Prolog

20 3 0
                                    

Vote, Comment, & Follow.
Supaya semangat Next Part ^^

~

~

"Perjalanan Dalam Kesunyian, dengan berbagai masalah yang ada silih berganti."

~Muhammad Rafka Alrafasyah~

Mengadu nasib di negeri orang demi melanjutkan pendidikannya di negeri piramida, Kairo, Mesir. Muhammad Rafka Alrafasyah, seorang pemuda yang berasal dari Indonesia. Sebagai seorang mahasiswa yang berkuliah di salah satu Universitas Islam yang terkenal yang ada di Kairo, Rafka menjalani hidup dengan penuh kesabaran, berbagai pekerjaan paruh waktu ia lakukan untuk memenuhi hidupnya sehari-hari agar tidak terlalu merepotkan keluarganya di Indonesia.

Hari yang begitu cerah pagi hari ini, saat tidak ada mata kuliah Rafka selalu berkeliling mencari-cari udara segar, berjalan kaki dengan para pejalan kaki lainnya dengan samping kanan dan kirinya adalah toko-toko, ada yang menjual barang-barang antik dan lain sebagainya.

Tidak hanya dirinya, beberapa mahasiswa juga melakukan hal-hal yang sama jika tidak ada perkuliahan. 

Dengan berkeliling seperti ini mereka bisa mengetahui dan lebih mengenal bagaimana kehidupan di Kairo tentunya.

Mengadu nasib di negeri orang tidaklah mudah untuk dilalui, meskipun mendapatkan beasiswa dari pemerintah Rafka tidak pernah sekalipun membelanjakannya untuk hal-hal yang tidak perlu, dia bahkan merasa lebih baik mencari pekerjaan disela-sela waktu senggang perkuliahannya dan mempelajari sejarah islam di negeri piramida ini.

Tak ada yang mengetahui masalah apa saja yang akan dihadapinya kedepannya, ia hanya perlu bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan kepadanya hingga bisa berkuliah di negeri piramida ini.

Entah seperti apa akhir dari kehidupannya nanti, hanya Allah sang maha mengetahui yang mengetahui segalanya apa yang ada dilangit dan apa yang ada di bumi.

"Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)." (QS. Al-An'am: 59)

Rafka melanjutkan langkahnya untuk berkeliling, seketika pandangannya berpindah di kejauhan pada dua pria dengan seragam hitam tengah mengejar seorang wanita yang tengah berlari. Hal itu tak luput dari pandangan semua orang, entah mau menolong atau tidak, pasalnya wanita itu seolah-olah tidak membutuhkan pertolongan tapi terus berlari membuat semuanya menjadi bingung.

Melihat itu, Rafka hanya menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengangkat kedua bahunya, memilih mengacuhkan hal itu dan kembali pada aktivitasnya yaitu mengelilingi pertokoan untuk mencari inspirasi. Sementara orang-orang yang berada disekitar pertokoan masih memperhatikan wanita dengan dua pria berseragam hitam itu.

Saat tengah memperhatikan sesuatu di sebuah toko seketika seseorang menabrak bahunya, hal itu membuat Rafka tergelak dan langsung beralih melihat siapa yang menabraknya. Ternyata wanita yang sedang berlari tadilah yang menabraknya.

" Maaf, eh 'Afwan.. " Ucap Rafka dan sedikit menjauhkan dirinya ketika mengetahui yang menabraknya adalah seseorang yang bukan mahramnya.

Wanita yang tadi menabraknya seketika menatap Rafka seolah dengan tatapan terkejut.

Rafka hanya mengangkat kedua bahunya bingung dengan masih menjaga jarak dengan wanita itu.

" Mas, mas orang Indonesia ? " Tanya wanita itu dengan mata sedikit berbinar.

Rafka hanya menjawab pertanyaan itu dengan anggukkan singkat, karena tak ingin berlama-lama dalam pembicaraan, meskipun terkesan tidak berduaan karena banyak orang yang berlalu-lalang tapi, tetap saja membuat Rafka tidak nyaman.

" Mas, mas mau gak nikah sama saya ? " Ucap wanita itu sembari akan meraih tangan Rafka dengan tatapan yang bersungguh-sungguh namun, Rafka langsung mengambil langkah mundur hingga tak sengaja sedikit menabrak seorang pria yang berada dibelakangnya. Rafka sontak kaget dengan ucapan wanita itu.

Entah mimpi apa Rafka semalam hingga terjerat dalam situasi seperti ini, Rafka hanya membulatkan matanya tak percaya dengan tetap pada jarak yang masih terjaga.

.

.

**

Alhamdulillah Prolog...

Bagaimana nasib Rafka terjerat ke dalam masalah yang tidak biasa itu... ?

Do'nt forget to follow, vote, & comment.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 03, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Meniti Jejak (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang