9. Presepsi

3K 471 35
                                    

FAKE DATING —  9

***

"Yak! Kau gila?"

Rose menatap Jungkook yang kini berdiri dihadapannya, ia lalu menarik tangan Jungkook untuk menuju tempat yang lebih sepi. Beberapa kali Rose di sapa oleh staff YG, dan Rose hanya bisa membalasnya dengan senyum canggung.

Para staff YG pasti berpikir yang macam-macam tentang Rose. Sebentar lagi akan comeback, tapi sempat-sempatnya berpacaran.

Ini semua karena Jeon sialan Jungkook!

"Kenapa kau ada disini?" tanya Rose seraya menghempaskan tangan Jungkook.

Jungkook melepas maskernya, ia lalu menatap Rose. "Aku juga sebenarnya malas kesini. Tapi, Tae Hyung menyuruhku datang menemuimu." Jungkook merogoh saku jacketnya, ia mengeluarkan sebuah gantungan kunci. "Ini dari Hyung."

Rose mengambil gantungan kunci itu. "Padahal Oppa bisa memberikannya langsung kepadaku." Kata Rose lirih.

"Akan menjadi pertanyaan oleh sasaeng fans kalau Tae Hyung mengunjungi YG Entertainment."

Rose melotot, ia menyimpan gantungan kunci itu dan menatap Jungkook. "Ini semua salah sasaengmu! Kenapa pula mereka menyebarkan hal-hal semacam itu? Mereka mengganggu privasiku dan Taehyung Oppa!"

"Kau pikir privasiku tidak terganggu?" tanya Jungkook seraya memutarkan kedua bola matanya.

Rose bungkam, dia lalu menghela. "Maaf, aku mungkin banyak berkata kasar dan berlaku buruk padamu. Akhir-akhir ini aku agak sensitif, aku pikir sepertinya sebentar lagi aku akan gila."

Rose terdiam kala ia merasakan sebuah tangan hangat berada di atas kepalanya, Rose menunduk, membiarkan Jungkook mengusap kepalanya hangat.

Ia membutuhkan ini.

"YG punya psikiater bukan? Temui dia. Sebelum comeback ku pikir kau harus memperhatikan kesehatan mentalmu," ucap Jungkook, "akhir-akhir ini aku cukup sering mengunjungi psikiater."

"Oh, ya?" tanya Rose.

Rose sedikit kaget mendengar fakta ini. Terlebih lagi Jungkook bisa mengucapkannya dengan gambling, inikan merupakan priavasi dan menurut Rose memalukan.

YG Entertainment memang mempunyai psikiater untuk artisnya. Idol yang selalu di tuntut sempurna, dan tak jarang mendapatkan kritik sering mengalami masalah mental. Untuk itu setiap agensi mempunyai psikiater.

"Ya, tidak ada yang memalukan dari hal itu. Mengunjungi psikiater bukan berarti kau gila."

"Kenapa kau mengunjungi psikiater?" tanya Rose, "Ah, maaf kalau misalnya aku terlalu mencampuri urusan pribadimu."

Jungkook tersenyum. "Tidak apa. Ah, aku lapar. Apa di sekitar YG ada makanan?"

Rose mengangguk, "Sejujurnya, ya. Ada yang menjual tteobokki di belakang gedung YG. Hanya aja aku khawatir kalau BLINK atau fans YG yang lain ada disana. Apalagi... kaukan punya sasaeng fans."

"Benar juga."

Rose menggigit bibir bawahnya, dia sebenarnya merasa kasihan karena tampaknya Jungkook butuh teman cerita. Pun sebenarnya Rose butuh teman curhat.

"Aku akan meminta manager untuk mengecek lokasi, aku juga akan memintanya menutup toko agar tidak ada yang mengganggu. Bagaimana?"

"Tentu, terimakasih."

***

Rose tidak pernah menyangka akan duduk di samping Jungkook seperti saat ini, apalagi situasinya seperti saat ini. Mereka bak benar-benar berkencan.

"Jadi?"

"Jadi?"

"Yang tadi." Dengus Rose.

"Ah," Jungkook tertawa, "aku mengunjungi psikiater karena akhir-akhir ini sasaeng fans semakin menggila." Ujarnya.

Rose merasa itu bukan hal yang patut di tertawakan. Tapi, kenapa Jungkook malah tertawa? Ah, ini bukan tawa bahagia. Tawanya ambar, dan Rose tau Jungkook sebenarnya merasa terbebani.

Rose pikir Jungkook itu member BTS yang paling tidak punya beban, tapi Rose lupa Jungkook itu member termuda dan dia juga memiliki image 'golden maknae' yang membuatnya di tuntut untuk selalu sempurna.

"Akhir-akhir ini aku membaca komentar di akun sosial media, aku melihat komentar solo stan yang mengatakan aku lebih baik solo dan keluar dari BTS. Aku juga menemukan ujaran kebencian, aku tidak tau kenapa mereka berpikir seperti itu. BTS itu 7, dan selamanya akan 7."

Rose hanya bisa diam dan menyimak, dia tidak tau harus berkata apa.

"Aku ini kadang canggung di depan kamera, berbeda dengan Jin Hyung yang selalu berekspresi luas dan Namjoon Hyung yang hebat dalam berpidato. Yoongi Hyung dan Hoseok Hyung pun sama, mereka hebat. Jimin Hyung punya suara yang bagus, pun Tae Hyung sangat di sanjung dalam aktingnya. Aku golden maknae, tapi rasanya aku tak pantas dengan gelar itu."

"Jungkook-ah," Rose menghelus punggung Jungkook, "aku tidak tau harus berkata apa untuk masalahmu, tapi aku harus mengatakan, kalau aku merasakan hal yang sama denganmu."

"Hal yang sama?"

"Aku ini main vocalist, tapi hatters selalu berkata vocalku buruk." Tanpa sadar mata Rose berair, "Mereka bilang di generasi ke-3, aku adalah main vocalist paling buruk. Vocalku bagaikan tikus terjepit, itu kata mereka."

"Itu tidak benar!" Jungkook terlihat kesal.

Rose tertawa, "Ku pikir hatters benar."

"Mereka salah, Chaeyoung-ah. Vocalmu itu unik, aku berani jamin kalau vocalmu tidak kalah dengan main vocalist lainnya! Hatterskan tidak punya bakat apapun dalam musik, mereka hanya bisa berkomentar buruk saja."

Rose tersenyum. "Terimakasih, Jungkook-ah." Rose menatap Jungkook, "Aku sebenarnya juga merasa sedikit tidak adil."

"Kenapa?"

Rose mengusap tengkuknya, "Aku selalu iri dengan Jennie Eonni, Jisoo Eonni dan Lisa."

"Oh, ya?"

Rose mengangguk, "Ya. Uhm, begini... di BlackPink, bisa di katakan akulah member yang paling jarang memiliki acara TV tanpa BlackPink. Jadwal pemotretan solo pun seadanya. Sedangkan yang lain mereka memiliki jadwal yang padat. Jennie Eonni akan merilis solonya, lalu dia punya banyak sekali aktifitas. Lisa juga. Jisoo Eonni akan ikut syuting drama, serta dia menjadi MC. Aku... aku iri."

Jungkook tersenyum, "Suatu hari nanti kau juga akan merasakan apa yang mereka rasakan."

"Iya," Rose ikut tersenyum. "PD-nim bilang setelah Jennie Eonni, akulah yang akan solo." Kata Rose bangga, "Lalu, aku sadar aku tak boleh iri. Mereka adalah member satu groupku, mereka adalah saudaraku. Aku tidak akan menyia-nyiakan keluargaku hanya karena rasa iriku."

"Wah, itu motivasi yang baik, Chaeyoung-ah."

Setelah itu mereka menceritakan banyak hal. Jungkook bahkan bercerita kalau dia akan membuat lagunya sendiri, ia bilang ia akan berusaha menyaingi rap line dalam membuat lagu dan dia bilang dia akan berusaha mengatasi rasa gugupnya di panggung.

Rose dan Jungkook sama-sama mengubah presepsi mereka satu sama lain.

Rose pikir Jungkook adalah pribadi yang menyenangkan.

Sedangkan Jungkook berpikir, Rose adalah perempuan yang cocok dan dapat mengerti dirinya.

***

BERSAMBUNG

Fake Dating | Rose, Jungkook & TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang