GA-Insecure

14 3 0
                                    

Jangan merendahkan diri sendiri. Tidak perlu insecure, kalian mempunyai kelebihan.
-Go, again?-

"Loh Kaila? Apa kabar sekarang kamu? Udah cantik aja deh" Kaila menghampiri Bunda dan mulai berpelukan untuk menghilang kan rasa kangen.

"Tante aku kangen tau" Ujarnya dengan air mata yang mulai membanjiri pipi indah nya yang glowing itu. Kina yang melihat wajahnya seakan insecure melihat dirinya ke kaca yang ada dimobil "Tidak terlalu buruk tapi gue masih kalah" Gumamnya untuk diri sendiri.

"Tante kangen juga sama kamu, la" Acara berpelukan sudah selesai tapi Kina belum selesai untuk mencari kelebihan nya di dalam diri nya sendiri.

Kaila menghapus air matanya, seakan akan slow motion rambut yang tidak di ikat, dibiarkan terurai berbeda dengan Kina yang mencepol rambut nya dengan asal - asalan . Menghapus secara perlahan, pijitan kecil terlihat bila dari dekat. Ia menghapus dengan cara putri telaten.

Kina yang melihat mulai mempraktikan yang tadi dilakukan Kaila terhadap matanya. Baru saja ia ingin memijit bawah matanya, ia membanyangkan akan terasa mengenakan bila memijit bawah matanya tapi yang ia dapat malah kecolok jari telunjuk nya. Alhasil ia kesakitan sambil memegangi mata.

"Aduh anjir sakit" Ringis Kina membuat bunda Kinath dan Kaila menoleh. "Kina, kamu ga papa papa?" Tanya Bunda.

"Engga papa papa kok bun" Ujar Kina sambil memegangi matanya dan mulai berjongkok untuk mengosokkan matanya ke dengkul.

"Itu anak Tante? Cantik ya" Senyum manis Kaila terpancar menambah kesan cantik lebih tepatnya sempurna. Terdapat kekehan dan anggukan kepala dari lawan bicara nya "Tante kapan kapan kita makan bareng ya, rumah Tante masih yang dulu?" Tanya nya untuk memastikan.

"Iya masih kok" Kaila meminta izin kepada bunda Kinath untuk membolehkan berkenalan dengan Kina. Ia mulai beranjak dan menghampiri Kina yang masih setia berjongkok dan ikut berjongkok bersama Kina.

Maxvel yang sedang didalam mobil untuk memperhatikan doi hanya bergumam "Istri akur jadi seneng" Senyum nya mengembang menandakan dia berbahagia untuk saat ini.

"Halo kina, kenalin aku Kaila" Tangan nya sudah terulur tepat di hadapan Kina. Kina yang melihat itu sontak mendongak dan menerima uluran tangan Kaila. "Kina kak" Kina tidak asing dengan wajah yang lihat di depan nya mulai mengingat - ingat 'kapan ia bertemu dengan wanita ini'.

Sudah selesai dengan acara pelukan dan kenalan dengan Kina, Kaila berpamitan pulang karena sudah terbenamnya matahari.

Kina senang akhirnya ia bisa pulang juga. Yang harus melewati banyak rintangan dan cobaan yang lumayan berat.

"Assalamualaikum semua nya. Kina yang cantik luar biasa ini pulang" Teriak Kina yang berhasil membuat orang dirumah ini menoleh kearah pintu.

"Waalaikumsalam adek gue yang jelek" Baru pulang tapi Bang Elvin sudah mengajak tawuran kepada Kina.

"Lo ngajak berantem bang?" Ujar Kina dengan nada tinggi, mampu membuat orang tuanya pening kepala dengan kelakuan kedua anaknya itu.

Ayah Nathan yang melihat itu buru - buru melerai bila tidak ingin rumah nya hancur oleh ke dua anaknya itu. Ayah pasti kan waktu mencetak mereka itu pake mantra dulu, bila masuk ia mengucapkan bismillah bila sudah keluar baru ia mengucap alhamdulillah. Apakah waktu mengidam nya tidak benar? Entah lah Ayah sudah terlalu pusing dengan ke dua anaknya.

"Heh kalian ga usah berantem lagi. Kalau mau berantem noh dilapangan" Suara pukulan antara sendok dan lantai terdengar, sukses membuat anaknya berhenti tawuran.

Go, Again? [Slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang