Pandangannya buram dan lama-kelamaan menjadi jelas. Terlihat 2 sosok pria dan wanita yang sangat ia sayangi. Akan tetapi, kurang 1 orang lagi, yaitu kembarannya Muntaz.
Fateh : "Mama...Papa..." (Lemas)
Mama : "Fateh, akhirnya kamu sadar juga, nak." (Senang)
Papa : "Kamu tidak apa-apa kan?"
Fateh : "Enggak, Pa. Muntaz mana?" (Lemas)
Mama : "Kenapa kamu mencari dia? Dia kan sudah meninggal. Kenapa masih dicari-cari?"
Fateh : "Fateh pengen ketemu dia. Fateh kangen sama dia. Ini semua salah Fateh. Gara-gara Fateh dia meninggal." (Lemas)
Papa : "Sudahlah, ini bukan salah kamu. Ini salah dia sendiri. Kamu tidak usah memikirkan dia."
Fateh : "Tapi, Fateh ingin bertemu dengannya." (Lemas)
Mama : "Sudahlah, tidak usah memikirkan anak itu. Lebih baik kamu istirahat."Fateh hanya bisa pasrah. Padahal ia benar-benar rindu dengan kembarannya. Walaupun hanya datang ke kuburannya saja ia sudah sangat senang.
[ Pov geng anak nakal ]
Mereka sedang berkumpul di rumah Fatim. Mereka juga menginap di rumah Fatim. Karena Fatim merasa kesepian. Orang tuanya sedang ada tugas di luar kota.
Atta : "Akhirnya tuh anak culun mati juga."
Saaih : "Akhirnya gw bisa tidur nyenyak."
Thariq : "Lega gw gak ada dia."
Iyyah : "Tapi gak bakalan ada bahan bully-an lagi deh."
Sajidah : "Bully aja kembarannya si Fateh."
Fatim : "Jangan, Jid! Dia kan ganteng. Gw gak tega ngebully-nya."
Saaih : "Bilang aja Lo suka!"
Fatim : "Kagak ye!"
Thariq : "Eh, Sol! Ngapa Lo diem aja?"
Iyyah : "Iya, biasanya paling cerewet."
Saleha : "Sebenernya gw udah lama suka sama anak culun itu." (Menunduk+malu)Teman-temannya pun tertawa.
Fatim : "Kesambet apa Lo, Sal? Sampe suka sama dia?" (😂)
Sajidah : "Iya nih. Gak salah?" (😂)
Atta : "Seriusan Lo?" (😂)
Saleha : "Iya! Gw serius!" (Kesal)
Saaih : "Lo yakin?" (😂)
Iyyah : "Gw gak percaya tuh!" (😂)
Saleha : "Yaudah kalo kalian gak percaya!" (Pergi)
Fatim : "Yah, ngambek." (😂)[ Pov Saleha ]
Saleha sedang berada di kamar tamu. Kamar yang akan dipakai tidur olehnya dan Sajidah. Saleha sedang menangis di sana.
Saleha : "Muntaz, maafin gw. Sebenernya gw udah lama banget suka sama Lo. Tapi, gw gak berani buat ngungkapinnya...."Saleha : "Muntaz, maafin gw. Sebenernya gw udah lama banget suka sama Lo. Tapi, gw gak berani buat ngungkapinnya. Karena gw malu sama temen-temen gw dan yang lain. Jadi, gw terpaksa terus ngebully Lo." (Menangis)
Tiba-tiba terdengar suara seseorang memanggil namanya.
Someone : "Saleha...Saleha..."Saleha pun ketakutan. Dan menutupi dirinya dengan selimut.
Saleha : "S-siapa kamu?!" (Ketakutan)
Someone : "Saleha..."
Saleha : "D-dimana kamu?!" (Ketakutan)Saleha pun membuka selimutnya secara perlahan. Tiba-tiba saja sosok pria yang berlumuran darah muncul di depannya. Ia pun semakin ketakutan.
Saleha : "Aaaaaa!!! Pergi kamu! Pergi!"
Someone : "Kamu harus mati!"
Saleha : "Gak! Pergi! Jangan dekati aku! Pergi!" (Menangis ketakutan)Saleha pun menutup matanya sambil terus berteriak. Semua teman-temannya menghampirinya dan mencoba untuk menenangkannya.
Saleha : "Pergi! Pergi!"
Fatim : "Sol! Lo kenapa?!" (Panik)
Saaih : "Sol! Sadar!"
Iyyah : "Buka mata Lo!"Saleha pun membuka matanya. Ia benar-benar ketakutan. Ia pun langsung memeluk Fatim yang ada di sampingnya.
Saleha : "Gw takut!"
Fatim : "Lo kenapa? Cerita sama kita."
Saleha : "Tadi ada setan, Tim."
Thariq : "Setan? Siang-siang kayak gini?"
Saleha : "Iya. Gw gak bohong."
Sajidah : "Halusinasi doang kali."
Saleha : "Beneran! Kenapa kalian selalu gak percaya sama gw?!" (Kesal)
Atta : "Coba Lo ceritain sosoknya kayak gimana."
Saleha : "Sosoknya tuh cowok. Terus berlumuran darah. Dia pertamanya manggil-manggil nama gw. Awalnya sih gak ada terus tiba-tiba muncul gitu di depan gw. Terus dia bilang 'Kamu harus mati!'. Makanya gw teriak-teriak."
Fatim : "Seriusan?! Gk bohong kan lo?!" (Terkejut)
Saleha : "Ya serius lah! Mana mungkin gw bohongin kalian_-"
Thariq : "Dah lah, gk ush dipikirin. Mending kita makan, gw laper nih😁" (Memegangi perutnya)
Saaih : "Makanan mulu pikiran lo!" (Menyenggol tangan Thariq)
Thariq : "Serah gw lah!😜"
Saaih : "Iya-in aja, biar cepet😌"[ Skip 1 bulan kemudian ]
Semenjak kepergian Muntaz, Fateh lebih sering mengurung dirinya di kamar. Terus memandangi foto dirinya dengan Muntaz.
Fateh : "Kamu pergi begitu cepat, Taz. Maafin Abang blm bisa ngasih kamu yg terbaik🥲"Samar-samar terdengar suara seseorang yang memanggil Fateh.
Someone : "Fateh..Fateh.."
Fateh : "S-siapa itu?!" (Ketakutan)Seseorang yang memanggil Fateh pun menampakkan dirinya. Sosok yg berlumuran darah. Itu adalah sosok yg menemui Fateh 1 bulan yg lalu.
Someone : "Hai! Kita bertemu lagi😏"
Fateh : "Hah?! Mau apa kamu?!"Tiba-tiba sosok itu pun berubah wujud menjadi Muntaz. Orang yg Fateh rindukan selama ini.
Fateh : "M-Muntaz?! J-jadi..yg sosok selama ini muncul itu kamu?!" (Terkejut)
Muntaz : "Iya, bang. Maafin Muntaz udh nakutin Abang. Maafin Muntaz juga udh jatuhin Abang dari balkon. Muntaz cuma mau ngebuktiin mama sama papa udh sayang sama Muntaz ato blm." (Merasa bersalah)
Fateh : "Gpp kok, Taz. Yg penting Abang bisa ketemu sama kamu. Abang kangen banget sama kamu." (Berkaca-kaca)
Muntaz : "Muntaz juga, bang." (Sedih)
Fateh : "Maafin Abang ya. Gak sempet selamatin kamu. Kamu gak marah kan?"
Muntaz : "Gak, Bang. Justru, Muntaz mau berterima kasih sama Abang. Makasih selama ini udah jagain Muntaz dan selalu melindungi Muntaz."
Fateh : "Iya, Taz. Abang sayang banget sama kamu."
Muntaz : "Muntaz juga, bang. Abang jaga diri abang baik-baik ya. Jangan sampe sakit. Muntaz gk mau ngeliat Abang sakit."
Fateh : "Iya, Taz. Abang akan selalu ingat itu." (Tersenyum)
Muntaz : "Bang, kayaknya sampe sini dulu pertemuan kita. Muntaz harus pergi lagi."
Fateh : "Jangan pergi! Abang masih mau sama kamu." (Sedih)
Muntaz : "Tapi Muntaz gk bisa lama² disini, bang😔"
Fateh : "Abang kesepian kalo gk ada kamu."
Muntaz : "Abang gk bakal kesepian kok. Muntaz selalu ada dihati abang. Jadi abang jangan sedih ya. Kapan-kapan Muntaz bakalan dateng lagi ke sini."
Fateh : "Mmm...oke. Makasih udh mau temenin abang. Meskipun cmn sebentar."
Muntaz : "Iya, Bang. Kalo gitu Muntaz pergi dulu ya. Selamat tinggal, bang." (Melambaikan tangannya)
Fateh : "Iya🙂" (Membalas lambaian tangan Muntaz)
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshoot [ FatFatMun ]
Conto[ ONESHOOT ] Baca aja dulu.. Kumpulan cerita pendek tentang FatFatMun✨ WARNING⚠️ - Cerita ini berbeda dengan cerita² author sebelumnya.. jika cerita² sebelumnya melanjutkan part sebelumnya hingga puluhan part.. jika cerita ini hanya beberapa part sa...