GA-Sadar

14 3 0
                                    

-Go, again?-

Ya kina sudah tau siapa pemilik suara itu. Siapa lagi kalau bukan Arka si geblek?

"Emang kenapa engga boleh?" Jawab Kina dengan malas

Dua perempuan yang melihat mereka kaget. Mereka hanya bisa melihat interaksi antara pemuda dan pemudi.

"Kalian saling kenal?"

"Ini loh ma, yang arka sering ceritain. Si galak"

Mendengar itu kina melotot, mungkin kalau yang di kartun sudah mengeluarkan api ditelinganya dan tanduk di kepalanya.

"Apa - apaan lo bilang gue galak?" Ujar kina dengan nada sinis.

"Tuh kan ma bener kan arka?" Arka mengumpet di belakang mama nya takut kena amukan kina

Mama dan bunda hanya bisa tertawa. Bagaimana bisa seorang arka takut dengan wanita?.

"Udah. Kalian jalan jalan berdua sono, mama mau ngomong sama bunda kina" Lerai mama Ajeng

Arka yang mendengar itu menggelengkan kepala. Arka mau saja jalan sama Kina, tapi nanti dia akan kena amuk macan.

"Kok ga mau sih Ar?" Tanya bunda Kina

"Mau kok bun" Kina yang sendari tadi hanya duduk sekarang ia berdiri dan mendekati Arka

Arka terduduk dilantai Kina berjongjok dan mendekati bibirnya ke telinga Arka.

"Yuk njing" Senyum manis Kina dipersembahkan hanya untuk Arka dan mulai menggandeng tangannya, tidak lupa untuk berpamitan kepada dua orang tua mereka.

Mereka berkeliling sudah ada 30 menit lamanya. Kina hanya ingin melihat - melihat saja tidak akan membeli, berbeda dengan Arka. Ia dari tadi mondar mandir bertanya kepada Kina 'bagusan yang mana kin?', begitu saja sampe Kina kelelahan.

"Arka, pulang yuk gue capek" Keluh kina dengan muka melas nya.

Arka yang melihat itu berhenti untuk membeli sepatu lebih tepatnya hanya melihat "Ayok dah"

Baru saja Kina keluar dari toko sepatu, ia sudah mendapatkan pemandangan yang tidak mengenakan.

Di ujung sana terlihat sepasang dua remaja yang sedang berbelanja baju. Dengan si lelaki yang mengekori sembari membawa belanjaan nya dan si wanita memilih baju dengan mengelilingi toko tersebut.

"Bagusan yang mana?" Tanya wanita itu terhadap si lelaki yang ada dibelakangnya.

"Yang mana aja bagus buat kamu" Senyuman nya membuat penjaga toko tersimpul, padahal ia tidak memberi senyuman nya kepada penjaga toko.

Kina yang melihat itu hanya bisa pasrah. Ia sadar kalau ia bukan siapa - siapa, dan apakah mungkin akan bisa jadi siapa - siapa?.

Arka pun melihat apa yang Kina lihat, ia tidak ingin melihat sahabat nya bersedih. Melihat doi dengan yang lain sungguh menyakitkan ketimbang digigit semut merah kecil.

"Udah nyet kan ada gue. Yok pulang!" Ia seret Kina dengan paksa. Yang diseret malah kesakitan dan pasrah.

"Kina mah pasrah aja deh. Kina mah apa atuh cuma kentang uwu doang" Ujar Kina dengan nada dibuat buat, dan yang didapatkan oleh Kina bukan belas kasihan atau belaian kasih sayang tapi ia dibuang ke tong sampah oleh Arka, yang kebetulan tong sampah nya ada disamping Kina.

Yang ngebuang ketawa, yang dibuang memberi tatapan tajam kepada si pembuang, yang melihat ikut tertawa, yang anak sosmed mulai memposting kelakuan mereka ke sg, yang mempunyai penyakit uwu hanya bisa menangis sambil memakan kentang dengan saos, yang paparazi mulai memberitahu informasi ke publik, yang diujung sana mulai kepanasan dan ingin cepat cepat keluar.

"Katanya sahabatan kok romantis?" Wah nyinyiran siapa tuh? Ada yang nyinyir juga, berarti yang tadi kelewat.

"Gue bakal bikin lo jadi pacar gue kin" Ujar seseorang dengan nada sangat pelan, kalau ada orang yang disebelahnya pasti berfikir kalau ia hanya bergumam tidak jelas.

"Kenapa vel?" Tanya seseorang wanita yang turun dari surga. Buktinya dari tadi ia di liatin terus sama buaya di mall yang mereka membawa pasangan masing masing.

Ia tersadar akan lamunan nya oleh seseorang yang disebelah nya "Ah engga papa kok". Wanita yang disebelah nya tersenyum.

"Udah belum la? Aku mau mandi, gerah!" Ujarnya sambil mengibas ngibaskan tanganya.

"Ah udah. Ayok vel" Ajaknya untuk keluar dari mall tersebut.

Mereka adalah Maxvel dan Kaila. Yang dari tadi berkeliling hanya untuk mencari baju dan celana. 1 jam sudah mereka berkeliling di mall dan sekarang mereka baru ingin pulang.

"Arka anjing ya lo" Ujar Kina dengan nada sinis dan siap untuk mengamuk kepada Arka. 

"Lagi lo galau sih jadinya gue lempar aja ke tong sampah" Kina geram dengan Arka siap dengan ancang - ancang nya untuk mengamuk dan menjewer kuping nya sampe merah. Arka yang melihat Kina siap bangkit langsung berlari menjauhi Kina, ia tidak ingin tuli di usia muda.

Untung saja mama nya belum pulang, masih direstoran yang sama. Jadilah Arka mengumpat di belakang mama nya, untung menghindari amukan Kina.

Mama Ajeng tidak tau akan anaknya yang berlari sembari dibanjiri keringatan di dahinya "Kamu kenapa sih ka? Kina mana?" Tanya Mama Ajeng dengan menengok ke belakang tepatnya menghadap anaknya yang sedang berjongkok dibelakang nya.

Nafas Arka masih naik turun, karena tadi ia berlari menghindar dari Kina. "Ituh kina hah hah adah di sonoh. Tunggu ajah hah hah kina nyah" Ujar Arka dengan nafas naik turun.

Kina mulai memasuki restoran dan mencari meja sang bunda bila ia sudah bertemu meja nya baru ia bertanya kepada sang bunda "Bun, liat Arka ga?"

Arka yang mendengar suara Kina mulai berpegangan kepada mama nya seakan meminta pertolongan dari monster. "Mah, arka takut"

Bunda Kinath yang melihat gelaga Arka langsung bertanya kepada anak perempuan nya "Kamu apa in arka, kin? Sampe dia kek gitu?" Terdapat kekehan kecil dari Mama Ajeng

"Kina engga ngapain ngapain arka kok, bun"
Ujar kina sembari menggelengkan kepala dan mulai mendaratkan bokongnya ke kursi.

"Terus arka kenapa?" Bunda Kinath yang melihat Arka hanya bisa meringis. Ketakutan dan berkeringat bercucuran.

Ngdrama dikit lah!

Kina yang mendengar pertanyaan itu hanya menaikkan pundak, bahwa ia tidak tau apa apa.

"Arka kamu ga papa papa kan?" Tanya Bunda dengan nada khawatir. Ia sudah tau dengan kelakuan anak perempuan nya yang satu ini, bila dia yang iseng atau orang lain yang iseng.

"Engga papa papa kok bun" Mengelap keringat nya dan mulai duduk dibangku dengan wajah yang terus menatap kebawah. Dasar Arka sama cewek aja takut!

Kina tidak masalah dengan Arka, ia tidak mempedulikan nya besok di kelas ia bisa mengamuk kepada Arka. Yang ia pedulikan kapan pulang? Dari tadi kok belum ada yang bilang 'pulang duluan ya sis'. Kina gerah ingin berendam menetralkan rasa panas nya ini.

"Bun, pulang yuk!" Berapa lama lagi ia harus berada di mall? Apakah ia akan pindah ke sini?.

Mendapat izin dari sang Bunda dan berpamitan kepada tante Ajeng beserta Arka. Lalu anak dan bunda mulai menuju parkiran untuk menuju rumahnya.

"Loh tante kinath?" Teriakan itu menghentikan kegiatan Kina untuk membuka pintu.

"Astagfirullah cobaan apa lagi ini" Geram Kina sambil menggigit kantong keresek yang ia tenteng dari tadi.

-Go, Again?-

Go, Again? [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang