Maafkan Aku (Flashback)

13 1 0
                                    

Flashback

Cuaca hari ini terlihat cerah dan sedikit hangat. Suasana pemakaman Se Rin tampak sunyi. Tidak ada isak tangis yang mengiringi kepergiaannya. Disana terlihat pria dengan kaca mata hitamnya terlihat membawa sesuatu yang berharga.

Sebuah kotak yang berukuran sedang digenggamnya kini ia jatuhkan begitu saja di lubang, tempat dimana Se Rin dimakamkan. Ia ingin membuang jauh kenangan antara dia dan kekasihnya tersebut. Walaupun dalam hati ia sangat berat untuk melepaskannya tapi, ini adalah permintaan terakhir Se Rin.

Se Rin..
Junsu menatap iba pada foto kekasihnya.

Apa kau akan kembali lagi ke dunia ini Se Rin? Apakah kau tidak merindukanku? Baiklah jika begitu aku saja yang kesana. Bagaimana? Kita akan selalu bersama. Maaf, maafkan aku.. Se Rin.

Setetes air mata terlihat menetes dari mata Junsu, ia menyesali perbuatannya.

***

Suara tepuk tangan menghiasi seluruh ruangan. Seorang pria tua berdiri dari tempat duduknya untuk mengucapkan selamat atas keberhasilan putranya.

“Selamat nak! kau telah berhasil,” bisik pria tua tersebut.

Junsu hanya tersenyum dan menganggukan kepalanya. Tiba-tiba seorang pria menghampirinya untuk memberi tahu sesuatu.
“Tuan, Se Rin mengalami kecelakaan! saat ini dia sedang koma”

Junsu membulatkan matanya. Dia kemudian meraih ponselnya. Ada perasaan tidak enak yang menghinggapinya saat ini. Ia berjalan keluar mengambil kunci mobilnya dan pergi ke rumah sakit tempat Se Rin dirawat.

Perasaan sesal kini mulai menyerangnya. Andai saja ia tadi mengangkat telepon dari Se Rin mungkin tidak akan seperti ini kejadiannya. Dia tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika terjadi apa-apa dengan kekasihnya itu.

Se Rin..

Maafkan Aku...

***

“Braakk..”

Suara pintu tertutup dengan kasar terdengar begitu keras.

Pria itu sudah kehilangan akal sehatnya karena kekasihnya yang koma. Ia terburu-buru hingga menabrak seluruh orang yang melewatinya. Matanya sudah berkaca-kaca semenjak ia mengetahui kondisi kekasihnya itu.

“Suster, kamar Nona Song Se Rin dirawat dimana?” tanya Junsu tak sabaran.

“Nona Song Se Rin dirawat dikamar 43 A” jawab sang suster cepat.

Dengan segera Junsu berlari ke arah kamar yang tadi sudah diberitahukan.

22 A..

37 A..

39 A..

Walau dengan wajah kebingungan, Junsu masih sempat melihat keranjang tempat pasien dirawat didorong keluar dari kamarnya. Sayang wajah sang pasien tertutup oleh selimut sehingga Junsu tak dapat melihat siapa pasien itu.

“Cincin itu..”

“Tidak.. tidak mungkin itu Se Rin! Dia tidak mungkin meninggal!”

Tekanan batin yang dirasakan Junsu ini sangat menyakitkan. Dengan perlahan ia memberhentikan keranjang pasien tersebut. Ia membuka selimut yang menutupi wajah sang pasien.

Deg!

Junsu menggeleng-gelengkan kepalanya. Dia menatap miris pada tubuh yang terbujur kaku di depannya. Seseorang yang setiap hari selalu mensuportnya, yang selalu ada untuknya kini harus pergi meninggalkannya bersama kenangan yang telah mereka buat bersama.

Tes..

Tes..

Air mata yang menggenangi kantung matanya tidak dapat dibendungnya. Pertahanannya runtuh melihat wajah cantik nan kaku yang sudah tidak bernyawa itu.

Junsu menangis, ia merasa ini terlalu cepat. Di saat karirnya sedang menanjak ia harus kehilangan orang yang dicintainya.

Ia mencium kening Se Rin untuk terakhir kalinya sebelum gadis yang dicintainya itu dibawa pergi ke kamar mayat oleh para petugas medis disana.

Dadanya nyeri merasakan sakitnya kehilangan kekasihnya. pria itu duduk menangis sambil memegangi dadanya yang nyeri. Semua ini adalah salahnya. Jika saja ia mengangkat telepon dari Se Rin mungkin semua ini tidak akan terjadi.

Junsu berdoa agar tuhan mau memutar ulang waktu yang telah terjadi. Tapi, apa daya ia hanya manusia biasa.

Se Rin..

Maafkan Aku..

End Of Flashback.

To Be Continue...

A/N : Sebenarnya ini harusnya sudut pandangnya dari si Junsu. Tapi, begini aja dulu. Maaf jelek baru pemula ^^v


In Heaven (Short Fan Fic)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang