"Fanna, tumben kau jam segini ikut bantu masak, dimana tuan putri Corie?" Eliza terkejut karena tidak biasanya Fanna jam segini datang dan ikut membantu, biasanya dia datang agak sorean karena ibunda Corie pulang sore.
"Tuan putri Corrie sedang tidur" Fanna mencuci sayuran sambil tersenyum menjawab Eliza, sementara Eliza memotong motong daging yang akan diolahnya.
"Oh iya, dimana Nosa dan yang lainnya?" Fanna bertanya karena tidak menemukan Nosa didapur, yang dimaksud 'dan lainnya' adalag Dorothy dan Ely pelayan senior.
"Nosa bersama dengan Dorothy, aku tidak tahu ada keperluan apa, kalau Ely aku tidak tahu. Mungkin sebentar lagi mereka akan datang" Eliza tanpa memandang ke arah Fanna karena fokus dengan kegiatanya.
Malam nanti akan diadakan jamuan makan malam, seluruh keluarga kerajaan datang dan berkumpul, jamuan makan malam keluarga kerajaan ini diadakan setiap satu bulan sekali tepat di akhir bulan. Dan setip satu bulan sekalilah para pelayan istana yang jumlahnya terbatas ini harus memasak dengan jumlah yang lumayan banyak untuk para anggota keluarga kerajaan, memang hanya orang tertentu yang tinggal di dalam istana, namun tetap saja jumlahnya lebih banyak dari pada satu keluarga Fanna. Ya... Memang seperti inilah kegiatan sehari hari pelayan istana, mereka bersama sama memasak menyiapkan hidangan makan malam. Bukan hanya makan malam, untuk sarapan pun mereka yang mengerjakannya, walaupun terkadang ada keluarga istana yang mencoba memasak untuk sendiri, namun pelayan perempuan tetaplah mempunyai kewajiban memasak. Beda halnya dengan urusan merawat tanaman, seperti memangkas rumput, membersihkan patung dan dinding dari debu serta kotoran, istana menggunakan garni*er man. Awokwokwok, salah salah! urusan pangkas memangkas dan pekerjaan berat lainnya itu pekerjaan pelayan pria.
"Fanna apa kau sudah tahu, raja Vetto sudah kembali dari kunjungannya, tepat sekali dengan acara nanti malam, pasti beliau lelah sekali saat seminggu penuh melakukan kunjungan" Eliza tetap berkutat dengan kegiatannya walaupun tengah bercerita. Sementara Fanna yang sedari tadi juga sibuk, langsung menghentikan kegiatannya saat Eliza bicara tentang raja. Jantungnya kembali berdegup entah ini rasa takut atau apa, Fanna masih terngiang atas kecerobohannya tadi pagi saat ia tak sengaja menabrak orang nomor satu di kerajaan Devillage itu, Fanna tidak bisa berhenti memikirkannya, ia memikirkan bagaimana ekspresi raja saat tadi ia tabrak? Marahkah atau tidak apa? ia takut kalau raja mengenali wajahnya dan menyuruh seorang pengawal untuk memata matainya setiap hari untuk mencari cari kesalahannya agar ia didepak dari istana, itu adalah pikiran Fanna yang terlalu berlebihan. Jauh didalam hatinya sebenarnya Fanna menyesal, tadi pagi adalah kesempatan untuk melihat wajah raja dari jarak sedekat itu, namun Fanna terlalu takut untuk merealisasikan angan angannya itu, ia tak sanggup bila secara dekat menatap wajah manusia yang sangat dihormati dan berjasa pada seluruh negerinya, ia tidak siap dan tidak punya nyali. Apa ia harus menceritakan kejadian tadi pagi kepada Eliza? Pikir Fanna namun ia urungkan karena ia belum pernah bercerita mengenai dirinya ke orang lain selain keluarganya.
"Hei nak.. Kau sedang melamunkan apa?" Fanna kembali berkutat dengan kegiatan sebelumnya saat suara Eliza membangunkan lamunannya.
"Tidak, aku tidak melamunkan apapun" Fanna berbohong, Eliza tahu itu tapi hanya mengelengkan kepalanya.
Beberapa saat kemudian, Ely masuk ruangan, dan langsung ikut membantu memasak.
"Fanna, kau sedang apa?" tanya Ely basa basi, padahal dia sudah tahu kalau Fanna sedang meracik bumbu.
"Ini, aku sedang masak untuk hidangan pembukanya" Fanna sambil mencampurkan beberapa bahan, Ely yang mendengar itu langsung mengambil pisau yang tergeletak di hadapanya, lalu mengamuk menodongkan pisau ditangannya, mengobrak abrik seluruh dapur istana, dan membakarnya, just kidding. Ely hanya memasang wajah tidak suka.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You King (On going)
FantasyFanna adalah gadis introvert berusia 17, ia adalah anak dari petani di sebuah kerajaan bernama Devillage. Berawal dari teman temannya disekolah dulu yang selalu membicarakan dan mengagumi raja dinegerinya, membuatnya terhasut dan penasaran bagaiman...