Dream Writer: Chapter 2

11 3 0
                                    


kulangkahkan kakiku menuju gerbang sekolah ... terlihat beberapa orang memandangku dengan berbagai pandangan, ya aku memang terkenal misterius dan tidak bisa bergaul ... di sekolah aku hanya bisa menampakan diriku saat pelajaran, dan saat istirahat aku menuju atap untuk melanjutkan ceritaku atau mencari  topik. Aku berjalan dalam diam menuju kelas menghiraukan bisikan yang terdengar saat aku lewat. tanpa aku sadari aku menabrak seseorang dan terjatuh.

"Apa kau tidak apa apa?" tanya orang tersebut sambil mengulurkan sambil sambil membantah bangun. kutatap terkejut dengan heran. Mungkin aku pernah melihat di suatu tempat ... tapi di mana?

"Apa perlu kuantar kamu ke kelas?" tanyanya. canggung ... aku masih syok dan larut dalam pikiranku. Sementara dia menatapku dengan pandangan khawatir yang pernah aku alami sebelumnya. dengan canggung aku menggelengkan kepala dan mengucapkan trimakasih sambil melanjutkan perjalananku ke kelas. 

"Aku menemukanmu Lauren ..." sebuah suara berputar di pikiranku. 

Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran aneh dan suara dari pikiranku. aku memutuskan  membereskan buku untuk  jam pelajaran pertama. kususun rapi bukuku di loker di bawah meja. dalam hitungan detik guru mata pelajaran masuk sambil tersenyum aneh. yaah ... guru sejarahku memang terkenal aneh, dia percaya pada mitos yang jarang dipercayai oleh orang lain. dia menaikan kacamatanya dan menatap ke penjuru kelas.

"Selamat Pagi. Senang melihat kalian semua kembali ke kelas saya" "riang. Aku hanya melihat guru itu malas. Haah ... perkataan yang tidak perlu ... menyebalkan ... kualihkan wajahku melihat langit, cuacanya cerah tapi sepertinya akan ada badai datang. badai yang sangat besar.

skip, Istirahat siang.

kulangkahkan kakiku menuju atap sekolah sambil bersenandung kecil, semilir angin menerpa wajahku yang membuat rambutku terbang ke arah belakang.  sejuknya... andai waktu bisa berhenti dan membuatku bisa menikmati ini lebih lama. kutatap langit dengan tatapan nanar, sepertinya aku akan kesulitan untuk keuangan bulan depan... cerita yang kutulis belum mendapat respon apa apa. 

"shhhhhhh... kami menemukanmu!wujudmu yang sekarang benar benar lemah... aku bisa membunuhmu dengan mudah Lauren..."  suara angin lama kelamaan menjadi suara seseorang yang sepertinya kukenal. membunuhku? kenapa? siapa dia? ada apa ini? 

"tik" terdengar jentikan jari yang menghentikan suara itu berbicara. 

"seharusnya kamu lebih waspada Lauren... waktu kita akan segera tiba.. " ucap seseorang dibelakangku, aku berbalik dan melihat seseorang yang sepertinya kutabrak tadi pagi di koridor. 

"kamu siapa? kenapa kamu bisa mengenalku? sebenarnya apa yang terjadi?" tanyaku berturut turut.

"tenanglah kamu memang wajar tidak tahu apa apa.. tunggu beberapa saat lagi...kau akan mengetahuinya  My Princess" katanya sambil berputar yang menyebabkan putaran angin di depanku. Dia menghilang... dia menghilang dalam angin. siapa dia? kok dia tau namaku? bisakah seseorang memberitahuku apa yang sedang terjadi? 

hembusan angin kembali bertiup kali ini lebih kencang dan kuat. lama kelamaan langit yang tadinya terang benderang menjadi gelap, kesadaranku mulai menghilang... langit berputar dan aku rasa aku pingsan.

"hmmmh" gumamku sambil mengelus kepalaku yang pusing. aku masih berada di atap, langit diatasku sudah seperti biasa. kulirik jam tanganku... jam 01.00.... Oh tidak! aku melewatkan kelas math! Bu Riska pasti akan marah padaku nanti... aku sebaiknya berpura pura sakit di uks.

kulangkahkan kakiku menuju uks dengan tertatih... aku merenyit, kepalaku sakit lagi... ayolah uks mana uks... aku tidak mau pingsan disini... di koridor yang jarang dilewati orang!!! shit... gak akan ada yang bantuin, bisa bisa sampai malem di koridor ini...

"tenang saja My Princess aku akan selalu ada di sampingmu dan menolongmu..." suara itu lagi lagi berputar di kepalaku.

"siapa kamu?!" seruku berteriak di koridor sepi itu.

"tenanglah Princess... kau memang belum mengingatnya tapi aku akan mengingatkanmu dalam wujud baruku..." kata suara itu lagi.

"ukh..." rintihku karena setelah suara itu menghilang kepalaku menjadi sakit lagi.

aku tiba tiba mengantuk... mengantuk... dan aku pun tertidur. 

putih... aku ke tempat itu lagi... di mana mana hanya putih...  langit berputar... ah... sepertinya aku tau kelanjutannya... 

"Princess! apa kau tidak apa apa?" seru Ken (masih inget sama ken kan? si kesatria itu lhoo...).

kulihat diriku yang lain itu terjatuh dan merintih samnbil di bantu berdiri oleh Ken, terlihat beberapa tetesan darah keluar dari kaki diriku yang lain itu. rintihan kecil terdengar saat Ken mengobatinya...

"sudah.... sudah tidak apa apa kok Princess... kamu bisa berdiri sekarang..." ucap Ken sambil mengulurkan tangannya. 

ken...  jadi... dia... kakak kelas itu, mirip dengan dia...  ada apa ini ? kok bisa? bagaimana? apa yang akan terjadi setelah ini? mimpi ini semakin mirip dengan cerita yang kutulis... apa karena aku terlalu memikirkan nasib ceritaku ini? 

"Kyaaaaa! Tolong aku Ken! Tolong!" suara teriakan membuatku kembali menatap ke depan... aku melihat diriku yang lain itu menjerit karena ditarik oleh beberapa orang sedangkan Ken sedang bertarung dengan lawan di depannya... di pelipisnya yang terkena goresan pedang mengalir darah yang semakin pekat dan banyak... tubuhnya penuh luka... sepertinya walaupun ken adalah seorang kesatria khusus ia akan kesulitan melawan beberapa orang sekaligus. 

diriku yang lain hanya bisa menatap Ken dengan sendu sambil menutup mulutnya dengan bulir bulir air mata yang turun ke pipinya, tapi tiba tiba... dia menatapku... sambil berusaha mengucapkan sesuatu... 

aku mendekat dan berusaha mempertajam pendengaranku untuk mendengar kata kata yang dia ucapkan. 

"Tolong gantikan aku... Diriku yang lain..." ucapnya sambil tersenyum lirih sebelum tiba tiba munculah seberkas sinar yang seolah menarikku kedalamnya... 

aku terbangun... aku menatap sekelilingku... sepertinya aku dipapah oleh orang hingga sampai di UKS, peluh mengucur di seluruh tubuhku membasahi baju seragam yang kupakai. benar benar mimpi yang terasa nyata. 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Thanks for Reading!

don't forget to comment and vote!

love you all!

see you in next chapter.

-Louisa- 




Dream WriterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang