TTU: 03

638 70 45
                                    

Sore ini terlihat lebih cerah dibandingkan hari-hari biasanya. Yuhn Taehyung, laki-laki itu tersenyum menatap foto dirinya dimasa kecil bersama kedua orangtuanya. Seperti biasa, setiap pulang sekolah atau memiliki waktu luang, ia selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi gedung tua yang sudah lama kosong.

Lebih tepatnya sejak kedua orangtuanya pergi, jadi dia menjadikan tempat ini sebagai tempat untuk mendapatkan ketenangan dan mengeluarkan apa yang selama ini ada di beban pikirannya.

Tidak ada sepatah katapun yang anak itu keluarkan. Dia hanya memandang foto itu dengan netra sayunya. Tidak ada yang tahu apa yang ada di pikirannya sekarang. Hanya saja, siapapun tahu, di balik senyum kotaknya, masih menyimpan luka yang sangat mendalam karena kehilangan.

Hingga setetes cairan bening yang sempat menggenang di pelupuk mata, berhasil turun membasahi pipi mulusnya. "Appa, Eomma, Taetae rindu kalian, hiks.." ucapnya sembari memeluk foto itu erat, dengan tangis yang mulai pecah.

"Tae lelah, lelah harus terus berpura-pura. Tae lelah mengikuti alur drama yang dibuat oleh Hyung. Tae ingin berhenti saja Eomma, Tae ingin ikut kalian." Taehyung terus berucap, mengeluarkan semua yang selama ini ia pendam sendiri. Lambat laun, mata itu mulai terpejam, menyisakan genangan air yang keluar dari pelupuk matanya.

.

Hari sudah mulai menggelap. Yoongi, laki-laki itu tengah berada di suatu tempat, bersama dengan teman- temannya. Mereka tengah asik mengobrol ditemani minuman beralkohol dengan kadar 20%, soju.

"Hei, bukankah itu adikmu, Yoon?" celetuk Yoo Kihyun, salah satu teman Yoongi.

Sontak Yoongi dan yang lain menoleh, mengikuti arah mata Kihyun. "Benar, itu adiknya Yoongi. Tapi aku lupa namanya," gumam Hongbin.

"Taehyung, itu nama adiknya Yoongi." sahut Mark.

"Ah iya, sedang apa anak itu di sini?" tanya Hongbin heran.

"Tentu saja untuk bersenang-senang, bodoh." jawab Mark menatap kesal Hongbin.

"Aku tahu, maksudku, bukankah dia masih dibawah umur?"

Benar, Taehyung memang masih dibawah umur, rasanya tidak pantas jika anak itu memasuki ruangan ini.

"Bagaimana tanggapanmu, Yoo--" baru saja Kihyun ingin menanyakan pendapat Yoongi, laki-laki berkulit pucat itu sudah pergi menemui adiknya.

"Aku yakin sebentar lagi akan ada kekacauan di sini," tebak salah satu diantara mereka.

"Kau benar, Mark. Apa anak itu tidak bosan, selalu mencari masalah dan membuat Yoongi murka?"

.

Prang..

"Apa-apaan ini?!" Taehyung memekik tertahan, menatap tajam seseorang yang baru saja lancang menghancur kan gelas minuman miliknya.

"Kau yang apa-apaan, Taehyung!!" balas Yoongi tak kalah tajam.

Mendengar keributan Kakak-adik itu, semua pandangan yang di sana beralih menatap Yoongi dan Taehyung. Seolah perdebatan mereka adalah tontonan gratis yang menarik.

"Sedang apa kau di sini, hah?!"

"Menurutmu? Kau tahu ini tempat apa, dan dengan bodohnya kau masih bertanya." sarkas Taehyung membuat Yoongi semakin terpancing emosi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Truth UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang