"Love You" Tuturnya padaku dengan bisikan berulang kali.
Setelah Linzi selesai mengantar dokumen nya di kampus, akhirnya dia tenang. Aku yg menunggu dia dimobil, masih menanti kabar notebook ku dari toko itu.
Tak lama kemudian, 1 message masuk.
"Udah siap ya De" tutur Ko Gibran di WA
"Okee ko" balasku singkat.
Setelah itu, aku segera mengabari Lin. Lin pun membalas untuk tidak pergi lagi denganku ketoko itu. Karna hari sudah sore,dia juga harus pulang kerumahnya.
Lalu aku bergegas kembali ketoko itu sebelum malam tiba. Sesampainya aku di lokasi, aku langsung memarkir mobil dan masuk ke toko mereka. Tanpa menunda waktu, aku langsung menghampiri Gibran.
Saat aku masuk, ditoko mereka lagi rame dan banyak orang yg sibuk. Sementara itu dia sendiri yg berurusan denganku.
"Udah siap ko?"
"Udah. Kita coba ya" sembari menghidupkan powe notebook
Perlahan monitornya nyala, dan normal seperti dulu. Kebetulan aku udah buat password, dan ia yg menginputnya dengan instruksi ku.
"Bla-bla-bla" seruku padanya (kode password)
"Kenapa tanggal lahir kamu buat" balasnya
"Ah lupa nanti Ko klo yg lain dibuat"
"Hem." Ia pun menunjukkan semua padaku bahwa notebook sudah terperbaiki dengan baik.
Aku yg tidak ingin lama-lama berada disitu, langsung mengecek semua apakah udah bener atau belum. Dan hasilnya lumayan memuaskan.
"Ko, apalagi yg rusak selain LCD nya?" Tanyaku padanya
"Gak ada. Cuma itu masalahnya, LCD doang"
"(Mengangguk) baiklah Ko"
"Love You. Love you" bisikan itu ia lantunkan berulang kali.
Aku yg sudah tak tahan dengan keadaan itu, langsung mengalihkan perhatian ke handphone dan berpura-pura tertawa.
Untungnya, orang ditoko itu tidak ada yg melihat kami."Love you, love you, love you." Bisiknya kembali ke arahku.
Saat aku menoleh menatapnya, ia tersenyum dan berhenti. Dan akupun yg telah kaku berdiri dihadapannya, tak sanggup berkata-kata lagi.
Tak lama kemudian ia menyeka :
"Ada chargernya kan?" Tuturnya memecah kesunyian diantara kami"(Kaget) A a ada ko, udah saya tinggal kemarin sama tasnya." jawabku padanya.
Dia mengambilnya dan mengemasi notebook ku. Aku yg terus memperhatikan dia, hanya bisa tersenyum dibalik masker.
"Untung ada masker, gak nampak reaksiku" tuturku dalam hati
Kemudian dia memasangkan tali tas yg putus dan merapikan semu. Layaknya seorang kekasih yg membantu wanitanya beres-beres.
"Nah udah selesai" ujarnya padaku sembari memberiku Notebook.
Aku mengambilnya, dan membayar biaya perbaikan.
"Lebih kan uangnya?" Celotehnya
"Gak tau ko" balasku singkat
"Pas juga" ucapnya kembali padaku.
"Terimakasih Ko"
"(Menggangguk) Jadi langsung pulang?" Tuturnya lagi.
"Iya ko. Nanti kemalaman" balasku
"Oh, yasudah. Temenmu tadi mana?" Tanyanya lagi
"Dia pulang duluan tadi"
"Oh... Jadi pulang sendiri? Atau... Gak mau saya anter?"
"Gak usah ko, saya pulang sendiri aja"
"Yasudah. Kamu hati-hati."
"Iya ko. Saya pergi dulu ya" pamitku, langsung meninggalkan tempat itu.
Akhirnya aku keluar dari zona kaku, dan pulang kerumah. Diperjalanan, yg terlintas dibenakku hanyalah dia terus.
Setibanya aku dirumah, aku langsung ke kamarku dan berbaring. Disela-sela banyaknya yg terlintas di pikiranku, aku langsung memutuskan untuk tidak jatuh kedalam jebakan orang itu.
Tetapi aku sadar, bahwa setelah aku berakhir dengan Riman, perasaanku yg telah mati rasa setelah itu, kini terbangkitkan kembali.
Aku saat ini benar sudah jatuh cinta kembali pada seseorang. Iya, tepatnya itu adalah orang yg memperbaiki notebook ku. Awalnya aku mengabaikannya karna tidak tau dan tidak ingin tau apa yg terjadi.
Namun setelah aku jauh dari dia, aku merasa tidak nyaman. Layaknya Seperti orang yg merindukan sosok orang lain. Aku mengakui bahwa itu telah terjadi saat ini.
Aku sadar bahwa cinta bisa datang kapan aja. Namun kita belum tau apakah hati ini bisa menerima kedatangannya itu atau tidak. Dan aku, yg aku rasakan Adalah antara ya dan tidak.
Karna bagiku memulai "hubungan" kembali tidaklah mudah. Aku berfikir bahwa mudahnya mencintai namun sulit untuk memiliki. Begitulah aku saat ini, aku telah berhasil jatuh cinta kembali, dan itu semua karena dia. Tetapi hati kecilku masih belum bisa menerima kehadirannya.
Artinya jikalau kehadirannya memberiku titik terang untuk mencintai lagi, pastinya ia tidak akan membiarkanku melangkah sejauh ini.
Sudah cukup bagiku untuk mengenalmu, dan mencintaimu dalam diam. Namun aku tak bisa memilikimu, karna aku tau "perasaan" itu tidaklah akan menetap.
Dibanding aku yg tersulit kan karna tak bisa memilikimu untuk selamanya, lebih baik aku mundur dan membuangnya.
Anggap saja kita tidak pernah bertemu.Begitu semuanya kan berakhir, maka aku bisa tenang. Setelah aku pikirkan kembali, dinding pembatas diantara kita sangatlah besar. Hingga membuat kita saling membendung perasaan dan tak mau menyatakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin in Love Again
Romance"Kau membuatku Jatuh cinta kembali, namun telah membatasiku untuk memilikimu." Adenia Caleyda, seorang Mahasiswi semester 6 disalah satu universitas di Medan. Ia yg kesulitan karena notebook dan laptopnya bermasalah, tak tau dimana tempat service. S...