Prolog

40 14 3
                                    

Happy Reading😘












Seorang gadis berusia 17 tahun sedang berbaring dikasurnya. Selama sepanjang hari ia terus berada didalam rumah. Ia jarang sekali menunjukkan dirinya didepan umum kalau tidak ada urusan yang penting. Ia menjadi pendiam dan tertutup pada semua orang semenjak 3 tahun lalu saat ayahnya yang seorang petani sudah tidak mampu membiayai pendidikannya, karena hal itu Fanna menjadi malu dan minder dengan teman temannya yang bisa menempuh pendidikan penuh dan semenjak ia keluar dari sekolah teman temannya tidak ada lagi yang mau menemuinya bahkan sekarang Fanna tidak punya satupun teman sepantarannya untuk diajak bicara.

Fannaella Ishaqiya adalah anak pertama dari lima bersaudara. Dia anak seorang petani duda bernama Gilhambert Ishaqiya. Ibunya meninggal lima tahun lalu saat melahirkan anak terakhirnya yaitu Leonart Ishaqiya. Ayah Fanna sebenarnya menyuruhnya untuk mencari pekerjaan atau ikut bertani bersamanya agar penghasilan keluarganya bertambah. Namun Fanna tidak mau dan memilih untuk menutup dirinya saja. Ia tidak mau ngapa ngapain, maunya dirumah aja. Adik Fanna, Jacob Ishaqiya berunur 15 tahun juga berhenti dari sekolahnya, namun beda seperti Fanna mungkin karena Jacob seorang lelaki, ia memilih untuk bekerja disebuah toko kelontong didekat rumahnya. Dan sekarang dari kelima bersaudara tersebut yang masih bersekolah adalah Fionitaries Ihsaqiya (Fio) dan Viojanetaries Ihsaqiya (Janete) adik kembar Fanna yang berumur 12 tahun. Sedangkan Leonart belum sekolah karena umurnya baru 5 tahun.

Fanna sekeluarga tinggal di sebuah wilayah kerajaan yang cukup besar yaitu kerajaan Devillage dipipin oleh seorang raja muda yang empat tahun lalu dilantik bernama Vetto Obvesious Finraliages, ia baru berumur 19 tahun saat dirinya dilantik menjadi raja, mungkin bisa masuk kategori raja termuda didunia. Ia menjadi raja dadakan karena ayahnya (raja sebelumnya) Geraldin Obvesious Finraliages telah wafat karena penyakit komplikasi. Dan penerus tahtanya yang telah ia wasiatkan adalah Vetto karena ia anak lelaki Gerald tertua diantara anaknya yang lain. Sebenarnya anak almarhum raja Gerald ada 7, semuanya adalah anak dari selir selirnya bukan dari permaisurinya karena dikabarkan permaisuri raja Geraldin mandul. Dari ketujuh anaknya itu 3 anak perempuannya telah meninggal karena sengaja diracun oleh pelayan istana, dan pelayan istana yang meracun ketiga anak putri keturunan raja kini telah dihukum mati. Kini sisa 4 anak Gerald 1 anak perempuan dan 3 anak laki laki diantara 3 anak laki lakinya yang tertua ialah Vetto Obvesious Finraliages.

Selama empat tahun memimpin kerajaan Devillage, Vetto telah merombak habis habisan undang undang kerajaan. Kerajaan yang sebelumnya bersifat Liberal diubah menjadi Teokrasi. Semua keputusan ada di tangan raja, walaupun masih sangat muda, dia sangat cekatan, semuanya Vetto yang memutuskan. Vetto sangat berjasa pada kerajaan ini, ia tercatat menjadi raja termuda dan selama kepemimpinannya menjadikan masa keemasan bagi kerajaan Devillage. Hanya butuh empat tahun saja untuk raja Vetto memakmurkan kerajaan Devillage daripada saat masa kepemimpinan Gerald yang banyak kris ekonomi dan kelaparan rakyat karena biaya kas kerajaan habis digunakan untuk keperluan perang melawan kerajaan tetangga. Sekarang sedikit demi sedikit Vetto juga berhasil menjalin persahabatan dengan kerajaan kerajaan yang sebelumnya berperang dengan kerajaannya.

Itulah mengapa raja Vetto adalah raja yang sangat ditakuti dan disegani oleh rakyatnya. Dan juga dalam sistem hukum kerajaan, raja Vetto tak segan segan menjatuhi hukuman berat penjahat dikerajaannya. Semua penjahat yang terbukti melakukan kejahatan seperti penyelundupan, perampokan, pencurian, pemerkosaan, penganiayaan, pembunuhan, korupsi, dan bahkan tawanan perang semua dihukum mati tanpa pandang bulu tak terkecuali saudaranya sendiri. Paman Vetto yaitu adik dari ibunya, tadinya adalah seorang bendahara kerajaan yang terpilih, namun baru sebentar ia menjabat sebagai bendahara keuangan, nyawanya harus berakhir di tali gantung dan menjadi tontonan masyarakat saat terbukti melakukan korupsi untuk kesenangan pribadinya. Semua orang orang kerajaan patuh dan tunduk kepada raja Vetto. Semuannya mau bekerja sama dengan Vetto untuk memakmurkan kerajaan. Dinegrinya sendiri tersebar banyak mata mata kerajaan suruhan raja Vetto untuk memata matai semua aktivitas kegiatan dinegerinya.  Meski kelihatannya bengis, galak, dan kasar namun banyak wanita di kerajaan Devillage maupun kerajaan luar yang tertarik dan jatuh hati dengan ketampanan raja Vetto tak terkecuali gadis introvert berysia 17 tahun, Fanna.

"Fanna, kamu rebahan terus! kepalamu nanti cacat lhoh?" cibir Jacob yang berdiri diambang pintu kamar Vanna.

"Huh! Terserah kau mau bicara apa tentangku" Fanna mengubah posisi rebahannya.

"Mukamu nanti menjadi lingkaran pipih dan pipimu akan menjadi super super tembam. Dan selanjutnya kau akan dijuluki hantu labu hallowin atau si wanita buruk rupa berkepala gepeng hahaha" kuping Fanna mulai memanas mendengar ejekan dari Jacob, namun Fanna memilih untuk diam karena jika ia berkomentar dan memarahi adiknya itu maka yang terjadi adalah adiknya semakin menjadi jadi menghina dirinya.

"Bayangkan jika rumah ini terkenal karena ada penampakan wanita buruk rupa didalamnya... Hiiiyyy!" ejek Jacob lalu tertawa lagi.

"Sudah, aku capek tertawa... Leo belum sarapan, aku akan langsung berangkat bekerja" ucap Jacob lalu berlalu.

Fanna dengan malas berjalan keluar kamarnya, lalu menuju kearah dapur membuatkan sarapan untuknya sendiri dan adiknya yang paling kecil. Ayah Fanna sudah pergi bertani sejak pagi tadi, adik kembarnya Fio dan Janete juga sudah berangkat ke sekolah, dan Jacob baru saja berangkat bekerja. "Hahh..." Fanna menghela nafasnya. Kalau difikir fikir sebenarnya Fanna juga lelah dan kesepian hidup menyendiri dan tertutup seperti ini. Ia ingin kembali seperti dahulu, menjadi Fanna yang periang dan ceria. Namun apalah daya ? Sekarang Fanna tidak mempunyai teman dan ia terlalu sungkan untuk bergaul bersama tetangga disekitarnya.

"Pengumuman Kerajaan! Pengumuman Kerajaan! Dicari wanita yang mau menjadi pelayan atau pembantu di istana...." Fanna buru buru berlari dan membuka jendela rumahnya lalu menyembulkan sedikit kepalanya dijendela untuk melihat pengawal kerajaan yang berteriak memberitahukan pengumuman, namun sayang suara pengawal kerajaan itu makin jauh dan tak terdengar lagi.

"Pelayan istana?..." gumam Fanna dan berfikir beberapa menit dan kembali teringat bahwa ia sedang memasak.

"Gawat, masakanku!" Fanna kembali berlari kedapur.
.

"Leo dimana kamu ? Aku sudah membuatkanmu sarapan" ucap Fanna sembari berjalan mencari Leo kearah ruang tamu dan memasukki satu persatu kamar dirumahnya yang hanya ada tiga kamar. Fanna mulai panik karena saat mencari keseluruh sudut kamar dan ruang tamu, ia tidak menemukan adik bungsunya itu.

"Leo!" teriak Fanna sembari berlarian mencari di penjuru ruangan yang sudah ia cari tadi, Fanna juga mencari lagi ke kamar kamar, dan ke sudut sudut ruangan untuk memastikan bahwa Leo benar benar tidak ada dirumah. Fanna semakin takut karena ia benar-benar tidak menemukan sosok adiknya itu.

"Yatuhan.. Bagaimana ini??" Fanna melihat keluar jendela mengedarkan pandangan disekeliling rumahnya secara hati hati untuk memastika diluar rumahnya sepi dan tidak ada orang, karena ia paling benci bertegur sapa dengan tetangganya membuatnya harus berfikir bagaimana ia berekspresi, memikirkan kata apa yang ia ucapkan saat bertemu, dan bagaimana penampilannya saat bertemu dengan tetangganya agar ia terlihat sempurna dimata orang lain. Setelah menengok kekanan dan kekiri dan yakin tidak ada orang, ia langsung bersiap siap lalu perlahan ia membuka pintu dan melangkahkan kakinya keluar rumah. Ia berjalan sembari menengok kekanan kekiri mencari adiknya yang tidak ada dirumah, ia takut Leo kenapa napa dan nanti yang disalahkan adalah dia. Setelah lelah berjalan cukup jauh, Fanna berhenti sebentar disebuah sudut jalan yang sepi didekat alun alun kerajaan yang berjarak -+ sepuluh meter darinya, namun tanpa sengaja dia melihat adiknya didepan sana bersama anak tetangganya yang seumuran dengan adiknya. Sesaat ia bisa bernafas lega karena sudah berhasil menemukan adiknya. Namun yang ia khawatirkan sekarang adalah... adiknya disana, melihat beberapa pengawal kerajaan yang sedang berbaris dengan tatapan terkagum kagum, disana juga banyak masyarakat yang berkumpul. 'Apa aku menunggu disini saja sampai kerumunannya bubar ?' pikir Fanna dalam hati.

"Nak, kamu ngapain lihat dari sini ? Ayo kesana, ada pengumuman dari kerajaan" Fanna sempat terlonjak kaget karena tiba tiba wanita paruh baya lewat dan melihatnya sedang bengong menatap kekerumunan didepannya, Fanna malu 'sial! Aku ketahuan sedang memandangi mereka'

"iya aku akan kesana" ucap Fanna pelan. Tanpa banyak berfikir lagi, Fanna langsung menghampiri Leo dan temannya.

"Leo! ngapain kamu disini ? Ayo pulang, kamu juga pulang. Bahaya disini" ajak Vanna lalu mengganden tangan Leo dan teman Leo membawanya pulang.

"Nona, tunggu sebentar!" Fanna berhenti berjalan ketika mendengar suara berat laki laki dewasa persis dibelakangnya, 'dia memanggilku ?' Fanna langsung menengok kebelakang dan seketika matanya membulat melihat siapa yang memanggilnya dan sekarang orang itu berjalan mendekat kearahnya.

TBC

I Love You King (On going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang