Jisung duduk disalah satu kursi tunggu bandara. Nunggu gowon yang baru pulang dari jepang, abis pertukaran koki gitu.
Senyum senyum sendiri sambil mainin kotak bludru warna merah ditangannya. Bayangin semua yang udah direncanain bareng gengannya.
"Kalo kak hana ga terima ya aku paksa aja hahaha" monolognya.
Dirinya udah ga sabar buat kasih kotak itu sambil berlutut didepan gowon. Padahal pesawatnya akan sampai 30 menit lagi, jisung kecepetan soalnya sekalian nganter mama arisan tadi.
"Permisi" sahut orang disebelahnya.
"Iya?"
"Maaf mau nanya, pesawat GA728 rute Tokyo – Jakarta landing jam berapa ya kira kira?" Tanyanya.
"Sesuai jadwal sih 30menit lagi" jawab jisung.
"Ohh gitu, makasih ya mas"
Jisung balas senyuman gadis tadi. Dia cuma diam aja begitu si gadis duduk disampingnya, kayaknya nunggu orang juga.
Hampir 20 menit mereka dalam keheningan, akhirnya Salah satu buka suara, "kenalin mas aku risa"
"O-oh, bima"
Uluran tangan wonyoung diterima. Wonyoung lirik kursi disebrang jisung, ada sebucket bunga yang dominan warna biru.
"Nunggu pacar ya mas?" Tanya wonyoung
"Hahaha iya, mau ajak nikah" jawab jisung bangga sambil tunjukin kotak ditangannya.
"Kamu juga nunggu pacar?"
Wonyoung menggeleng, "nunggu sohibku, udah lama banget ga ketemu.akhirnya dia balik ke indo"
Jisug cuma ber oh ria.
Gak Lama kemudian ada beberapa orang disekeliling mereka Yang lari kearah pusat, pemberitahuan.
"Loh, kok pada lari? Ada apa ya?" Heran wonyoung.
Jisung berdiri, "mau ikut? Sekedar liat ada apa" tawarnya.
Mereka berdua ikut jalan agak terburu ke tempat pemberitahuan. Disana udha rame Dan orang saling desak. Jisung paksa masuk badan bongsornya dikerumunan orang begitu juga sama wonyoung.
Televisi disana berisi berita bahwa, Pesawat GA728 rute Tokyo – Jakarta jatuh didaerah perairan jawa
Wonyoung tutup mulutnya ga percaya. Jisung jatuhin bucket bunganya Dan maju ke meja resepsionist.
"Mba, k-korbannya gimana?"
"Maaf tuan, untuk sementara belum diketahui karena tim penyelamat masih dalam perjalanan" jawab sang petugas.
"Makasih mba"
Jisung mundur buat gantian sama orang lain Yang mau Tanya. Termasuk wonyoung yang koar koar ke petugas padahal mba Dan mas petugas nya udah minta maaf.
Jisung tahan bahu wonyoung, "sabar ris, duduk dulu"
Dia tarik perlahan badan wonyoung biar duduk dibangku terdekat. Usap usap lembut punggung dicewe biar tenang.
Wonyoung masih sesenggukan aja. Sebenernya dia aus tapi jisung ga peka.
"Tenang dulu ris, mereka lagi berusaha. G-gue? Gue juga sakit hati banget, mau nangis tapi malu ada Lo" ujar jisung.
"hiks lebay banget sih, sini"
"hah?"
Jisung melongo waktu wonyoung rentangin tangannya. Karena gak ada respon dari jisungnya, wonyoung inisiatif tarik jisung sampai jatuh ke pelukannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
[2]After Marriage
Fiksi Penggemar[Second book of random] cuma cerita keseharian barudak barudak buceen setelah menyandang status yang lebih tinggi Disarankan baca book pertama! tapi kalo gak juga gapapa soalnya ga terlalu tergantung alur ceritanya^^