Pagi ini, aku terbangun mendengar derasnya hujan.
Mataku masih sembab bekas pesta semalam.
Ini bukan pesta ulang tahun, ulang tahunku sudah terlewat sebulan lalu.
Ini juga bukan pesta pernikahan, tidak ada pasangan baru yang tinggal di rumahku.
Aku tidak dijamu, tidak dapat kue, tidak dapat rum. Yang ada hanya segelas kemasygulan.
Ini hanyalah sekadar pesta, pesta yang cacat. Pesta yang membuat bajuku basah karena peluh. Pesta yang isinya adalah teriakan masa lalu.Kau jangan berdusta pada semesta. Tuhan sudah merancang jalan hidup kita dan keindahan pada tiap jalan ceritanya. Jangan kau seolah-olah kuat, tidak perlu takut, orang bilang esok masih ada.
Wajahku terlihat sayu, lesu, lelah menerima kenyataan ini. Aku selalu berharap agar ditemukan kebahagiaan di dunia. Tapi aku tahu, di dunia ini apa yang bisa membahagiakan?
Semuanya palsu. Semua hanya permainan dan senda gurau semesta.
Hidup ini hanya sekali, bersenang-senanglah sebelum kau tidur bersama bumi dengan abadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Irama Hidupmu
PoetryIni bekas pena hitamku. Yang kutulis hingga larut malam setelah pesta usai. Hidupku tak selalu sempurna, aku menulis beberapa bagian disini. Nikmatilah, seperti halnya ketika kalian minum coklat panas di halaman rumahmu. terimakasih ✨ thanks for ad...