Ternyata aku begitu mendalami rencana awal.
Diam, menata hati, dan seterusnya kemudian berubah menjadi seorang pengecut.
Sudah dua bulan terlewat dan sudah dua bulan juga kita tidak bertemu sapa.
Bahkan hanya untuk berpapasan dengan sekuat tenaga aku hindari tempat-tempat yang bermakna.
Termasuk toko dessert kecil di penghujung jalan seberang kantorku.
Butuh setengah jam untukmu memikirkan dessert apa yang pantas untuk menjadi hidangan penutup malam ini.
Dan aku yang dimabuk cinta kepadamu akan selalu menjawab, "Aku tidak mengerti cita rasa, yang kutahu hanya senyum milik kamu yang manis dirasa"
Hahaha, tapi itu dulu.
Sebelum akhirnya kejadian itu datang.
Sepele terlihat namun benar-benar membuatku butuh berpikir ulang.
Kamu terlalu berharga untuk menjadi korban keegoisan diriku.
Semoga kamu mengerti, Mey.
-Khiar, berita di televisi menyatakan bumi sedang tidak baik-baik saja namun nyatanya manusia kosong di atas sofa ini lebih tidak baik-baik saja dari yang ia kira.
YOU ARE READING
Sekarat Pada Ragu
Poetrygundah membuncah pada setiap fragment kehidupan aku masih melipat hati tak ingin dilirik tapi sepi adalah satu dari yang kubenci lantas pada siapa aku melolong meminta tolong? ~~~~~~~~~~~~~~~~~ Mari kita berkenalan dengan Khiar dan Meyra Muda-mudi y...