Beberapa hari sudah kami lewati, kejadian 5 hari yang lalu sama sekali tak berdampak apa-apa. semua tampak biasa saja, apakah karna smk sebelah sudah tidak diatur dan diacuhkan?? kami tak tahu pasti.
Tidak terasa liburan sudah hampir berakhir, besok masuk sekolah. hah,,,rasanya belum puas dengan ini semua, masih ingin rebahan sepanjang hari.
****
"Gass..gass.." suara keras memanggil dari luar.
beranjak membuka pintu, semenjak kejadian itu memang mereka ber 7 sering kerumahku untuk nongkrong. kata mereka sih ingin menemaniku yang hanya dirumah sendirian.
ku bukakan pintu, terlihat wajah mereka satu per satu tak ada yang berubah. Tunggu??? kurang satu orang!! hanya ada 6. rupanya arya tidak kesini bersama mereka.
"loh arya mana?? tumben gak ikut??" tanyaku pada mereka yang mulai berjalan masuk kedalam.
"katanya sih masih ada kerjaan.,,tapi nanti pasti datang" jawab alwi santai.
memang diantara kami semua hanya arya yang memiliki kerja paruh waktu yang pasti, dan yang lain?? seperti aku?? hanya diam dirumah tak tahu harapan.
"Gass ikut aku yok beli makanan." ajak restu kepadaku. Restu memang begitu, walaupun dia orang kaya dia sama sekali tak pernah sombong angkuh dan berkata kasar walaupun kepada sahabatnya sendiri, benar-benar di didik sopan sejak dulu oleh orang tuanya.
"loh biasanya langsung bawa makanan kan??" tanyaku sedikit heran, restu yang biasanya membawa makanan sejak awal kini harus beli. Mungkin juga kalau tak ada restu kita bisa kelaparan seharian, dia benar benar orang yang baik.
"tadi toko yang biasa tutup gass." jawab restu dan beranjak keluar.
Lekas aku ikut keluar denganya, restu sudah menaiki motorku yang tua itu. katanya entah kenapa dia suka menaiki motorku itu, padahal jauh sekali dengan motor KLX miliknya yang sangat bagus dan keren.
*****
Selang beberapa menit saja kita sudah sampai disebuah minimarket dan lokasinya tepat bersebelahan dengan toko HJ mahmud. parkirkan motor, turun, masuk..
Restu keliling mencari makanan dan aku hanya berdiri diam didekat pintu, betapa bodohnya aku kan!!.
"HEYY Bisa minggir gak!!" teriak seseorang disampingku yang ingin mengambil keranjang beli yang tersedia di samping pintu, iya memang mungkin aku menghalanginya.
"WOII ADA ORANG DIDALAM!!!" teriaknya semakin kencang. karna sedari tadi aku hanya diam tak menjawab
"Santai aja dong mbak,,!!" jawabku santuy sembari menengok kearahnya.
Seperti kenal?? siapa ya?? o iya, benar saja dia si psikopath ratri yang ada ditoko HJ mahmud waktu itu.
"ini udah santai ya!!" ucapnya kembali sedikit teriak.
"minggir-minggir ngalangin orang aja" sahutnya lagi sembari mendorong tubuhku kesamping dengan keras.
"weh..biasa aja dong gak usah pake dorong-dorong" ujarku tak terima.
"loh!!! apa gak terima??"
"enggak!!" aku juga sedikit membentak.
"hey gass lu yang mulai duluan cari masalah ya" ucapnya sembari menuding nuding ke arahku.
"lah?? bukanya kebalik ya"
"apa?? kebalik?? he curut!! dengar ya!! lu dari tadi yang bengong gak jelas disini dan itu jelas-jelas ngalangin pembeli yang ada disini termasuk gue." ujarnya sembari mengambil salah satu keranjang yang ada disana.
Ya ku akui memang itu aku yang salah, sedari tadi hanya bengong gak jelas berdiri disini.
"iya biasa aja dong ngomongnya gak usah ngegas!!" ucapku membela diri.
"lahh,,,Lu juga biasa aja gak usah ngegas" bentaknya kembali.
"tauk ah gelap,,,susah ngomong sama orang sarap."
"whatt??? apa apa ?? lu di diemin lama kelamaan ngelunjak ya!!" dia menatapku tajam tapi sama sekali tak kuhiraukan bentakanya itu, dan aku hanya bersiul siul santai tak menggubris.
"fuiiiiii,,,,,fiuuu,,," siul siul mengejek.
"woii,,,kang curut!! bener bener lo ya!!!" teriaknya lagi dan mengangkat keranjangnya seperti ingin memukul ku dengan keranjang yang ada ditanganya itu, bahkan aku sudah siap menangkis pukulanya.
"gass ayok.." itu suara restu memanggil.
Si ratri tak jadi memukul, mungkin sedikit terkaget.
"loh ress???,," ucap ratri sedikit kebingungan.
"ehh kau rat.." restu menjawab santai
"ngapain disini???" tanya restu kembali padanya(ratri)
"ya belanja lah mau ngapain lagi.." jawab ratri sinis
"iya juga ya haha...o iya gass kenalin ini ratri,, rat kenalin ini bagas." restu menepuk pundaku dan mengenalkan kami berdua kepada kami berdua:v.
"dah tau" dalam kurun waktu yang hampir bersamaan aku dan ratri serempak menjawab, tapi dia judes ketus.
"loh udah saling kenal ya." ujar restu lagi.
"Memang harusnya udah kenal sih kan memang satu sekolahan hehe" tambah restu lagi sambil meringis dan menggaruk rambut belakanya yang kemungkinan besar sama sekali tidak gatal.
"iya iya iya iya,,,,udahlah gue mau belanja dulu,,dah res.." ucap ratri ketus sembari mengibaskan keranjang yang ada ditanganya itu dan mulai menjauh membelakangi kami.
"udah ayo res" ajaku juga pada restu untuk segera keluar dari minimarkt itu. beranjak menuju parkiran, hidupkan motor.
"Dia tadi itu sepupuku gass hehe" ujar restu meringis.
"ohh..pastesan."
"Padahal orangnya ramah lembut,,kok tadi bisa ketus judes begitu ya???" tanya restu sembari mengengkol motor.
"loh ya tidak tau??"
Restu bilang perempuan sangar tadi itu sebenarnya ramah?? ganas bagai haus darah begitu dibilang lembut?? hadeh... aku tak tahu pasti memang karakter aslinya, tapi bertemu denganya saja sudah bikin merinding. Sudahlah tak usah dipikir dalam dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Tahu HARAPAN
Teen FictionCerita tak bertuan Bukan kisah cinta yang manis dan romantis