14

7.7K 586 23
                                    

" Lisa" panggil seseorang mengelus kepalanya.

Seketika membuat lisa membuyarkan lamunannya.

" Tante? Apa ada yang bisa lisa bantu" tanya lisa melihat joy, ibu jennie di hadapannya.

" Ahh tidak lis, kau belum makan sama sekali.  mama mu memberi kan ini" ucap joy menyerahkan kotak bekal.

" Mama ku kemana? " Tanya lisa yang menerima bekal itu.

" Dia ada pertemuan penting, jadi dia pamit pergi tadi" jelasnya.

Lisa pun mengangguk paham, lalu kembali menghadap jennie yang masih belum sadar. Hatinya kembali sakit mengingat biasanya jennie lah yang sering menyuapinya akhir akhir ini.

" daddy..." Lirihnya memegang erat kotak bekalnya.

Melihat itu joy mengambil alih kotak bekalnya dan duduk di samping bersamanya.

" Aahh tidak usah tante aku bisa makan sendiri" tolak lisa mendapati joy menyondongkan sendok di depan nya.

" Makanlah nak, tante tau pasti anak tante sering melakukan ini kan" goda joy yang berusaha menghibur lisa.

Lisa mengangguk antusias.

" Ya udah makan dulu, nanti jennie sedih kalo kamu mogok makan" bujuknya.

Dengan begitu lisa pun menerima suapan suapan dari joy.

.

.







.

.

.

.


.

.




Hari telah malam, lisa baru keluar dari kamar mandi di ruangan itu setelah selesai membersihkan dirinya.

" Apa kamu yakin akan menjaganya sediri?" Tanya joy .

" Iya tante, sebagai pasangannya aku harus bertanggung jawab dan belajar lebih mandiri" balas lisa yang kembali duduk di kursi dekat jennie.

Joy pun melirik wendy meminta persetujuan, wendy hanya mengangguk pasrah jika itu kemauan lisa sendiri.

" Ya udah, jika ada sesuatu cepat panggil dokter dan kalo ada yang kurang kamu mengerti hubungi kami atau mama mu" ucap joy yang mengelus kepala lisa.

" Iya tante"

Mendengar itu joy dan wendy pun berpamitan pulang ke rumahnya.

.

.

.

.


.

.

Disinilah lisa yang hanya berdua bersama jennie yang tengah terbaring.

" Kapan kamu akan sadar? Aku sangat merindukanmu daddy" lirihnya yang membelai wajah jennie.

Rasanya sangat aneh sekali, bisa dibilang tidak percaya karena kemarin mereka masih bisa bersenang senang bersama.

Mata lisa tak henti henti menatap jennie yang masih terlihat menawan walaupun dalam keadaan apapun, itu lah salah satu alasannya memaksa perjodohan ini dan tak membiarkan jennie bersama yang lain.

.

.

.

Setelah melihat jam yang sudah larut lisa pun bangkit dari duduknya.

Jenlisa// my liliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang