8.

83 7 4
                                    


━━━━━━━⊰✿🌹✿⊱•━━━━━━
Hijab adalah identitas seorang wanita muslimah dan  Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya. Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada yang layak untuknya. Karena dia seperti mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya, bukan seperti mawar di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya bahkan membuangnya dengan sesuka hati

━━━━━━━⊰✿🌹✿⊱•━━━━━━


Langit gelap nampak setia menemani seorang lelaki yang sedang bersimpuh diatas sajadah, mulutnya terus bergerak mengucap asma Allah, bulir-bulir tasbih terus berputar mengiringi bacaan nya.

Sedangkan di tempat lain......

Seorang gadis masih terhanyut dalam alam mimpi, sebuah kehidupan mimpi yang tak seindah kehidupan nyata, membuat ia lebih suka tidur.

Nampak banyak santri berjalan menuju masjid, dan tidak sedikit ada yang berlari agar mendapat shaf terdepan. Suara adzan pun mulai menggema di seluruh penjuru pesantren, tak terkecuali dikamar gadis yang sejak tadi terhanyut dalam mimpi, perlahan-lahan bola mata gadis itu terbuka, ia langsung bergerak cepat membuka jendela kamar untuk mendengar lebih jelas, mendengar suara adzan yang begitu merdu seperti mengisi energi dalam tubuhnya,

"Merdu banget suaranya....bikin hati gue tenang" Ujar Kinara dengan menatap masjid putih itu melalui jendela kamar.

"Eh..sudah bangun?"

Kinara pun menoleh, dan menemukan sosok Azizah yang tengah berdiri di ambang pintu, Kinara pun tersenyum simpul.

"Iya bu Azizah" Sahut Kinara, Azizah pun memasuki kamar dan duduk di atas kasur. Azizah menepuk tempat kosong disebelahnya, mengisyaratkan Kinara untuk duduk disana.

"Kenapa bu Azizah?"

"Jangan panggil saya bu Azizah, panggil aja ummi, biar lebih akrab" Ujar nya lembut sembari tersenyum simpul.

Azizah menyodorkan sebuah mukenah berwarna putih. Kinara menatap lekat pemberian Azizah.

"Ini mukenah untuk shalat, kita shalat subuh berjama'ah ya..di mushola santriwati"

"Shalat?"

"Iyah, sudah kewajiban kita sebagai seorang muslim untuk melaksanakan shalat 5 waktu, kamu sudah tau kan bacaan-bacaan shalat?" Tanya Azizah.

Kinara hanya menggeleng, jujur Kinara sudah lupa bacaan-bacaan shalat, terakhir shalat yang ia ingat saat usianya 5 tahun, entahlah dia sudah lupa.

"Yasudah tidak apa-apa, nanti ummi ajarin kamu ya" selang beberapa detik "kalo cara berwudhu kamu tau?"

Kinara kembali menggeleng kan kepala.

************************
Udara di subuh hari terasa menusuk pori-pori kulit, sangat dingin. Setelah mandi dan bersiap-siap, Kini kinara dan ummi Azizah berjalan menuju mushola santriwati.

Mushola itu nampak ramai, para santriwati sudah berbaris rapi mengatur shaf. Kinara dan ummi Azizah pun mulai melangkah masuk, semua santri bersalaman dengan ummi Azizah, mereka paham betul adab-adab terhadap guru.

Shalat subuh berjama'ah akhirnya di mulai dengan di imami oleh ummi Azizah.

Setelah melaksanakan shalat subuh, santriwati tidak langsung meninggalkan mushola, ada diantara mereka yang membaca qur'an, membaca kitab pelajaran, mengobrol dengan teman, dan tidak sedikit ada yang tertidur.

Kini, udara sudah mulai terasa menyengat kulit, gadis itu sangat sibuk mengibas-ibaskan hijab panjangnya berharap dapat menyejukkan badan nya. Yah! Gadis itu adalah Kinara, ia diajak ummi Azizah untuk mengikuti kegiatan pondok di hari jum'at ini yaitu membaca surah yasin.

"Hufftt panas banget astagaaa gerahhh, apalagi pake baju kedodoran ini isshhh!!!" Ujar Kinara dengan emosi.

Kinara pun memutuskan keluar, dan meninggalkan tempat itu.

Ia memilih duduk dibawah pohon yang rindang, pohon itu sangat besar sehingga memberikan bayangan untuk Kinara berteduh. Lalu Kinara melepaskan hijab panjangnya, ia belum terbiasa mengenakan itu. Rambut panjangnya berkibar indah hingga menutupi beberapa bagian wajah cantiknya. Keringat yang sedari tadi bercucuran kini sudah tergantikan dengan udara sejuk.

"Akhirnya sejuk bangeettt" Ucap Kinara disela-sela sepoian angin.

Terdengar langkah kaki di indra pendengaran Kinara, banyak santri berlalu-lalang di depan Kinara, semua santri menunduk saat melintas didepan Kinara.

"Aneh banget! Emangnya ada yang salah yah sama gue?, ..ahh bodo amat"

"Astaghfirullah halladzim!!" Umpat seseorang dibelakang Kinara, orang itu refleks langsung menutupi rambut Kinara dengan sebuah kantong berwarna coklat.

"itss apaan sihh" Kinara mulai mencium bau kotoran hewan... Ahh lebih tepatnya kotoran sapi!

"Huwek.. Huwek"
Gamis itu terkena muntahan yang keluar dari mulut Kinara.

"Astagfirullah" Ujar perempuan itu.

"Makanya lo ngapain nutup muka gue pake kantong pupuk ha? "

"Maaf saya tidak tau... Tadi refleks saja, karna kamu tidak memakai hijab" Jelas perempuan itu.

"Emangnya harus yah pakai hijab?, kan sayang rambut bagus aku nggak keliatan, ini juga baju kedodoran, gue nggak suka!"

"Hijab adalah identitas seorang wanita muslimah dan  Wanita menjadi mulia bukan karena balutan busana seksinya. Ia menjadi mulia dengan hijabnya, hijab yang hanya akan dibuka pada yang layak untuknya. Karena dia seperti mutiara di tengah lautan, yang tidak sembarangan orang bisa menyentuhnya, bukan seperti mawar di pinggir jalan yang setiap orang bisa memetiknya bahkan membuangnya dengan sesuka hati.  Wanita tak akan menurun kemuliaannya Saat tidak dianggap berkulit putih, bertubuh langsing, berambut lurus berwajah cantik dan berbarang merek mahal dan terkenal. Tapi dia akan menunjukkan dirinya dengan akhlak mulia, kelembutan hatinya, kesantunan lisannya dan ketulusan senyumnya, ketulusan pandangannya, kecerdasan fikirannya dan emosinya, serta keteguhan sikapnya. Maka jadikanlah dirimu sebaik baik perhiasan." jawab perempuan itu.

"Sudah ceramah nya? "

Perempuan itu tersenyum simpul, sangat manis.

"Nih, dipakai lagi hijabnya" Ia menyerakan hijab yang tadi Kinara taruh di atas tanah.

"Ogah!!  Panasss! "

"Enggak panas kok, ayo buruan di pake, nanti ada lelaki yang lewat sini"

Dengan sebal Kinara memakai hijab panjang itu kembali. Lalu langsung melangkah untuk segera meninggalkan tempat itu.

"Tunggu!!, Perkenalkan nama aku Zahra Marwa As-Syifa, santri di pesantren ini, boleh tau nama kamu? " Perempuan itu menyapa Kinara dengan sangat ramah,  meskipun Kinara sudah memuntahi gamis panjang nya.

"Gue Kinara" Jawab nya lalu melangkah pergi tanpa membalas jabatan tangan Zahra.

◌⑅●♡⋆♡LOVE♡⋆♡●⑅◌

Alhamdulillah Author bisa update lagi... Maaf yah lamaa update nya:) karna author banyak tugas sekolah (daring)
Maaf kalo part ini pendek:)
*jangan lupa vote

Follow akun IG author:
@intan_nur_aini00

Dan akun Wattpad author:
IntanAini792

Wassalamu'alaikum 😊

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Partner HijrahkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang