Dalam kesedihan yang mendalam Song Se Rin, gadis yang harus dihadapkan dengan sebuah kenyataan bahwa kedua orang yang dikasihinya kini harus pergi meninggalkannya sendiri. Yah kedua orang tuanya meninggal dalam kecelakaan tragis dalam perjalanan pulang ke rumah.
Ia berjalan linglung ke arah penyebrangan jalan. Walaupun disana sangat ramai oleh kerumunan pejalan kaki tetapi, ia tetap merasa kesepian.
Kesepian ini membawanya untuk menelpon satu-satunya orang yang ia sayangi selain orang tuanya.
***
"Drrtt.. drrrttt... drrtt.. "
Seorang pria dengan stelan jas rapi tampak sibuk dengan presentasinya dihadapan seluruh clientnya. Dia menatap nanar ke arah ponselnya yang bergetar.
Dia tetap tidak menghiraukan ponselnya sampai kegiatannya selesai.
Sementara itu di ujung jalan Se Rin, tetap memegang ponselnya walaupun sudah tidak ada sambungan telepon disana berharap kekasihnya akan menelponnya kembali.
Gadis itu tidak memperhatikan jalannya. Dia hanya berjalan lurus. Se Rin terlihat sangat menyedihkan.
Sampai pada akhirnya ada sebuah mobil dengan kecepatan yang melebihi batas menghantam tubuh lemah Se Rin.
"Appa, Omma, aku akan menyusul kalian di surga tunggu aku..."
Dan semuanya menjadi gelap.
***
"Aaa.. hhaahh.. hhaahh.. hhaahh.. mimpi itu lagi."
Junsu terbangun dengan keringat yang bercucuran. Sudah setahun semenjak kematian kekasihnya ia selalu bermimpi buruk. Dia tidak bisa melupakan kejadian itu.
Junsu berjalan gontai ke arah dapur. Ia membuka kulkas, mengambil tempat air mineral dan meneguknya sekaligus.
Dia sangat dehidrasi sepertinya. Meskipun kematian Se Rin sudah setahun yang lalu tetapi ia tetap menyanginya. Sepertinya ia harus berkunjung ke makam Se Rin hari ini.
Suara bel rumah berbunyi beberapa kali. Junsu segera mengambil mantelnya dan berlari ke arah depan. Dengan santai ia membuka pintu rumahnya itu.
Tetapi.. tunggu! Junsu membulatkan matanya, mulutnya terbuka, dadanya bergemuruh melihat apa yang ada dihadapannya kini.
Seorang gadis dengan balutan baju putih panjang dan rambut yang sedikit berantakan tersenyum dihadapannya.
"Se Rin.. dia.. dia.. " batin Junsu.
Se Rin yang diacuhkannya hanya mengerucutkan bibirnya. Ia menerobos masuk ke dalam rumah.
Junsu hanya bisa mengekorinya sampai ke dapur. Ia mengerjapkan matanya. Tak percaya akan semua ini. Dia segera melihat kalender, dan berbalik melihat ke arah Se Rin. Dia juga melihat ke arah kulkas, foto-foto mereka berdua dan catatan-catatan tak jelas yang mereka buat terpajang lengkap disana.
Junsu hanya memperhatikan gerakan yang dilakukan oleh Se Rin seakan masih tak percaya ia mendekatinya.
Gadis itu sepertinya tak senang dengan tatapan Junsu.
"Kenapa?" gadis itu bertanya dengan wajah yang jengkel.
Saat ini Junsu percaya. Ia tidak peduli jika ini hanyalah mimpi, dia benar-benar ingin menebus kesalahannya. Junsu segera memeluk kekasihnya erat seakan ia tidak ingin kehilangan Se Rin untuk kedua kalinya.
Mereka berdua tersenyum bahagia. Tentu saja karena mereka berdua sepertinya sudah ditakdirkan untuk bersama
To be continue...

KAMU SEDANG MEMBACA
In Heaven (Short Fan Fic)
FanfictionApa kau akan kembali lagi ke dunia ini Se Rin? Apakah kau tidak merindukanku? Baiklah jika begitu aku saja yang kesana. Bagaimana? Kita akan selalu bersama. Maaf, maafkan aku.. Se Rin.