Tragedi di Perpustakaan

8 2 0
                                    

17 Juli 2019

Jam pelajaran sudah sampai ke jam ketiga , istirahat tinggal 2 menit lagi . Alfa dan Mai berencana untuk pergi ke perpustakaan

Mai : "Alfa , tadi kan ada tugas yang harus di cari di perpustakaan , pergi kesana kuy"

Alfa : " ya , tentu saja ayo cepat pergi , awas ada Stalker sialan nanti "

Mai : " ya dong kita mana mau diikuti si Stalker sialan itu "

Mereka akhirnya menuju ke perpustakaan melewati koridor , sampai di tengah koridor nampak Arya yang sedang duduk dan membaca manga sambil melirik Alfa dan Mai . pak Norman pun berada di kantor mendengar percakapan mereka sebagai wali kelas 3-A

Alfa : " apa lu liat-liat cewe dah punya pacar masih aja dipepet "

Mai : " iya lu dasar ga tau diri "

Alfa : " Stalker sialan , menjijikkan "

Pak Norman : " Ada apa kok kalian berdua membentak ke Arya ? "

Mai : " ini pak bawa nih satu orang , dia selalu ikutin saya tanpa alasan "

Arya : " maafkan saya pak atas kelancangan saya "

Pak norman : " jangan lakukan kembali ya , kamu ini di sekolah bawa masalah aja "

Arya : iya pak maaf

Akhirnya Mai dan Alfa pergi ke Perpustakaan tapi Arya tetap bersikukuh mengikuti mereka . Mai pun menggandeng erat tangan Alfa karena ketakutan nya terhadap Arya

Alfa : " Mai tenang ada aku disini "

Genggaman tangan Alfa sangat membuat Mai nyaman dan mengabaikan rasa Takutnya terhadap Alfa . akhirnya mereka menyelesaikan tugas yang ada di perpustakaan dan jam pelajaran di mulai lagi

Alfa : " Mai nanti pulang aku ada urusan bisakah kau pulang sendirian"

Mai : " Alfa bodoh , bodoh , bodoh "

Alfa : " diamlah bodoh "

Mereka berdua saling menyubit pipi masing-masing Arya yang lewat depan kelas pun merasa iri dengan keromantisan mereka. Waktu pulang pun datang Alfa pun mulai melakukan urusanya ia pergi menemui Arya yang membaca manga di perpustakaan

Alfa :  " woy anak keparat , masih bertahan aja Lo , pergi dari kehidupanku dasar nolep "

Arya : " suka - suka aku lah , Lo siapa ngatur-ngatur "

Dengan wajah mengejek Arya mengatakan itu kepada Alfa . akhirnya sebuah pukulan keras menghantam kacamata Alfa , untungnya Arya berhasil menghindar dari pecahan kacamatanya dan terselamatkan

Bu Andini : " hei apa-apaan ini , Alfa jangan main hakim sendiri , kalau ada masalah bawa ke ruang BK "

Alfa : " ini Bu dia gangguin kehidupan saya terus "

Bu Andini : " apa hubungannya dengan itu  tindakanmu sudah di luar batas "

Akhirnya Alfa dibawa ke ruang BK dan Arya dimintai keterangan atas apa yang terjadi . Sinta yang mendengar keributan tersebut menelpon Mai sebagai sahabat nya

Sinta : " halo Mai , bisakah kau kembali ke sekolah ! ".

Mai : " Ada masalah apa sin "

Sinta : " pacar kamu si Alfa dibawa ke ruang BK karena berkelahi dengan Arya "

Mai : " duh si Arya sialan itu emang bawa sial "

Setelah mendengar kabar tersebut Mai menyebarkanya di grup sekolah , para murid datang ke sekolah untuk mengejek Arya bersama - sama

Mai : " Arya sialan ku harap kau mati saja "

Alex : " dasar Stalker sialan bikin nama jelek kelas 3-A "

Fitri : " benar -benar rendahan "

Mai : " cih kenapa sih orang seperti lu masih idup "

Mendengar berbagai ejekan dan hinaan tersebut Arya tak menunjukkan wajah sedih sekalipun , ia tetap tersenyum dengan indah tetapi senyuman nya hanya membawa kekesalan bagi semua siswa

Rio : " senyuman apa itu hah "

Raka : " dasar ga punya malu "

Akhirnya Mai dan Alfa jadi pulang bareng , meskipun agak kesal Mai akhirnya bisa ceria kembali bersama Alfa . sesampainya di rumah Mai heran karena tak ada seorang pun di rumah

Dokter Handoko : " halo dengan Mai adinda "

Mai : " iya saya sendiri "

Dokter Handoko : " tolong kamu pergi ke rumah sakit sekarang , penyakit jantung ibu mu kambuh "

Mai : " i-iya dok saya akan segera kesana "

Mai pun merasa cemas , ia ingin pergi ke rumah sakit tapi tak memiliki ongkos dan tak punya uang untuk membayar pihak rumah sakit

Kurir : " halo , dengan kediaman Mai adinda "

Mai : " iya saya sendiri ada apa ya ?"

Kurir : " ini ada kiriman dari seseorang , tolong tanda tangan disini ! "

Mai : " iya pak terima kasih "

Saat membuka kiriman tersebut Mai terkejut karena didalamnya berisi uang  30 juta dan bingkisan buah , Mai pun bergegas ke rumah sakit dengan uang itu dan menemui ibunya sambil membawa bingkisan buah

Mai : " apakah ibu merasa baikan ? "

Ibu Mai : " iya nak ini semua berkat dirimu yang membayar biaya perawatan tepat waktu "

Mai : " syukurlah kalau begitu "

Ibu Mai : " darimana kau mendapatkan uang sebanyak itu nak? "
Mai : " Tadi ada kurir yang datang ke rumah membawa uang 30 jt dan bingkisan ini , ini ibu makan ya "

Mai pun memberi bingkisan buah tadi ke ibunya , berhubung besok hari Minggu Mai menginap di rumah sakit untuk menemani ibunya sampai esok hari.

ACTUALLYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang