-00- | prolog

112 23 6
                                    

"Awal dari perubahan besar??."

***

"Kring kring kring." Suara bel istirahat telah berbunyi.

Semua murid berlarian ke kantin dengan sangat cepat.tidak lama kemudian keluar lah seorang pria berkulit putih dengan tinggi sekitar 160 cm sembari membawa buku novel di tangan nya.

"Dit sini Lo cepat!!" Ucap Arka dengan nada yang keras.

Arka William adalah pentolan/jagoan yang ditakuti oleh semua murid di sekolah.badan nya yang berotot, rambut nya panjang diikat kuncir,dengan tinggi sekitar 170 cm.Arka juga mempunyai geng yang suka membully murid lemah seperti Radit.

"Iya ada apa ka??." Ucap Radit sembari jalan perlahan ke arah Arka

"Beliin gue bakso seperti biasa ya,pakek uang lo!!." Ucap Arka sembari mendorong Radit agar bergerak cepat.

"Iya ka,tunggu ya sebentar." Ucap Radit dengan suara lemah

Dengan cepat Radit berlari ke arah kantin.

~Sesampainya di kantin~

Dengan nafas yang masih terengah-engah karena efek lari,Radit akhirnya sampai ke kantin dengan cepat.

"Buk masih ada baksonya." Ucap Radit ke ibuk kantin dengan nafas yang tidak teratur.

"Yah dek,baksonya udah habis di borong murid lain." jawab ibuk kantin dengan lembut.

"Yah,gimana cara ngomong sama Arka ya nanti disana." ucap Radit dalam hati.

Selama di perjalanan balik,Radit tidak henti henti memikirkan apa yang terjadi dengan nya setelah ini karena tidak memenuhi keinginan Arka.

Sesampainya didepan kelas Arka,Radit melihat Arka dan geng nya sedang duduk santai di bawah pohon.

"Dit mana bakso gue??." Ucap Arka dengan raut wajah bingung karena melihat Radit tidak membawa bakso yang dia minta di tangan nya.

"Bakso nya habis ka." Ucap Radit sembari menunduk.

"Hah kok bisa abis,lo jadi orang jangan lambat makanya,gak becus banget disuruh beli bakso doang." Ucap Arka dengan nada membentak

"Beri pelajaran aja bos buat itu anak!!." Ucap anak yang duduk di sebelah Arka.

"Maaf maaf ka,besok gue janji deh gak ulang kesalahan ini lagi." Ucap Radit dengan nada memohon sembari menunduk.

Arka pun berdiri dari duduk nya,dan berjalan perlahan ke arah Radit sembari mengepalkan tangannya.

"Buuk" suara tubuh Radit jatuh ke tanah karena pukulan yang diberikan oleh Arka.

Radit pun terjatuh dengan sekali pukul, wajah nya lembam di pukul oleh Arka.

Dengan raut muka yang marah,Arka dan anak buah nya pergi meninggalkan tempat tersebut tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Radit masih terdiam di tempat yang sama,wajah nya lembam,dan buku novel nya rusak di injak injak oleh anak buah nya Arka.

Dari kejauhan terlihat seorang wanita menghampiri Radit yang masih terduduk di bawah pohon, terlihat postur wanita tersebut yang langsing dan tinggi sekitar 167 cm dengan rambut pirang.ya tidak salah lagi,wanita itu adalah Mira.

Dengan perlahan Mira semakin mendekat dengan Radit.

"Hei kamu gak apa apa kan??." Ucap Mira dengan suara lembut nya

"Eh gak apa apa kok,cuma luka dikit doang." Ucap Radit dengan nada terkejut,karena selama ini tidak pernah ada yang menanyakan keadaan nya setelah di bully

"Yok bangun dulu" Ucap Mira sambil mengulurkan tangan nya ke arah Radit.

Radit pun bangun dan duduk berdua di bawah pohon itu berdua.

"Eh kita belum kenalan kan??." Ucap Mira sembari tersenyum manis ke arah Radit

"Be be belum." Jawab Radit dengan posisi kepala menunduk karena masih tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi.

"Kenalin nama aku Mira Arwinda, panggil aja Mira!!." Ucap Mira dengan senyum manis di wajah nya.

"Nama aku Radit, Radit Adinata" Ucap Radit kembali.

Disini adalah awal dari segalanya,awal dari cerita cinta mereka,dan awal dari kebangkitan Radit...

Apa yang terjadi dengan Radit setelah ini??,penasaran kan??

Jangan lupa vote dan komen,karena dukungan kalian mendorong saya untuk terus berkarya.

Tunggu update kami selanjutnyaa...

Angel Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang