TTU: 00

1.2K 100 87
                                    

Suara langkah kaki terdengar saat seorang laki-laki tampan menuruni anak tangga dengan wajah cerianya. Bibir kotaknya yang begitu indah, ikut menghiasi keceriaannya.

Dia menatap ruang makan, dimana seluruh keluarganya sudah berkumpul di sana. Kemudian, dia berlari kecil untuk menghampiri mereka.

"Selamat pagi, semua!" sapanya begitu ceria.

Sontak mereka menoleh ke sumber suara, dimana mereka mendapati Yuhn Taehyung yang tengah menampilkan senyuman khasnya di sana. Mereka tersenyum dan membalas sapaan anak itu.

"Taehyung, ayo duduk di sebelahku." ajak Seok-jin.

Taehyung menggeleng dengan tangan yang menyilang, memberikan tanda jika dia tidak mau. Terlihat lucu sekali. "Tidak mau!" tolak Taehyung.

"Kenapa?" tanya Seok-jin pura-pura bersedih.

"Hyung itu rakus, aku tidak mau jika makananku jadi korban perutmu!" jawabnya tegas.

"Aigoo, Hyung tidak serakus itu! Lagian makanan di sini banyak sekali, untuk apa aku mengambil makananmu?" protes Seok-jin.

Lagi-lagi Taehyung menggeleng. "Pokonya aku tidak mau dengan Seok-jin hyung!"

"Lalu, kau ingin dengan siapa, hum?" tanya sang Ayah lembut.

Anaknya ini memang sedikit ribet jika diajak makan. Harus duduk dengan ini, harus membuat makanan ini, itu, dll. Tapi, meskipun begitu, mereka semua sangat menyayangi Taehyung. Apalagi kedua orangtuanya, mereka sangat memanjakan putra kandung mereka.

Taehyung tampak berpikir, jari telunjuknya ia ketukan di dagu. Membuat mereka gemas melihat tingkah anak itu.

"Bagaimana jika denganku saja, Tae?" tawar Jungkook memperlihatkan gigi kelincinya.

Taehyung menggeleng. "Tidak. Kau juga sama seperti Seok-jin hyung. Suka makan!" tolaknya.

Jungkook mengerucutkan bibirnya. "Sabar-sabar," ucap Jimin mengelus punggung Jungkook. Jungkook menatap sinis Jimin yang seolah sedang mengejeknya.

"Kau ingin makan dengan siapa, Taetae? Kalau kau masih berdiri di situ, makan malamnya tidak akan dimulai-mulai. Kasihan mereka," tegur sang Ibu dengan suara lembut.

Taehyung menyengir, memperlihatkan deretan giginya yang terlihat indah. "Hehe, aku duduk dengan Yoongi hyung saja deh!" pilihnya akhirnya. "Boleh kan, Hyung?" tanya Taehyung.

Yoongi mengangguk. "Tentu saja boleh, Saeng. Ayo duduk di sini," Yoongi menepuk pelan kursi di sampingnya.

Dengan binar antusias, Taehyung segera duduk di sana, di samping Yoongi.

"Tadi saat aku ingin duduk di sana tidak boleh, giliran Taehyung boleh!" protes Jimin sedikit tidak terima.

Yoongi yang mendengar protesan dari Jimin hanya bisa memutar bola matanya dengan malas. "Iri bilang bos," ucap Taehyung menjulurkan lidahnya, mencoba mengejek Jimin.

Mereka lalu memulai acara makan malam mereka dengan tenang. Tidak ada obrolan saat mereka makan, karena kata kedua orangtua mereka, dilarang berbicara ketika sedang makan.

Taehyung adalah anak pertama dan terkahir di keluarga Yuhn. Sedangkan Seok-jin, Yoongi, Hoseok, Namjoon, Jimin, dan Jungkook adalah anak angkat.

Dua tahun yang lalu, Taehyung meminta kepada kedua orangtuanya untuk mengangkat ke-enam anak itu menjadi bagian Keluarganya.

Pertama, Taehyung menemukan Yoongi yang tengah memunguti sampah dengan pakaian yang sudah lusuh.

Saat itu Taehyung sedang asik memakan ice cream di taman, lalu dia tidak sengaja melihat Yoongi yang tengah menatapnya. Tatapan Yoongi yang seperti menginginkan ice cream yang sedang dimakan Taehyung.

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang