. Aku baru tau kalo Erika sepupuan sama Oris waktu kita ketemuan di kondangannya kakak ku. Anaknya rame, cantik. Kalo bukan sepupu udah gue sikat. Ups.

Saat ini, di dalam kereta, ada cewek, cantik sih. Tapi gayanya ngga aku banget lah. Tapi kok, kaya pernah lihat gitu, siapa ya?

" Maaf mba, kayanya kita pernah ketemu deh," matanya membelalak saat aku menyapa dia.

Sudah kuduga pasti dia juga kenal aku,

" Salah orang mungkin, mas" dia masih tertunduk, nggak natap aku sama sekalu.

Sejelek itu kah aku, yaampuun.

Aku masih memperhatikan si cewek dengan seksama, biarin deh dia risih, yang penting aku nggak kepo.

" maaf masnya muslim kan/?", tanya dia tiba-tiba.

"Iyalah, mau liat KTP ku?", aku udah ngeluarin dompet dong.

Dia malah ketawa, " bukan begitu mas, tapi kan di Al-Qur'an diperintahkan cewek atau cowok harus bisa menundukan pandangannya, jadi nggak seharusnya mas ngeliatin aku kayak gitu, maaf yah mas bukannya aku mau cermahin atau menggurui, hanya saja aku merasa risih di perlakukan seperti itu," sadis ini cewek.

Lalu terlintas nama seseorang di otakku. Sasya.

Dia mirip Sasya, " aku tau," aku mengagetkannya. " Kamu Sasya kan?", dia terkejut , dengan begitu ekpresinya menjawab semua pertanyaanku. "Bener kan? Tapi kok lo beda sih?", aku memperhatikannya dari ujung kaki sampe ujung kepala, ini terlihat tidak sopan, tapi aku heran, "  kerasukan apa lo sampe bisa berubah seberbeda ini,"  aku nggak tau kalo kata-kata ini bisa menyakiti hatinya.

Dia hanya terdiam dan pergi dari hadapanku.

"Lo, berubah biar di lirik Oris kan?",  ini kan kereta, kalo nggak ke toilet pasti ke cafe nya,  nggak ada tempat dia bisa kabur.

Matanya masih sesinis dulu. Aku masih nggak habis pikir. Seorang Syasa yang badung itu, cewek yang Cuma rupanay doang kaya cewek, tapi hati dan pikirannya sesadih cowok berandalan.

" Maaf yah, permisi, jika di masa lalu saya pernah menyakitkan hati atau membuat kerusuhan , mohon di maafkan," beneran deh, dia mau main kabur kaburan rupannya.

***   

Terburu-buru itu memang nggak baik, guys. Tapi aku udah geregetan, hehe.

EH DIA...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang