Happy reading!
_________________________________________Auditorium SMP nusa bakti riuh rendah oleh suara gemuruh tepuk tangan. Hari ini adalah acara perpisahan sekaligus pelepasan siswa siswi kelas 9 angkatan XII. Wajah wajah yang hadir terlihat berseri seri. Terlebih saat MC memanggil nama mereka satu per satu ke atas panggung untuk menerima ijazah kelulusan.
Tiba di acara puncak, semua siswa dipersilakan menuju lapangan utama SMP Nusa bakti yang terbilang cukup luas. Mereka berkumpul mengelilingi lapangan sambil bergandengan tangan. Saat kepala sekolah mengintruksikan aba aba, tepat di hitungan ketiga mereka yang berjumlah sekitar 250 anak melemparkan toga mereka ke udara. Kemudian diikuti dilepaskannya ribuan balon yang semakin menyemarakkan euforia itu.
Rasa haru menyelimuti benak setiap yang hadir. Bahkan guru guru tak sanggup menahan airmata mereka saat Adrian, selaku ketua angkatan menyampaikan pidato mewakili teman temannya. Berterimakasih atas jasa para guru yang tak terlupakan.
"Gilak. Ngena banget Rian" Mila mengusap sudut matanya sok dramatis. Aileen yang sedang menunduk hikmat sontak mencubit kecil lengan Mila.
"Aduduh, sakit bingsit. Kok nyubit nyubit gue sih Lo?", Protes Mila setengah berbisik. Aileen meletakkan jari telunjuknya di bibir Mila.
"Diem, sepiteng! Lagi haru gini suasananya. Ngrusak banget Lo"
Mila mencebik kesal, lalu berpaling pada Dania yang sedang memainkan ujung sepatunya.
"Suami Lo keren juga ya, The" Thea mengernyit ,"Maksud Lo?". Mila menunjuk Adrian yang baru saja turun dari podium dengan matanya.
"Keren darimana coba, mil? Mata Lo katarak?", Gurau Thea.
"Ih, beneran, Thea. Cool banget tadi waktu khutbah" Mila bersikeras.
"Khutbah, khutbah bahasa Lo. Dikira jum'atan?"
"Gatau ah. Capek jelasin"
"Dan lagi. Rian bukan Suami gue", Gadis bersurai kecokelatan itu memicing sinis pada Mila.
"Serah Lo, The, serah"
Thea terkekeh pelan melihat Mila yang mengerucutkan bibirnya. Diam diam, ekor matanya mengikuti tempat Adrian dan kawan kawannya duduk. Cowok itu sedang tertawa lepas bersama Regan, Galang dan Bintang. Thea tersenyum kecil melihat Adrian yang nampak sangat bahagia.
Namanya Rian. Adrian Lintang Dirgantara. Cowok cuek yang dipilih jadi ketua angkatan gara gara dia berani negur guru yang melanggar peraturan. Gila ga sih? Adrian anggota ekskul pecinta alam, pas banget kaya hobinya nangkepin cicak waktu kecil. Dia juga masuk ekskul fotografi. Ga heran foto foto yang dipajang di feed Instagram nya menuai banyak pujian
Thea kenal Adrian di awal MOS kelas tujuh. Walau sebenarnya, jarak rumah mereka tak terlalu jauh dan kakaknya sering mengajak Thea ke rumah Adrian untuk menemui sahabatnya, Adrea Violin.
Thea cuma tau nama kakak Adrian, kak Rea, teman kuliah kakaknya nya yang punya usaha kue. Bahkan Thea tidak tahu kak Rea punya adik lelaki yang seumuran dengannya.
Lah kok jadi bahas Rian sih hyunc?
Dhlh mls gue
"Nanti kita harus foto foto. Ga mau tau. Gue ga terima penolakan", bisik Mila seraya merangkul Aileen dan Thea. Keduanya hanya menanggapi dengan deham pelan.
Usai rentetan euforia kelulusan yang melelahkan itu, Thea celingukan mencari Mbak Santi, asisten rumah tangga sekaligus pengasuh Thea sejak kecil.
Jangan tanyakan mengapa bukan orang tuanya yang menghadiri acara kelulusannya. Ia sudah malas menjelaskan. Orang tuanya sangat sibuk atau mungkin 'berpura pura sibuk' agar terhindar dari putri kedua mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fatamorgana Kelam
Teen FictionThealita Shevara, gadis berusia 14 tahun yang baru saja meninggalkan bangku SMP ke jenjang yang lebih tinggi, menjalani kehidupannya dengan sunyi. Tak ada perbincangan hangat di keluarganya layaknya orang lain. Hanya Adrian, sahabat kecilnya yang m...