4-Penyelidikan I

60 32 10
                                    

Hari dimana ini ia harus melakukan penyelidikan terhadap kasus yang menimpa rekan kerjanya itu. Apapun yang terjadi ia harus bekerja profesional walaupun itu rekannya sendiri.

Pak min, jeon, dan eun sudah siap untuk melakukan penyelidikan, pertama tama pak park akan di interogasi terlebih dahulu oleh eun.

"Baik kita mulai. Ekhem.. pak park waktu anda melakukan perbuatan itu pukul berapa ?" tanya eun dengan serius.

"Kalau tidak salah pukul 1 dini hari".

"Ok. Apa kau sudah lama berteman dengannya ?".

"Dia teman sekelas ku waktu sekolah menengah atas".

"Baiklah. Apa kau punya masalah ?".

Pak park sempat berfikir beberapa detik dan akhirnya ia menjawab "ku rasa tidak".

Eun bingung dengan jawaban pak park yang sama sekali tidak ada tanda apa-apa.

"Oh iya, malam itu setelah kau membunuhnya apa yang kau lakukan ?".

"Hm.. aku tidak ingat sama sekali".

"Sama sekali ?".

"Ya sama sekali, aku ingat setelah bangun tidur di waktu pagi".

"Baiklah, Kita sudahi saja".

Mereka keluar dari ruang isolasi, dan mereka bersiap menuju rumah temannya yang waktu itu mengajaknya ke bar.

---

Tibalah di kediaman temannya pak park, rumah yang sangat besar tapi sayangnya tidak terurus, banyak sampah berserakan, rumput yang tumbuh dimana mana dan sepi seperti tidak ada penghuninya.

"Yak, apa kau yakin ini rumahnya ini bukan rumah ini lebih pantas disebut gudang" sewot pak min ketika melihat rumah di depannya itu.

"Yakin bahkan sangat yakin" jawab pam park dengan meyakinkan rekannya itu.

Akhirnya mereka memutuskan untuk kedalam rumah itu, setelah mereka mengetuk pintu beberapa kali tidak ada jawaban sama sekali dan akhirnya untuk masuk tanpa permisi dengan hati hati.

Ketika sudah masuk mereka menemukan seseorang tergeletak dibawah tangga tidak sadarkan diri.

"Woah siapa itu" ucap jeon dengan terkejut.

Pak park memutuskan untuk mengecek orang itu dan ya benar itu adalah temannya "ya ini temanku".

Mereka bertiga menghampiri pak park dan melihat temannya yang tergeletak itu.

"Mwo.. ini bukannya buronan" ucap eun dengan terkejut.

"Apa maksudnya ini teman saya" bela pak park tidak ingin temannya disebut buronan.

Eun memastikan kalau ia bicara benar bahwa orang yang ada di hadapannya ini adalah buronan yang selama ini ia cari "yakin sekali ini buronan, pak jeon lihat dengan baik baik wajah ini" eun yang sangat yakin.

"YA.. INI BENAR BURONAN" teriak jeon dengan semangat.

Pak park terkejut atas perkataan ketuanya dan pak jeon, ia tidak menyangka temannya itu buronan, incaran polisi, berarti selama ini ia berteman dengan seorang buronan. Bagaimana ia tidak bisa mengenali wajahnya, jelas jelas ini pekerjaan sungguh tidak masuk akal.

Setelah mengetahui bahwa temannya itu buronan, ia langsung menjauhkan diri dari badan temannya "tidak mungkin tidak mungkin" ucapnya dengan frustasi.

Pak min mencoba menenangkan nya "sudahlah ini semua terjadi" dengan menepuk punggungnya.

"TIDAK MUNGKIN" pak park berteriak dan berlari keluar.

Klandestin [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang