Disenja ini, aku bisa melukiskanmu dengan tinta indah yang menari-nari di atas kanvas. Ditemani hangatnya kopi, aku mengukir setiap inci garis wajahmu yang menakjubkan hingga terkadang aku berfikir untuk menyerah dan melukiskanmu, sebab sebagus apa pun lukisanku, itu tidak akan bisa sebanding dengan wajah nyatamu yang terlampau sempurna di mataku.
Garis matamu yang membuatku terlena ketika sedang menatap, hidung mancungmu yang gemas sekali untuk kucubit, juga lengkungan bulan sabit yang terukir indah di bibir itu terlalu memengaruhi pikiranku. Aku juga ingin membelai rambutmu dengan hangat.Aku bahkan tidak tahu kau bisa menjadi zat adiktif yang membuatku kecanduan. Ya, aku candu akan wajahmu. Tetapi, kalau kecanduan yang disebabkan olehmu itu tidak membahayakan, kan? Sebab di dalam dirimu itu terdiri dari berbagai macam ketulusan yang kau punya.
Kau adalah salah satu bentuk karya indah yang diciptakan oleh Tuhan. Rasanya sulit sekali menggambarkanmu, juga mengekspresikanmu dalam tulisanku karena mereka tidak akan bisa melihat dirimu di dalam tulisan ini. Atau mungkin mereka juga tidak akan percaya bahwa makhluk sepertimu itu memang ada di dunia.
Kalau begitu, Aku ingin tenggelam dalam imajiku, yang semuanya tentangmu. Aku ingin mengagumimu bukan soal visual saja, tetapi tentang semua yang ada pada dirimu. Aku ingin memasuki semestamu, apa aku boleh?
Dengar, kau begitu indah hingga tiada lagi kata yang bisa kuutarakan. Kurasa semesta pun juga sependapat denganku. Hebatnya, kau bisa menjadikan dirimu sebagai duniaku dalam sekejap.
Terserah, mau kalian percaya atau tidak, aku sudah bersekongkol dengan semesta kalau tokoh yang sedang kuceritakan ini memang indah seperti lukisan yang nilai seninya tiada tara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi Senja dan Malam Hari
PoesíaSebuah kumpulan puisi yang menggambarkan suasana senja dan malam hari yang terasa sangat indah yang menyimpan sejuta cerita dibaliknya.. Bagi segelintir orang-orang tua, Senja adalah waktu yang dilarang untuk berada di luar rumah.. Namun, sebenarnya...